Mungkin terlihat munafik kalau aku tidak bilang aku tidak men-judge Yusuf Mansur sudah merugikan banyak orang dengan caranya yang seperti itu. Agan aganwati sudah tahu deh ya bagaimana hebohnya video yang lalu lalang di sosial media. Bahkan beberapa video sudah masuk ke grup keluarga.
Bagi sebagian yang masih takut terkena adzab karena hal itu termasuk merendahkan seorang (yang dianggap) ulama, akan memberontak dan mengingatkan anggota keluarga lainnya untuk tidak bersikap seperti itu ke Yusuf Mansur. Agar tidak kena adzab. Ya mau gimana lagi, otakku tak bisa aku bohongi.

Kata Pramoedya Ananta Toer yang dulu sempat dituduh sebagai komunis dan bahkan kafir PKI mengatakan, "Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan." Meskipun aku merasa masih belum terpelajar, bolehlah mengambil pelajaran dari seorang yang terpelajar.

Sebut saja nama kyainya adalah Sableng. Dan ini adalah ilustrasi kyai sableng. Karena mengambil foto ilustrasi kyai sangat sulit, jadi diputuskan, berikut ini kyai sablengnya.

Desaku adalah desa yang damai. Ya dibilang damai banget ya nggak. Tetep aja ada konflik kecil yang ada di antara masyarakat. Desaku ini adalah desa tempat para petani sayur berada. Kebanyakan dari penduduk desa adalah petani sayur yang memasarkan sayurnya saat malam dan pulang pagi. Kangkung, bayam, sawi, adalah beberapa produk sayur yang ditanam oleh para petani desaku.

Ilustrasi petani sawi | Google Images

Sudah biasa terdengar jika selalu ada desas desus tentang santet atau hal-hal mistis yang terjadi di desa. Baik di desaku maupun di semua desa yang ada di Indonesia. Mistis di Indonesia adalah menu sarapan, makan siang, dan makan malam penduduk Indonesia. Bahkan sesekali jadi menu pencuci mulut setelah makan malam dan makan siang. Ya mungkin sesekali jadi bahan obrolan saat di kasur.

Ada beberapa warga di desa yang sakitnya menahun. Dan memang sulit dipercaya, hampir semua orang desa, dimanapun berada, jika ada penyakit yang sulit diobati, seringkali ujung-ujungnya didiagnosis secara masal sebagai santet. Apalagi yang menderita adalah orang yang kaya. 
Dari kondisi inilah Si Meong ini memperkenalkan Si Anjing ke penduduk desa. Si Anjing dikenalkan sebagai seorang Kyai yang menyambi dukun. Ya, akhirnya disambutlah Si Anjing ke desa kami. Dia mengunjungi orang-orang yang sakit yang memiliki lahan sawah banyak. Mengunjungi orang-orang yang sakit tapi punya uang. Sakit yang menahun.
Setiap orang yang dikunjungi selalu disuruh untuk sedekah. Katakanlah ada 10 orang yang sakit di desaku itu, jadi 10 orang itu semua diminta untuk sedekah. Sedekahnya pun ada dua macam. Yang pertama dalam bentuk sedekah dengan cara menyembelih kambing dan kemudian dibagi-bagikan ke tetangga-tetangga. Kemudian sedekah berikutnya dengan memberikan salam tempel kepada Si Anjing.
Ya, setelah berhari-hari desa tak pernah sepi dari acara makan-makan dan Si Anjing mendapatkan yang dia mau. Dia menghilang.
Nominalnya tidak diketahui dengan pasti, namun ada yang sampai kehilangan jutaan hanya karena mengharapkan kesembuhan. Setelah sadar bahwa banyak orang yang tertipu karena sakit tak kunjung sembuh malah kehilangan banyak uang, ditambah lagi Si Anjing ini menghilang dari peredaran. Akhirnya, ada orang yang mencoba menelisik dengan cara mencari informasi melalui Si Kucing. Ternyata eh ternyata, Si Anjing adalah temennya Si Kucing. Dan Si Anjing ini adalah pedagang asongan yang biasa berdagang dari satu Bus ke Bus lain. Orang-orang mau menuntut juga mikir. Ini gimana mau nuntut, lha orangnya aja yang pedagang asongan. 🤣

--
Terimakasih sudah membaca trit soreku ini.
Sehat dan bahagia selalu.
Pengalaman pribadi.