gangel160487Avatar border
TS
gangel160487
Horor Angkernya Retreat di Pedalaman Kalimantan
Angkernya Rumah Retret
Cerita ini bermula ketika aku masih kelas 1 SMA, kebetulan aku sekolah di sekolah Katolik yang memiliki program Retreat, sekolah ku terletak di kota Pontianak, dan kali ini kami akan melakukan kegiatan retreat di Sanggau.


Jurnal Nina


Perjalanan.

Suasana yang cukup ceria meski terasa capek dan melelahkan dikarenakan perjalanan yang cukup jauh dari Pontianak dan sebagian siswi sempat mabuk kendaraan, itulah ekspresi yang ditunjukkan para siswa kelas XII SMA Santo P di Pontianak, ketika tiba di Wisma L di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jarak tempuh yang sekitar 220 kilometer kami lewati dengan bus diiringi pemandangan gunung dan hutan di selama kurang lebih 6 jam perjalanan dengan bus sewaan.



Perkenalan.

panggil saja aku Garry Ninawaty, dengan nama seperti lelaki aku cukup sering diolok dan dibully teman teman sekelas tetapi karena aku cuek dan ceria maka itu tidaklah pernah aku masukan ke hati untuk setiap jokes jokes setiap kali nama ku diteriakan oleh guru pas absensi, 
terlahir dan besar di kota plat KB yang nama kota nya sendiri diambil dari nama makhluk halus kuntilanak maka hal mistis seakan sudah menjadi sesuatu yang biasa bagiku. Menurut beberapa orang, aku terlahir dengan perawakan yang menarik, mata yang tajam dan tidak sipit (tidak seperti tipikal kebanyakan orang keturunan), rambut ku lurus dan panjang, dan tubuh langsing dan kulit putih. Jadi kadang, saat aku berjalan di keramaian aku dapat merasakan beberapa pasang mata lelaki yang mencuri pandang kearah ku. 




Tujuan.

Kondisi sebagian jalan yang dilintasi yang masih dalam keadaan berlubang membuat sebagian siswa pusing serta mual. Tapi maklum, namanya anak anak remaja nuansa keakraban makin terasa kuat, saat rekan-rekannya yang masih segar, berusaha memijit dan mengoleskan obat untuk siswa yang mabuk ataupun memijat pundak yang lelah.



Cerita ku

Bus yang kami tumpangi itu cukup tua, anak anak kelas XII sendiri terbagi beberapa kelas : IPA dan IPS, mungkin peserta retreat ada 80-100 orang yang dibagi ke 3 bus, jadi bisa dibayangkan betapa sesak 1 bus itu yang harus ditumpangi guru dan murid termasuk barang bawaan yang cukup banyak, karena retreat ini akan berlangsung hampir 4 hari.

Agenda tahunan berupa retret ini digelar di pertengahan bulan Juni atau Juli saat itu yang merupakan liburan caturwulan, yang dibagi dalam 4 gelombang. Masing-masing gelombang menjalani kegiatan ini selama tiga hari dua malam.

Samar samar aku ingat, perjalanan kami ke sana diliputi cuaca hujan dan petir disaat itu, dan aku ditemanin Lily disamping bangku bus, kami memang berteman sangat akrab dari bangku SD, Lily berperawakan kurus, tinggi dengan muka oriental dan cukup disukai anak anak pria karena pembawaan nya yang ceria.



Akhirnya dalam suasana hujan dan berkabut, serta medan yang cukup ekstrim kami tiba di wisma dengan selamat, tapi ada satu rombongan bus yang masih tertinggal (yang akan kuceritakan nanti, rupanya mereka mengalami "sesuatu")

Saat tiba kami disambut rombongan pastor dan suster yang sudah mengetahui dan akan membimbing kami selama di sana.

Usai pembagian kelompok, para siswa mengikuti perayaan ekaristi yang dipimpin seorang Pastor keturunan Belanda/Dayak. Pastor ini baru empat bulan bertugas di wisma L. Dalam kotbahnya dijelaskan arti nama wisma yang menjadi lokasi retret ini.

“L yang sebenarnya ada di Italia, yaitu sebuah gunung yang tingginya 1000 meter di atas permukaan laut. Sebuah gunung yang sunyi, tempat Santo Fransiskus Asisi menerima karunia stigmata,” ujar Paster.



Lokasi

Wisma Lav sendiri sudah berusia setengah abad. Selain wisma ini, di areal seluas 42 hektar itu berdiri Kompleks Biara Kapusin, postulat, dan susteran. Bukan sekadar taman yang membuat areal ini begitu sejuk dan asri, tetapi suasana hutan yang masih asli benar-benar terasa. Udaranya sejuk, juga kicauan burung terdengar dari beberapa ranting yang rindang.

Bersama rombongan kami ada Suster A yang sudah dua tahun menjadi pendamping retret di wisma ini. Menurutnya, seorang pendamping retret pun harus kreatif menyusun program, setelah melihat aneka perkembangan para peserta retret yang pernah hadir di tempat itu.



