Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
China Luncurkan Drone Ship | Kapal yang Dilengkapi Teknologi Artificial Intelligence
Quote:



Pada 18 Mei 2022 China meluncurkan kapal berukuran besar bernama "drone ship"yang diklaim memiliki sistem operasi kecerdasan buatan (artificial intelligence) canggih yang memungkinkan setidaknya operasi semi-otonom, juga dapat digunakan sebagai pusat berbagai senjata tak berawak dan sistem pengawasan bagi pihak militer. Menurut South China Morning Post kapal yang dimaksud diberi nama Zhu Hai Yun, dilaporkan secara luas sebagai kapal tanpa awak pertama di dunia berdasarkan klaim South China Morning Post. Meskipun contoh lain dari kapal permukaan tak berawak atau USV bukan merupakan hal baru dalam beberapa tahun terakhir.

Zhu Hai Yun memakai sistem operasi kecerdasan buatan (AI) khusus untuk mendukung fungsinya sebagai induk bagi berbagai platform tak berawak, termasuk drone udara dan kapal selam. Kemampuan gabungan ini akan menjadikannya alat penelitian laut yang kuat. Perusahaan Pelayaran Huangpu Wenchong yang membangun kapal tersebut mengklaim bahwa, ketika dirugaskan kapal tersebut dapat melakukan "pengamatan dinamis tiga dimensi" dari area target tertentu menggunakan pesawat tak berawak, kapal, dan kapal selam. Huangpu Wenchong sendiri adalah anak perusahaan China State Shipbuilding Corporation (CSSC), produsen kapal terbesar di negara itu.

Pembangunan Zhu Hai Yun dimulai pada Juli 2021 di Guangzhou, barat laut Hong Kong. Kapal berukuran panjang 88 meter, lebar 14 meter, dan draft 6 meter. Kapal ini punya dek yang lebar, membantu kemampuannya untuk membawa berbagai platform. Kapal dapat berlayar dengan kecepatan tertinggi 18 knots, dengan punya bobot mencapai 2.000 ton.

Karena cakupan operasi yang lebih luas, Zhu Hai Yun juga dapat beroperasi secara semi-otonom. Hal itu dilakukan agar kapal dapat menavigasi area pelabuhan yang sibuk, kru akan mengendalikan sistem navigasi kapal melalui remote control atau langsung berada di kapal untuk setidaknya memantaunya selama fase navigasi yang kompleks. Dalam hal ini, kendali kapal akan dibagi antara operator manusia dan sistem AI otonom. Setelah selesainya pengujian dan uji coba laut, Zhu Hai Yun diharapkan akan dikirimkan pada akhir tahun 2022.  


Quote:



Kombinasi sistem AI baru ditambah kemampuannya untuk membawa berbagai drone tak berawak, menjadikannya sebuah inventaris penting untuk pengamatan laut, konservasi laut dan pencegahan bencana di China. Namun sistem AI Zhu Hai Yun dan kemampuannya untuk membawa drone juga memiliki potensi untuk melakukan fungsi militer sekunder, terutama dalam hal mencari target yang dan mengoordinasikan pengamatan terus-menerus terhadap target tersebut.   

Di sisi lain perusahaan China lainnya telah mulai mengembangkan kapal permukaan tak berawak untuk misi keamanan khusus. Yunzhou Tech, perusahaan terkemuka spesialis pembuat kendaraan permukaan tak berawak telah menunjukkan desain enam kapal tak berawak berkecepatan tinggi pada akhir 2021; yang dirancang untuk dengan cepat mencegat, mengepung, dan mengusir penyusup maritim. Pada tahun 2018, Yunzhou Tech melakukan demonstrasi kolaboratif yang melibatkan 56 kapal besar tak berawak untuk menyerang kapal asing di wilayah China. Kapal Zhu Hai Yun secara teori juga dapat mengoordinasikan/mengendalikan kawanan drone kapal semacam ini.

Punya kapal yang mampu mengumpulkan data pengamatan dinamis tiga dimensi akan sangat menguntungkan bagi Angkatan Laut China jika terlibat dalam konflik di Pasifik. Seperti pada kasus kecelakaan USS Connecticut, data navigasi bawah air yang sangat akurat sangat penting untuk operasi kapal selam yang aman di bawah gelombang. Dengan grafik akurat tentang topografi dasar laut yang tersedia, berkat kemampun kapal seperti Zhu Hai Yun; kapal selam China akan mampu meningkatkan perencanaan misi dan fleksibilitas navigasi.


Quote:



Selain itu pengawasan area yang lebih luas akan memungkinkan Angkatan Laut China untuk mencari, serta secara langsung menargetkan kapal musuh atau objek menarik lainnya di hamparan luas samudera Pasifik melalui penggunaan kawanan drone atau senjata lainnya. Ini adalah kemampuan yang mungkin sangat penting dalam setiap konflik di masa depan yang ditimbulkan oleh China, termasuk dengan Taiwan.

Saat ini Pemerintah Cina telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan ke dalam penelitian dan pengembangan teknologi tak berawak (termasuk kemampuan swarm drone) dan juga AI. Zhu Hai Yun jelas memiliki potensi besar untuk pertahanan maritim – baik dalam hal persenjataan, maupun pengawasan. Peluncurannya menggarisbawahi upaya China baru-baru ini untuk mendominasi teknologi AI, terutama dalam hal menggunakannya untuk mengatasi masalah pertahanan dan keamanan nasional, serta teknologi tak berawak.



----------





Referensi Tulisan: TheDrive.com& South China Morning Post
Sumber Foto: sudah tertera di atas
gepyan
emineminna
Zero
Zero dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.4K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.