Sekarang lagi heboh-hebohnya film KKN di Desa Penari nih, berawal dari thread Twitter yang viral sampai dengan dibuatkan filmnya yang tertunda selama dua tahun. Gilanya berhari-hari masih saja banyak orang yang mengantri di bioskop untuk menonton filmnya sampai jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Ane tidak akan membahas tentang kualitas filmnya yang sudah banyak dibahas para reviewer di media sosial dan kebanyakan kalau menilai film ini biasa saja dan hanya menang di aspek teknis saja. Yang ane bahas adalah tentang viralnya kisah KKN ini dengan klaim dari si penulis yaitu SimpleMan yang mengatakan kalau ini adalah kisah nyata alias kisah asli.

Karena tingkat edukasi tentang sains di masyarakat kita terlampau masih rendah, mayoritasnya percaya-percaya saja kalau ini adalah kisah nyata. Bahkan mereka yang masih di bawah umur atau para remaja dengan polosnya menelan mentah-mentah informasi dan seratus persen ini adalah kisah nyata tanpa dibuat-buat dan bahkan mempercayai kalau sampai saat ini Ayu yang asli sedang menari-nari. Mereka lebih percaya roh Ayu sedang menari daripada percaya dulu pernah ada manusia purba.

Sebenarnya hak setiap orang mau mempercayai suatu hal atau tidak, dari itu ane juga akan memberikan opini ane kalau kisah ini tak lebih dari sekedar penulisan kisah fiksi yang ditulis secara brilian dan berhasil menjadi isu nasional.

Terlalu Detail dan Kompleks

Ada yang bilang kalau ini mustahil fiksi karena terlalu detail, yang ada justru sebaliknya. Karena terlalu detail dan kompleks lah yang membuat kisah ini terlalu sulit dipercaya sebagai kisah fiksi. Penggambaran dan narasi kisah ini terlalu detail walaupun dalam thread-nya sendiri kisahnya loncat-loncat namun benang merahnya saling berkesinambungan.

Tak Ada Bukti Otentik

Di sinilah jeniusnya seorang SimpleMan yang identitasnya anonim, dia mengklaim kalau ini adalah kisah nyata dan semua namanya disamarkan. Semua kisah ini dirahasiakan oleh para pelakunya dengan sangat rapi. Sialnya, ketika ada pihak yang mempertanyakan keaslian kisah ini maka akan dijawab kalau semuanya dirahasiakan. Dengan demikian tidak ada bukti otentik seperti pengakuan para pelaku langsung, penduduk desa, bahkan pihak kampus pun tidak ada.

Yang ada hanyalah sebaran foto di internet yang tidak jelas asal-usulnya.

Kalau kisah nyata harus ada bukti otentik dan narasumber yang identitasnya bisa dibuktikan. Harus ada nama kampusnya apa, jurusannya apa dan apa yang dikerjakan saat KKN. Itu semua bisa dibuktikan hanya dengan nama sajam

SimpleMan mengklarifikasi itu semua tidak bisa dilakukan karena itu aib dan semua pelaku dalam cerita menjaga rahasianya. Ya, sangat jenius sekali memang SimpleMan ini. Siapa pun dia rasanya pasti orang ini punya IQ yang tinggi dan benar-benar kagum sama SimpleMan.

Masyarkat Kita yang Mudah Percaya Hal Mistis

Coba kita tengok ke industri film Hollywood. Jumlah judul film bergenre horor supranatural yang dirilis setiap tahunnya terbilang sedikit dan kalah jauh dengan film action, drama, dan superhero. Kalau pun ada horor, sineas Hollywood lebih menyukai film horor yang penjahatnya adalah yang berwujud "nyata" secara fisik ketimbang hantu-hantuan. Makanya yang populer di Hollywood adalah karakter seperti Ghosface (Scream), Jason Voorhees, Michael Myers, Leatherface, dll, ketimbang hantu supranatural. Karena orang sana lebih merasa terancam dan takut terhadap sesuatu yang sudah ada secara fisik dan wujudnya jelas.

Nah, kalau di Indonesia justru kebalikannya, lebih takut sesuatu yang tak terlihat secara fisik. Inilah yang menjadi penyebab mudahnya orang Indonesia percaya ada suatu hal yang belum bisa diuji kebenarannya.

Tulisan singkat di atas adalah murni opini ane pribadi, namun yang jelas kalau soal urusan film KKN yang jadi film terlaris ane rasa itu menjadi hal yang baik asalkan ke depannya para sineas lokal terus meningkatkan kualitas film Indonesia.

Oh iya, perkara pelajaran yang harus diambil menurut ane kalau pun tidak ada hal-hal mistis dan kutukan, sopan santun, adab, dan prilaku harus tetap di jaga kalau kita bertamu di tempat orang!

Menurut agan bagaimana?

Sumber Referensi