3 Tips Meredam Temen yg Perfeksionis (Share Pengalaman)

Beranda

...

The Lounge
3 Tips Meredam Temen yg Perfeksionis (Share Pengalaman)

iskrim

26-04-2022 05:13

3 Tips Meredam Temen yg Perfeksionis (Share Pengalaman)

[ HT# 1018 ]

Punya teman yang perfeksionis atau segala harus terlihat sempurna menurut perspektifnya memang ada plus minusnya. Nilai plusnya kita jadi bisa tampil lebih baik dihadapan orang lain, minusnya seolah terlalu mencampuri urusan pribadi dan orang lain.

Menjadi teman dari seorang perfeksionis terkadang kita merasa aman karena dibalik kritikannya dia seperti kita ikut terlindungi, tapi juga dampaknya kita bisa dijauhi teman lain karena dianggap satu karakter, satu paket dengan si perfeksionis ini. "Betah banget sih lo, gaul sama perfeksionis itu, gw males jadinya ketemuan dengan kalian".

Saya sendiri mengalaminya, punya teman perfeksionis, meskipun dia tidak terlalu menuntut sempurna apapun yang dia lihat pada diri saya, tapi hampir setiap kritikan atau sarannya saya saring dulu kalau masih bisa ditoleransi maka saya aminkan, kalau sekira jauh dari pertimbangan saya maka saya acuhkan saja, toh akhirnya dia akan diam sendiri.

Menjadi perfeksionis bagi seseorang mungkin tidak mereka sadari, mungkin dia memang orangnya penuh gagasan dan ide kreatif, peduli kepada teman yang dia 'percaya'. Terkadang ketika dia melihat orang lain juga tidak lepas dari kritikannya, tapi sekalinya dia melihat ada yang 'sempurna' tampilan seseorang dia pun bangga dan tidak menutupinya. "Penampilanmu bagus hari ini," ini salah satu kode kalau dia menyukainya.

Karena sudah cukup lama berteman dengan si perfeksionis ini saya memiliki tips dan trik cara menolak kritikannya secara halus (versi saya) dan dia menerimanya begitu saja. Seperti apa, ini dia 3 tips dan triknya:

Saya 'menangkis' kritikannya dan berusaha tersenyum dihadapannya sambil berkata yang intinya adalah, "Sempurna cuma milik Tuhan", "Kita hidup bukan sendirian, perbedaan membuat jadi berwarna dan dinamis", "Sudah terlanjur dipakai, baju gantinya belum dicuci".

3 kata andalan itu kadang saya gunakan sebagai senjata pamungkas untuk menangkis kritikan si perfeksionis ini. Mungkin kamu bertanya, apakah dia juga perfek dalam penampilan sehari-harinya? Diluar dugaan, dia sehari-harinya hanya menyukai mode casual saja, dia hanya senang melihat temannya terlihat sempurna dimatanya dan orang lain. Itu menurutnya, ada-ada saja, ya.