Penetapan Lin Che Wei sebagai tersangka dalam kasus ekspor CPO dan turunannya oleh Kejaksaan Agung makin memperjelas adanya mafia minyak goreng di Kementerian Perdagangan.

Sebelumnya Kejaksaan Agung juga menetapkan mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana sebagai tersangka.

Keberhasilan Kejaksaan Agung mengungkap adanya mafia di Kemendag tentu menjadi angin segar pemberantasan korupsi.

Pasalnya kini kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi dinilai lemah.

Hal itu dikemukakan oleh mantan pegawai KPK yang terdepak karena tak lolos Tes Kewarganegaraan atau TWK, Aulia Postiera.

Aulia Postiera melalui akun Twitter paijodirajo @paijodirajo mengatakan bahwa kinerja KPK kini sesuai dengan keinginan koruptor.

"Ga perlu kaget dengan apa yg terjadi pada @KPK_RI hari ini. Semua by design dan sesuai dengan keinginan koruptor," komentar Aulia Postiera pada Rabu, 18 Mei 2022.

Aulia juga menyebut bahwa revisi UU KPK, pemilihan pimpinan KPK Firli Bahuri berserta yang lain hingga pemecatan puluhan pegawai KPK termasuk dirinya merupakan sebuah rencana menghancurkan KPK.

Revisi UU KPK, pemilihan Firli cs menjadi Pimpinan KPK sampai pemecatan kami adlh perbuatan terencana untuk menghancurkan KPK," paparnya.

Bahkan melihat kinerja KPK kini ia menilai KPK sudah kehilangan ruh untuk memberantas korupsi.

"KPK sudah kehilangan ruh, spt zombie," sebut Aulia Postiera.

Cuitan Aulia pun mendapat tanggapan dari tokoh NU Gus Umar Hasibuan.

Baca Juga: UAS Tak Diizinkan Masuk Singapura, Netizen: Koruptor Disambut, Apa karena Sama-sama Sodara Tiongkok?

Menurut Gus Umar kondisi KPK sekarang mengerikan.

Bagaimana tidak, ada satu pimpinan KPK yang terbukti menerima gratifikasi tidak dipecat.

"Kondisi KPK skrg mengerikan. Salah satu pim KPK terima gratifikasi msh sj gak dipecat. Miris dan menyedihkan adinda," kata Gus Umar Hasibuan @UmarHasibuan70_.

Sumber: https://seputartangsel.pikiran-rakya...eperti-zombie?