Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NovellaHikmiHasAvatar border
TS
NovellaHikmiHas
Beberapa Sikap Orang Tua yang Menjerumuskan Anak

Bijak dan Cerdaslah Menjadi Orang Tua



Bismillahirrahmanirrahiim


Ketika seseorang memutuskan mengakhiri masa lajang dengan berkomitmen membuat ikatan miitsaqon gholidzan kepada Rabb-nya, lantas berlanjut pada fase memiliki anak, sejatinya insan ini tengah berkomitmen siap dengan ujian-ujian baru dalam kehidupannya.

Memiliki anak, bukan perkara remeh, karena memiliki anak sejatinya tengah menyiapkan sebuah peradapan, menyiapkan satu generasi penerus.

Karena itu hal besar, tentunya harus kita siapkan dan kita ilmui segala hal terkait pendidikan dan pengasuhan.

Hanya saja, tidak sedikit orang tua yang masih enggan atau masa bodoh dengan pengasuhan. Mereka buat mengasuh anak seperti air mengalir begitu saja.
Sehingga ada beberapa perkara menjadikan sebab anak semakin terjerumus, seperti berikut:

1. Membenarkan Semua Perkataan dan Perlakuan Anak

Ada beberapa orang tua yang merasa pola asuhnya sudah sangat benar, padahal justru menciptakan petaka untuk anaknya sendiri.

Apa itu? Ketika ada orang tua yang terlalu percaya dan membenarkan perkataan anaknya. Memang ada sisi benarnya, orang tua memberikan kepercayaan kepada buah hati. Karena dengan cara seperti itu dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Hanya saja, jika terlalu percaya bahkan berlebihan, justru itu jadi alat buat si anak berbuat seenaknya, lantas membuat pengakuan palsu atau mengarang cerita dan si anak sangat yakin bahwa orang tuanya akan percaya 100% kepadanya, meski kebohongan yang diperbuat.

Sebuah kejadian, ada seorang anak yang merusakkan barang milik orang lain, lalu ia ingin selamat dari sebuah kesalahan yang diperbuat.

Kemudian, ia ceritakan kepada orang tuanya bahwa yang merusakkan barang itu temannya, bukan dirinya. Lalu, orang tua percaya dan mengiyakan apa yang disampaikan si anak.

Orang tua tidak menanyakan secara detail kronologinya dan tidak kroscek kepada orang-orang sekitar yang mengetahui, ia percaya begitu saja kepada si anak.

Dari sini si anak belajar sebuah kesalahan, kebohongan, tetapi tetap aman dan terlindungi, yang terpenting ia berbuat manis di hadapan orang tuanya.

Dalam waktu dekat, mungkin seolah tidak mengapa dan baik-baik saja, tetapi ketahuilah bahwa sikap semacam ini akan menjadi bom waktu yang justru akan menjerumuskan anak pada perbuatan-perbuatan buruk berikutnya.

Bahkan mungkin akan menjadi buah simalakama bagi orang tuanya sendiri.

2. Menuruti Setiap Permintaan

Menuruti permintaan anak, memang tidak ada salahnya, hanya saja jika itu dilakukan setiap saat, setiap waktu tanpa diberikan pengertian atau tanpa komunikasi, justru hal ini akan memicu sikap buruk lainnya pada diri anak.

Bisa jadi anak akan belajar tantrum agar keinginannya terpenuhi. Bisa juga menyebabkan anak manja.

Tidak hanya itu, dapat pula menyebabkan ketergantungan berlebih kepada orang tuanya, tidak mengenal pula apa arti sebuah perjuangan. Karena si anak selalu mendapat kemudahan, maka ia tidak akan pernah mengenal apa arti kesulitan yang harus dilalui. Bahkan ia tidak akan tahan banting ketika hidup bermasyarakat suatu hari nanti.

3. Cuek dengan Agama Anaknya

Orang tua harusnya memiliki visi misi yang jelas dalam keluarganya. Jika di dalam Islam, orang tua hendaknya mampu menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.

Lalu, bagaimana caranya agar anak terhindar dari siksa api neraka?
Maka jawabannya, orang tuanyalah yang berkewajiban mengenalkan kepada anak siapa Rabb-nya, apa konsekwensi dari seorang hamba, dan apa pula hal-hal yang harus dihindari agar tidak mendapat murka dari rabb-nya.

Tugas ini harusnya orang tua yang menanamkannya, bukan guru atau ustadz yang ditunjuk orang tua untuk mendampingi anak-anaknya. Karena anak adalah aset orang tua, tanggung jawab orang tua bahkan kewajiban orang tua.

Demikian beberapa hal yang harus lebih diperhatikan orang tua, agar tidak menjerumuskan anak-anak mereka sendiri dalam kesesatan atau kehancuran. Semoga bermanfaat, sampai jumpa pada thread berikutnya.

Wassalamualaikum


Tulisan: NovellaHikmiHas
Narasi: Oppri
provocator3301
provocator3301 memberi reputasi
2
594
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.