• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 5 Film Indonesia Berkualitas yang Paling Underrated, Ada Yang Lebih Bagus dari Dilan

cintadineAvatar border
TS
cintadine
5 Film Indonesia Berkualitas yang Paling Underrated, Ada Yang Lebih Bagus dari Dilan

Kualitas film Indonesia harus diakui dalam enam tahun terakhir terus meningkat kualitasnya berkat kesadaran penonton untuk menikmati film-film lokal berkualitas di bioskop, kritikus film juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas film tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir kecuali pada saat awal pandemi, jumlah penonton film lokal terus meningkat dan rasanya semakin banyak film Indonesia yang meraih angka di atas satu juta penonton.

Meski demikian, film dengan jutaan penonton belum tentu berkualitas baik dan ratingnya tinggi. Karena banyak film Indonesia yang overrated dan dipuja sampai hype luar biasa padahal kualitasnya biasa saja. Sebaliknya, adapula film-film Indonesia yang berkualitas baik namun kurang mendapatkan apresiasi dan sorotan dan itulah yang dimaksud dengan underrated. Nah, berikut ini adalah film Indonesia yang patut diapresiasi namun sayang underatted.

Pintu Terlarang (2009)

Dirilis pada 2009, Pintu Terlarang adalah film ketiga sutradara Joko Anwar yang bergenre thriller dengan plot twist yang cukup mengejutkan di bagian akhir film. Pintu Terlarang merupakan film yang dibintangi oleh Fachri Albar yang sayangmya film ini tidak diketahui oleh banyak orang. Film ini mengisahkan seorang pelukis bernama Gambir yang hidupnya serba berkecupukan tiba-tiba diganggu oleh teror seorang anak kecil yang disiksa oleh orang tuanya.

Penceritaan yang padat sampai penokohan yang baik, membuat film ini menjadi salah satu thriller Indonesia terbaik. Sayangnya, ini adalah film yang underated.

Bebas (2019)

Sama-sama film remaja, film ini menurut ane lebih baik daripada Dilan dan sayangnya film Bebas ini kurang mendapatkan sambutan dan berbanding terbalik dengan Dilan. Bebas adalah film garapan Riri Riza yang diadaptasi remake dari film Korea terkenal, "Sunny". Yang versi remakenya juga telah dibuat oleh Jepang dan Thailand.

Di film ini diceritakan seorang bernana Vina yang harus mengumpulkan kembali teman-temannya semasa SMA untuk reuni atas permintaan sahabatnya yang sakit keras dan divonis tak akan hidup lama. Flashback pun terjadi di masa SMA di tahun 1995.

Film ini menghadirkan komedi dan drama yang sangat pas. Bikin ketawa ngakak dan di satu sisi juga mengharukan. Bagi yang masa SMA-nya di era 90an mungkin akan lebih relate lagi. Sayangnya saat tayang di bioskop, film ini termasuk sepi penonton.

Kafir: Bersekutu dengan Setan(2018)

Film horor medioker seperti Danur dan The Doll bisa mendapatkan jutaan penonton. Sialnya, film Kafir: Bersekutu dengan Setan yang kualitasnya ada di atas Danur justru tak terlalu banyak mengundang penonton. Padahal, kekuatan film ini terletak pada visual yang memanjakan mata. Kengerian film ini terletak pada ketegangannya dan tidak menjual jump scare kacangan.

Film ini berlatar di akhir 1990an dan mengisahkan sebuah keluarga yang diteror oleh ilmu hitam yang dimulai dengan sang ayah yang tewas setelah disantet berupa beling masuk ke tenggorokannya. Siapa sebenarnya yang mengirim santet tersebut?

Tanda Tanya (2011)

Mundur ke tahun 2011 ada film yang dibuat oleh Hanung Bramantyo. Hanung sebagai sutradara memang terkadang bikin film bagus seperti Jomblo (2006) namun juga bisa bikin film super bapuk seperti Benyamin Biang Kerok (2018). Namun ada satu film garapan Hanung yang underrated dan justru related dengan keadaan Indonesia sekarang ini yaitu film Tanda Tanya.

Film ini menyajikan tema keberagaman dan masalah toleransi umat beragama. Pada saat perilisannya, film ini diprotes oleh oknum (kelompok egois) yang merasa film ini telah menyesatkan.

Padahal, film ini bisa menyadarkan masyarakat kalau perbedaan bukanlah untuk diributkan dan sebenarnya masyarakat bisa saling menghargai dalam perbedaan yang ada. Kalau film tentang pluralisme ini dirilis di masa sekarang, ane ragu ada sutradara yang berani menggarapnya.

Oeroeg (1993)

Film ini dirilis saat masa perfilman Indonesia sedang mati suri. Oeroeg adalah film yang disutradarai sutradara Belanda Hans Hylkema yang diadaptasi dari novel terkenal berjudul sama karya penulis Belanda Hella S. Film ini termasuk film Indonesia jadul dengan kualitas visual yang melebihi zamannya, wajar saja sih toh sutradaranya adalah orang Belanda.

Film ini mengisahkan persahabatan seorang Belanda dan pribumi Indonesia yang bertemu kembali dalam posisi yang saling berlawanan ketika masa Perang Kemerdekaan Indonesia.

Sayangnya, film ini termasuk flop di masanya dan tak banyak orang yang tahu. Film ini beberapa tahun kemudian direstorasi dengan kualitas gambar yang lebih baik.

Nah, gan. Gimana udah pernah menonton yang mana aja nih? emoticon-Big Grin

Referensi
Diubah oleh cintadine 07-05-2022 09:16
weleh147
indrag057
SuperABLU
SuperABLU dan 26 lainnya memberi reputasi
25
13.1K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.