• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Unpopular Opinion : Hari Raya Bukan Untuk Orang Bermental Tak Bertanggungjawab.

machinAvatar border
TS
machin
Unpopular Opinion : Hari Raya Bukan Untuk Orang Bermental Tak Bertanggungjawab.
"Mohon maaf lahir & batin" adalah kalimat yang bertebaran saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kalimat ini adalah kalimat sakti yang diucapkan oleh semua penduduk Indonesia. Diucapkan kepada orang tua, anak, saudara, kawan, kerabat kerja, dan semua orang yang dianggapnya pernah kenal.

Ucapan mohon maaf lahir batin | Sumber

Entah hanya kenal seminggu saja atau kenal di dunia maya.
Memang tidak semua orang akan mengucapkannya. Tidak semua orang juga memberikan kalimat ucapan ini. Tidak semua orang juga akan bersosial dengan lingkungannya dan kemudian mengucapkan kalimat ini. Dan karena menyadari hal ini, aku memiliki Unpopular Opinion, opini yang mungkin bikin semua orang ngamukdan tidak sependapat dengan opiniku ini. Atau, bisa jadi mengutuknya. Tapi biarlah, hidup ini perlu belajar menyampaikan apa adanya agar bisa mendapatkan sudut pandang baru akan sesuatu. Itu adalah hal yang penting buatku. Sudut pandang baru, ilmu baru.
Apa pendapat tak umumku itu?

Budaya menyampaikan permintaan maaf ini cukup tidak mendidik bagi sebagian orang yang belum tahu cara menggunakan kata maaf secara bijaksana.

Bagaimana maksudnya? Permintaan maaf adalah sesuatu yang sangat sulit diucapkan dengan niat yang tulus untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Permintaan maaf adalah bentuk sikap tanggungjawab atas apa yang telah diperbuat oleh seseorang. Permintaan maaf merupakan satu tindakan yang cukup efektif digunakan sebagai tolak ukur, sedewasa apakah orang tersebut dalam berinteraksi dengan orang lain.
Dan, Hari Raya Idul Fitri adalah satu momen yang digunakan oleh orang-orang dengan mental seperti itu. Orang yang tidak mau mengakui kesalahan. Orang yang tidak serius untuk berkomitmen dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Orang yang tidak mau tahu tentang perasaan orang lain. Mereka menggunakan Hari Raya sebagai satu momen meminta maaf secara berjamaah. Dari momen ini, mereka berhasil menyamarkan sifat angkuh mereka untuk tidak meminta maaf secara tulus dengan mengakui kesalahannya di hadapan orang yang telah disakitinya. Mental orang yang suka dengan keroyokan dan nggakpunya mental gentle. Singkatnya, mentalnya lemah. Karakter suka cuci tangan atas kesalahan yang telah mereka perbuat.

Lalu bagaimana cara meminta maaf yang benar?

Sekali lagi, masih menurutku, ini debatablebanget. Cara meminta maaf yang benar adalah menemui orang yang telah disakiti, menyampaikan dengan detail apa kesalahannya sebagai bentuk pengakuan atas kesungguhannya dalam meminta maaf, kemudian meminta maaf, dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Namun, jika hal mendasar ini saja tidak bisa dilakukan, sudah jelas, yang bersangkutan tidaj bersungguh-sungguh meminta maaf. Dia hanya menggunakannya sebagai sebuah formalitas saja. Menggugurkan aturan sosial yang mungkin menjerat di kepalanya.

Itulah mengapa aku males jika mendengar atau membaca kalimat "mohon maaf lahir batin" dari orang yang tidak mengakui kesalahannya terlebih dahulu. Dan menggunakak momen lebaran sebagai momen kosong-kosongdengan tanpa ada keseriusan dalam menjalaninya.

Terlepas dari opiniku ini sendiri, aku tidak menampik bahwa ada orang yang memang bersungguh-sungguh saat meminta maaf waktu lebaran. Dan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.

--
Terimakasih sudah membaca tritku.
Sehat dan bahagia selalu.emoticon-rose
Opini pribadi.
dhekhill.cx
yamto2019
provocator3301
provocator3301 dan 26 lainnya memberi reputasi
25
4.4K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.