• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Politikus Agama Ingin Jadi Politikus Nasionalis Dan Pertanyaan Ane...?

vizum78Avatar border
TS
vizum78
Politikus Agama Ingin Jadi Politikus Nasionalis Dan Pertanyaan Ane...?


Quote:


Pilpres 2024.....emoticon-Big Grin

Akan datang dua tahun lagi...emoticon-Big Grin

Para calon kontestan ada yang terang-terangan memakai politik identitasnya.emoticon-Big Grin

Adapula yang setengah-setengah.emoticon-Big Grin

Kalau yang murni non politik identitas alias jualan prestasi, mohon maap stok terbatas dan kebanyakan kurang populer pula.

Politik identitas bila bicara di alam demokrasi Indonesia lebih identik dengan politik identitas agama.
Bila bicara soal politik identitas kesukuan maka sangat jarang di debatkan.
Mungkin skala nasional politik identitas kesukuan adalah barang bagus yang punya kans menang sangat besar, namun minim resiko perpecahan karena perbedaan.

Banyak orang melihatnya biasa-biasa saja alias memakluminya.
Toh siapapun yang terpilih karena kesukuan tidaklah membuat mereka yang berbeda suku was-was karena tidak membawa sebuah ideologi perubahan drastis.

Berbeda dengan politik agama.
Jelas mereka membawa sebuah ideologi yang akan mereka usung sebagai perubahan lain ketika menang.
Perubahan ini yang membuat sebagian orang was-was.

Di 2017 hingga 2019....emoticon-Big Grin

Politik identitas agama sangat kencang gaungnya.
Namun faktanya, satu menang dan satu kalah.
Dari itulah ane beropini bahwa politik identitas agama benar berfungsi tuk skala lingkup kecil namun bila bicara skala besar, masih sulit tuk menang.

Nasionalis versus agamais...kira-kira begitu ane melihat battle politiknya.
Agamais disini jelas ingin membawa perubahan sesuai ideologi yang mereka bawa.
Sedangkan nasionalis adalah yang ingin mempertahankan dan merawat ideologi yang sudah ada.
Ini yang ane liat secara sudut pandang ane melihat gejolak kedua kubu.
Kalau salah yaa maap.emoticon-Big Grin

Bicara pilpres tahun 2024 dan menarik sejarah yang ada, maka akan terasa sulit membawa politik identitas agama tuk di jadikan modal utama bertarung.

Pertanyaannya....?emoticon-Wink

Mampukah sang kontestan yang dulu terkenal dengan politik identitas agama, sekarang ingin keluar menjadi nasionalis...?

Terlebih...mungkin selama ini sang kontestan sangat dekat dan sering membela orang-orang yang bermain politik identitas agama tersebut.

Opini ane pribadi...

Mungkin saja...!

Bila.....!

Ketika sang kontestan saat itu tidak berlebihan dalam mengusung politik identitas agama.

Tau membagi porsinya dan bijak menggunakan porsinya.

Beda cerita bila berlebihan.

Maka sangat sulit keluar dari kubu tersebut.

Apalagi bukti-buktinya sangat banyak dan berserakan di media berita ataupun media sosial.
Apapun yang mungkin telah di lakukan sangat sulit tuk di pinggirkan.
Sekalipun bangsa ini terkenal pemaaf dan mudah lupa namun bangsa ini akan mengingat selamanya sesuatu yang di pandang over dosis alias di luar batas kewajaran umumnya.

Politik identitas agama bukanlah hal yang tabu di sistem demokrasi.
Namun namanya dunia politik adalah dunia harus mencari kemenangan di kala event itu di mulai.
Karena durasinya terbatas.
Lima tahun sekali.
Nextnya harus merawat image politik selama lima tahun dan itu sangatlah tidak mudah.
Makanya bila ada satu kesempatan harus di manfaatkan sebaik mungkin tuk menang.
Melihat peluang besar yang ada tuk memposisikan diri tuk bertarung.

Nah bagi yang kemaren memakai politik identitas agama kemudian ingin merubah image menjadi nasionalis demi pertarungan skala besar tersebut, tentu harus melihat peluang besar yang ada tentunya tuk menang.
Bila kemarin memakai politik identitas agama karena peluang menangnya besar.
Kini mencoba memilih berbeda kendaraan dari yang kemarin.
Selama itu tidak berlebihan maka akan baik-baik saja bila ganti haluan.

Namun takkala dulunya sangat berlebihan.
Hampir sulit keluar dari zona tersebut.
Lebih baik sang kontestan sekalian mandi sajalah tanggung dah basah.

Daripada sibuk merubah image politik yang sulit tuk di wujudkan.
Memberikan narasi-narasi bernapaskan nasionalis secara rutin pun akan percuma.
Karena apa yang telah di lakukan kemarin mungkin di mata para sebagian voters alias masyarakat adalah wujud sebenarnya sang kontestan tersebut.
Dimana barang bukti terlalu banyak yang menyakinkan sang kontestan adalah seorang pemakai politik identitas agama.
Apalagi merubahnya saat-saat dekat waktu pertarungannya.
Maka akan semakin sulit.
Seperti kata seseorang "jejak digitalmu bila telah masuk dunia internet maka akan hidup abadi di sana".

emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak

Di alam demokrasi ini semuanya sah-sah saja.
Mau pakai politik identitas atau politik apa lah yang penting tidak melanggar aturan yang ada mah sah-sah saja.
emoticon-Hansipemoticon-Hansipemoticon-Hansipemoticon-Hansip
Diubah oleh vizum78 26-04-2022 17:26
MasterSims
MUF0REVER
steven.thereds
steven.thereds dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.2K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.