bagoodsAvatar border
TS
bagoods
Resiko yang Mutlak Disanggupi Prajurit Elit TNI, Tak Main-Main!

TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kesatuan NKRI bukan isapan jempol belaka. Tekad, fisik dan mental yang kuat wajib menjadi bekal prajurit. Karena itu, personel TNI merupakan orang-orang terpilih. Seleksi akan diterapkan lebih ketat lagi jika bercita-cita menjadi prajurit khusus.

Anggota prajurit elit memiliki kemampuan diatas prajurit rata-rata. Setiap matra memiliki prajurit khusus yang dibina, diantaranya Kopassus dari TNI AD, Denjaka dari TNI AL dan Kopasgat dari TNI AU. Tentunya menjadi prajurit khusus, beberapa konsekuensi dan resiko harus dihadapi dengan segenap hati. Seperti apa resiko dan konsekuensi yang mutlak disanggupi seorang prajurit elit TNI?

Proses Pendidikan Sangat Berat dan Ketat

Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) komando tiap matra TNI dituntut untuk melahirkan personel yang telah dibekali kemampuan khusus. Tak heran serangkaian pelatihan dijalankan dengan memakan waktu berbulan-bulan. Sistem gugur diterapkan agar mendapatkan personel-personel terbaik.

Calon-calon anggota menjajaki pelatihan segala medan, mulai dari hutan, gunung, rawa dan laut. Pelatihan yang menguras kemampuan fisik diuji untuk melihat daya tahan personel. Kurangnya waktu tidur juga menjadi kebiasaan yang sering ditemui dalam proses pelatihan.

Terdapat cerita yang dialami personil saat menjalani long march. Pada tahap long march, calon anggota digembleng dengan berjalan kaki sepanjang 500 km dalam 10 hari. Bayangkan saja, minimal 50 km jarak minimal yang ditempuh dalam sehari dengan membawa beban seberat 20 kg. Pernah ada personel sampai lepas kulit kakinya, namun personel tersebut tetap meneruskan long march memakai sandal dengan banyak bekas darah di seluruh telapak dan punggung kaki. Rasa sakit ditahan dengan teriakan "KOMANDO!!"

Tugas Khusus yang Dijalankan

Pasukan elit dari masing-masing matra memiliki sejumlah tugas khusus. Prajurit Kopassus TNI AD bertugas menjalankan operasi intelijen khusus dan operasi anti insurjensi, anti separatisme, anti pemberontakan. Prajurit Denjaka TNI AL bertugas menjalankan spesialisasi anti teror, anti sabotase pada kapal dan instalasi laut serta operasi SAR khusus. Prajurit Kopasgat TNI AU melakukan operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara depan dan bertugas merebut dan mempertahankan pangkalan udara, selain itu kopasgat dituntut untuk memiliki kemampuan tiga matra sehingga mampu ikut menjalankan operasi infiltrasi, penyisiran, pengintaian wilayah musuh di berbagai tempat.

Hanya Takut kepada Tuhan YME

Banyak penggemblengan yang dialami selama pelatihan komando menghasilkan mental prajurit sangat kuat. Mental yang kuat diiringi dengan spiritualitas dan ketundukkan kepada Tuhan YME. Diluar dari itu, prajurit tak gentar menghadapi apapun.

Prajurit telah dibekali dengan penangan hewan buas seperti ular king kobra. Saat menjalankan operasi malam tengah hutan, sosok hantu tak menjadi halangan.

Mental tidak takut mati juga mutlak dimiliki meskipun sedang terancam. Kerahasiaan misi dipegang kuat-kuat oleh prajurit dan jangan sampai bocor meskipun diancam pihak musuh dengan penyiksaan dan hukuman mati. Prajurit juga dituntut untuk tetap menyelesaikan operasi tempur meskipun dengan kondisi kekuatan musuh yang lebih besar.

Nah, itulah berbagai resiko seorang prajurit khusus. Tentunya elemen angkatan perang yang mumpuni menjadi suatu kebanggaan milik NKRI. Bagi kamu yang bercita-cita masuk prajurit elit TNI, tetap bulatkan tekadmu meskipun akan banyak rintangan menghadang.
Diubah oleh bagoods 19-05-2022 10:46
nyimak92
mamduh1985
Cucigosok
Cucigosok dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.