Saat ini kita membahas tentang KKN Desa Penari yang lagi viral dan sukses menembus 7 juta penonton, sangat menarik padahal banyak dari mereka yang menonton bahwa film itu tidaklah terlalu seram.

Sebenarnya film horor adalah film yang tidak disukai oleh masyarakat barat, bahkan di Amerika sendiri yang banyak produksi film hebat ternyata sekiktar 13% membuat cerita horor. Sedangkan tema drama, komedi, action, romance dan fantasy bisa mencapai lebih tinggi dari tema horor.



Bahkan film Avatar, masih mendapatkan tempat tertinggi di hati penonton, hingga sukses meraup pendapatan (US$2,8 miliar), dibawahnya ada Avengers: Endgame (US$2,7 miliar), lalu selanjutnya ada film lawas Titanic (US$2,2 miliar).

Ini menandakan masyarakat dunia lebih senang dengan tema fantasy, dengan cgi yang luar biasa dan juga romance yang ceritanya sangat kuat. Bahkan 3 film terbawah lainnya ada Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (US$2,06 miliar), Avengers: Infinity War (US$2,04 miliar) dan Spider-Man: No Way Home (US$1,69 miliar).



Tapi kalau masuk ke Indonesia, maka data statistik itu akan berubah. Tema horor, komedi dan romance menjadi pemuncak tangga film terlaris. Bahkan tema horor KKN di desa penari menjadi pemuncak tertinggi saat ini dalam jumlah penonton mengalahkan Pengabdi Setan, Warkop Reborn dan Dylan.

Jadi, kenapa masyarakat Indonesia suka tema horor dan film itu bisa sesukses itu?



Film ini diadaptasi oleh salah satu kisah di twitter oleh SimpleMan, yang menawarkan sebuah kisah yang memberikan rasa penasaran yang luar biasa.

Disitu dikisahkan bahwa cerita tersebut nyata, tentu tingkat penasaran masyarakat semakin tinggi, apa benar ini kisah nyata atau tidak. Maka film yang diadaptasi oleh kisah yang viral, maka memberikan film ini akhirnya menjadi populer dengan keviralan yang ganda.

Namun yang jadi permasalahan adalah kenapa cerita atau film ini bisa viral, kenapa orang suka dengan cerita ini? Dan kenapa juga horor yang lain tidak sesukses, cerita horor yang ini.



Jadi, orang suka cerita ini, karena dibawa kepada rasa kepenasarannya bukan horornya. Terlebih ceritanya detail, bahkan wilayahnya pun disentuh secara detail.

Ini hipotesis pribadi kalau ada cerita yang sangat detail dari orang yang menceritakan hal itu maka cerita itu adalah rekayasa, karena butuh perencanaan, keakuratan dan tidak lagi otentik. Terlebih ada beberapa karakter yang menceritakan untuk saling melengkapi isi dalam cerita.

Namun yang menarik adalah jebakan kepenasaran yang berlapis-lapis, maka banyak orang mencari tentang desa tersebut, karena semua yang terjadi dirahasiakan. Hingga banyak misteri dari kepenasaran itu, dan tidak akan pernah terkuak walau clue dan petunjuk dalam cerita merujuk pada sebuah desa yang nyata.



Film ini sangat istimewa karena bisa membuat rasa penasaran orang, bukan karena horornya. Bahkan film ini lebih relevan dengan keadaan di Indonesia. Karena unsur budaya pagan yang masih ada di Indonesia.

Contoh, kuburan di halaman rumah bagi orang arab itu sudah biasa. Namun bagi orang kebudayaann lokal, roh orang mati itu seakan abadi dan bisa berpengaruh pada kehidupan dunia, hingga bisa menganggu dan sebagainya, namun kebudayaan yang lain tidak takut pada roh orang mati.



Maka di arab mereka takut pada hantu, jin, mahluk gaib dan sebagainya tapi bukan pada roh orang yang sebelumnya hidup lalu mati. Jadi konsep hantunya berbeda, bahkan di Amerika konsep hantunya bisa lain lagi.

Karena di Amerika hantunya harus bisa membawa kerusakan di dunia secara nyata, maka muncullah zombie, yang bisa mengejar, bawa senjata dan sebagainya. Tapi hantu orang Amerika, sama orang Indonesia malah diketawain karena hantunya bisa dibunuh, dilukai hehehe...



Karena hantu di Amerika harus realistis, sebaliknya hantu di Indonesia tidak harus realistis, bahkan terkesan misterius.

Maka, film ini memberikan nuansa yang Indonesia banget. Jadi, cerita ini sangat relevan dengan kehidupan kita. Karena film ini sangat padat dengan pembicaraan horor di tongkrongan, yang hampir keseluruhannya ada. Dan sangat realistis, dimana ada sekelompok mahasiswa yang melakukan KKN di desa terpencil, semua mahasiswa rata-rata pernah merasakannya.



Jadi inilah yang membuat film ini sangat populer saat ini, maka kalau mau cerita itu viral buatlah cerita yang relevan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia.



Sumber klik, klik,klik