Apa saja agenda retreat? Tentu tak hanya ceramah, sharing, dan diskusi. Tidak ketinggalan pula diselingi aktivitas yang mengasyikkan berupa outbond, dengan berjalan dalam kelompok dengan kaki di ikat tali plastik, menjalani halang rintang, dan menyeberangi sungai dengan meniti tali!

Pastor yang mendampingi sesi outbond, meminta semua peserta menutup matanya dengan kain. Mereka kemudian berjalanan berpegangan tangan mengitari rerumputan dan pepohonan. Di bagian lain, mereka disuruh merayap melewati halang rintang, dan di penghujung acara peserta diajak mencium pohon karet.



Retret diselenggarakan untuk memberi kesempatan bagi peserta dalam mengenal diri sendiri sebagai pria dan wanita sejati, saling mengenal diri, bekerjasama dengan orang lain, bersikap kompak dan solid, mampu berbagi, sabar, dan jujur.



Dari sisi iman, mereka diajak bertobat dengan cara menuliskan dosa dan melakukan pengakuan dosa, agar bisa membaharui diri melalui pertobatan. Dengan melakukan pertobatan para siswi tumbuh dan berkembang menjadi manusia baru.



Setelah kegiatan

Akhirnya setelah hampir tengah malam 😂 acara sudah akan ditutup untuk malam ke 1 acara retreat sekolah, oleh panitia kita akan dibagi kamar dimana 1 kamar ditempati oleh 2 orang, sebagai informasi area cowo dan cewe lebih tepatnya mess antara pria dan wanita tepat di utara dan selatan atau berseberangan cukup jauh untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan.

Setelah beberapa pengumuman dan teknikal meeting serta briefing singkat, akhirnya kami serombongan diarahkan oleh panitia menuju kamar masing masing sesuai dengan pengumuman yang ada, aku ditempatkan bersama dengan Lily, teman ku, dia sudah mengedipkan mata sambil memberikan gestur dua tangan di mulut, wah rupanya Lily ada bawa rokok dan kami bisa sembunyi sembunyi merokok di wc mess (tiap kamar ada wc nya sendiri).

Tiba tiba di pertengahan briefing bu Yus yang sedari tadi bersama dengan Wati masuk ke aula dan dengan muka bingung dia menghampiri salah seorang sahabat Wati dan berbisik bisik.

Setelah itu bu Yus pergi lagi dari aula retreat dan aku bersama Lily (lily sudah bergabung dalam barisan ku) sama sama berbisik "maybe bu Yus kembali ke ruangan nya Wati kali, ada sesuatu yang gawat kali ya? Jangan jangan Wati kesurupan lagi? Waduh udah kaya film exorcist aja? Gimana nih Nin? Kamu kenapa tenang tenang aja?" Begitu Lily berbisik di telinga ku, well terus terang aku sudah terbiasa menghadapi kejadian horor dan mistis begitu jadi kejadian Wati aku juga sudah anggap biasa apalagi di tengah tengah hutan begini dan acara rohani, anggapan aku mungkin saja memang gerombolan hantu disana ga senang or gimana.

Jam 02 pagi (kurang) akhirnya kami sudah masuk ke kamar masing masing dan karena cape n sudah sangat ngantuk aku bersama Lily nongkrong di toilet sambil selonjor jongkok ditengah gelap nya kamar, sesekali terdengar kilat dan guruh diluar hutan. 

Sambil menyalakan rokok kami berbincang bincang mengenai kejadian sepanjang hari dan sambil guyon si Lily berkata, "eh si Wati itu gimana tuh or jangan jangan lagi di adakan ritual pengusiran lagi ...serem ui"

di tengah tengah kami berbicara tiba tiba lampu ruangan mendadak mati, kami cukup terkejut dibarengin teriakan dari kamar sebelah, Lily langsung spontan memeluk aku dan sambil mencari senter (waktu itu tahun 2000 an Hp masih ga semua punya n barang mewah). Buru buru kami mematikan rokok dan sambil berbisik Lily berkata "Nin, kenapa itu ada yang teriak?"

Aku hanya menjawab mungkin karena belum tidur dan terkejut lampu mati, tetapi tiba tiba kami berdua mendengar adanya tangisan dari ruangan kamar yang kami tidak tahu kamar berapa. Tangisan nya cukup keras disertai lirihan... aku dan Lily semakin erat berpegangan dan sambil buru buru menyalakan senter kami berpandangan.

