Filipina memang sedang jor-joran dalam memodernisasi alutsistanya, sejak tahun 2021 hingga sekarang sudah banyak kontrak akuisisi alutsista yang telah ditandatangani. Tak tanggung-tanggung Angkatan Bersenjata Filipina sedang mencari sekitar 900 unit kendaraan taktis berjenis MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected), tentu jumlah yang sangat besar. Kendaraan itu nantinya digunakan untuk misi pengamanan serta misi anti terorisme.

Dan terkait modernisasi alutsista yang dilakukan Filipina, ternyata Thailand ikut menawarkan produk andalannya. Perusahaan asal Thailand yakni Chaiseri Metal & Rubber Co. Ltd. telah menawarkan kendaraan lapis baja First Win 4x4 dalam versi setir kiri ke Filipina yang siap untuk diprodiksi sebanyak 200 unit. Dan pada 12 Mei 2022 lalu telah disepakati Memorandum of Understanding (MOU) antara Filipina dan Thailand, jika kesepakatan tersebut sukses Thailand tentu akan mendapatkan keuntungan yang signifikan. Mengingat ada 200 unit yang akan dibuat. Dalam proses penawaran First Win 4x4 ke Filipina, pihak Chaiseri akan bekerja sama dengan Defense Technology Institute (DTI); di mana kedua pihak telah membentuk Thai Defense Industry (TDI) untuk mendukung ekspor produk militer buatan lokal.

Sebenarnya peluang Thailand untuk ekspor First Win 4x4 ke Filipina sangat terbuka lebar, pasalnya First Win sudah digunakan oleh Malaysia dan Indonesia. Malaysia memesan 200 unit First Win dan kemudian diproduksi secara lokal oleh DefTech, di Malysia First Win berganti nama menjadi AV4 4x4 Lipanbara.Sementara di Indonesia First Win berganti nama menjadi Hanoman 4x4 dan dioperasikan oleh Satuan 81 Gultor Kopassus. Entah berapa unit yang dimiliki Kopassus, tetapi Hanoman 4x4 muncul pertama kali dalam HUT TNI ke-74 pada 5 Oktober 2019. Sementara itu Bhutan telah memesan 15 unit untuk misi penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah.





Proyek First Win sendiri sudah dimulai sejak tahun 2007 dan pada tahun 2013 kendaraan 4x4 ini telah menyelesaikan berbagai kulifikasi, pada tahun 2014 Angkatan Bersenjata Thailand memesan 62 unit First Win 4x4. Hingga saat ini mulai dari Marinir, Angkatan Darat hingga Angkatan Udara Thailand telah menggunakan First Win.

Bicara soal desain First Win mengusung V-shaped monocoque hull dengan posisi mesin berada di depan. Kendaraan ini punya dua pintu di setiap sisi bodi dan satu pintu di bagian belakang. Setiap pintu dilengkapi dengan satu jendela kecil anti peluru dan satu firing port. Mengutip artikel indomiliter.comFirst Win menggunkan perlindungan Level 1 STANAG 4569, di mana lapisan bodi ini dapat menahan tembakan proyektil Armor-Piercing kaliber 7,62 mm dari jarak 30 meter.

Sementara untuk menahan ledakan ranjau dan IED (bahan peledak improvisasi) kendaraan ini memakai STANAG 4569 Level 3b/4a yang mampu menahan ledakan ranjau TNT seberat 8 kg. Fist Win memkai mesin diesel Cummins ISB yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 300 hp dan menggunakan transmisi otomatis Allison 2500 denga enam gigi maju dan satu gigi mundur. First Win bisa diajak ngebut hingga kecepatan maksimal 110 km per jam di jalan aspal. Dengan tangki bahan bakar penuh, First Win bisa menjelajah sejauh 600 km di jalan on road atau 400 km di jalan off-road. Kendaraan ini juga bisa melewati medan berair setinggi 1 meter.

First Win punya bobot 13 ton dan bisa membawa payload sampai 2 ton. Punya panjang 6,5 meter; lebar 2,45 meter dan tinggi 2,65 meter. Kendaraan ini bisa mengangkut 9 personel, sudah termasuk pengemudi dan seorang komandan. Untuk persenjatannya memakai senapan mesin berat 12,7 mm yang dipasang pada atap kendaraan, untuk urusan senjata bisa memakai jenis persenjataan lain sesuai pesanan.






Referensi Tulisan: indomiliter.com& Army Recognition
Sumber Foto: Army Recognition