Cukup lama (or karena kami mungkin sedang merasa ketakutan), tiba tiba ada suara ketukan di pintu kamar dan kakak kelas kami yang panitia dan penanggung jawab (mereka rombongan), memanggil kamu untuk keluar, pada saat kami keluar rupanya kami semua dipanggil ke selasar depan (serupa balkon atau ruang tamu), kami ber 8 sampai ber 10 di mess cewe Akasia (jadi rombongan wanita ada dibagi dalam beberapa mess, yaitu Akasia, Bougenvile, Chrysant etc, satu mess bisa 8 sampai 16 orang). Dan saat berkumpul kakak panitia, yang bertanggung jawab untuk mess Akasia, kak Eli sontak bertanya pada kami semua "Adik adik siapa ya yang tadi nangis dan teriak pas mati lampu?"

Kami semua berpandang pandangan dan sontak menggelengkan kepala, dari panitia terlihat mengabsen kami memastikan semua lengkap dan saat diabsen kami semua sudah dalam perasaan campur aduk dan tegang, karena diluar juga kondisi hujan sangat lebat dan petir menyambar berkali kali sehingga dengan situasi begini untuk memanggil guru pembimbing juga sangat tidak memungkinkan karena takut nya salah jalan dan tergelincir ke lembah atau riam malah membuat situasi tambah runyam.



Di tengah tengah keheningan dan kebingungan kami tiba tiba Lily yang mengarahkan senter ke lorong berteriak karena melihat sesuatu, dan kami semua pun sontak berteriak



Sungguh suatu hal yang tidak masuk akal disaat semua orang sudah berkumpul di selasar mess, di ujung dari lorong kamar (saat pulang dari retreat kakak pembina kami bercerita kamar di ujung tidak ada yang menempati) ada tangan yang melambai lambai sambil pintu terbuka sedikit, sontak beberapa dari kami mulai menangis, ada yang terduduk (mungkin sangking lemas dan ketakutan) dan kakak pembina kami langsung berkata "Guys, ke sofa di ruang tamu cepetan, kita tunggu sampai pagi disana aja, sambil kakak coba telepon dari telepon dekat ruang tamu selasar", kami ber 10 buru buru menyingkir ke sofa dan saling meringkuk berdekatan, di tengah tengah kegelapan dan cuaca hujan lebat dan petir (jam waktu itu menunjukan pukul 2.50 kalau tidak salah), masih ada kurang lebih 3-4 jam sampai pagi dan hujan tidak menunjukan tanda tanda reda, kami semua sudah sangat ketakutan pada malam ke 1 dari retreat kami.

Lily yang disamping ku sudah menangis dan berbisik "Nin, aku mau pulang aja, hiks hiks", tetapi untuk bisa pulang pun kami harus menunggu bus rombongan yang sudah men drop kami ke tempat retreat yang sedianya menjemput kami kembali pada hari terakhir dari acara retreat kami.



04.15 pagi, hujan tidak mereda dan seakan akan malam begitu panjang dan tidak seorang pun dari kami yang bisa beristirahat, walaupun rombongan retreat pasti sudah sangat lelah, saat aku mau menutup mata tiba tiba pintu depan mess diketok, kami semua sangat lah terkejut dan seketika itu juga kami berdiri, pintu diketok lagi dan tiba tiba lampu menyala dengan diiringi teriakan dari pak Anton "Buka pintu nya ruang Akasia, ini pak Anton bersama dengan Pak Angga, kami mau memeriksa apakah semua nya aman? Tadi pembina kalian menelepon ke ruangan guru guru."
Betapa lega perasaan kami dan setelah pak Anton dan pak Angga masuk pembina kami pun menceritakan singkat kejadian yang kami alami, setelah itu pak Anton dan rekannya memeriksa lorong tersebut dan kembali ke selasar depan ruang tamu dan berkata "Bapak sudah periksa ruangan yang kalian sebutkan dan terkunci, mungkin kalian kelelahan dan kondisi gelap jadi kalian salah lihat dan sudah panik duluan. Sekarang kalian masuk kamar masing masing dan istirahat karena jam 6 akan mulai acara doa pagi." Demikian instruksi pak Anton dan di iya kan oleh pembina kami, setelah itu para guru pergi ke hall lain untuk memeriksa kondisi dan hujan pun mulai berhenti. Sepertinya subuh ini akan berakhir dengan kejadian penampakan tersebut, tetapi dalam hati kecil ku aku merasa masih akan tersisa beberapa 2 hari lagi yang harus kami jalanin sampai saat berakhir nya retreat kami.



Bersambung..........
Silakan bagi yang siapapun yang tertarik baca bisa gelar tikar atau bangun tenda disini. 
- Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun untuk keberlangsungan tulisan selanjutnya biar bisa lebih enak.
- Yang pernah mengalami kejadian serupa atau punya keanehan seperti ane bisa juga bagi-bagi pengalamannya gan.


JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR
Mau Bagi-Bagi Cendol Juga Boleh Biar Makin Semangat Ane Update

@gangel1604 

Twitter: @reytuu7888
Ig: @ceritaseram178


Spoiler for Bus yang tertinggal:



Spoiler for To be continued:






Quote:


Quote:
Diubah oleh gangel160487 18-05-2022 08:50
eldobabaro
provocator3301
read51843848
read51843848 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
11K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.