Sepertinya branding Baim Wong berhasil. Kenapa? Karena konten-konten yang sering dia buat di kanal YouTubenya. Yaitu konten berbagi-bagi kebaikan. Kalau dulu kita hanya bisa melihat acara-acara ini di televisi saja dan tidak bisa ikut tahu menahu tentang yang dilakukan tim. Beda dengan sekarang, meskipun tidak tahu, konten seperti ini sekarang lebih dekat dengan masyarakat.

Maksudnya bagaimana? Ada Instagram, Facebook, YouTube, menjadikan artis lebih dekat dengan penonton. Bukan dekat seperti temen ngopi di warung kopi pinggir jalan. Dekat dalam artian bisa mengetahui aktivitas mereka lebih banyak lagi dan itu sangat mempengaruhi persepsi para penonton atau pengikut setia sang artis. 

Baim ini salah satunya yang berhasil mendapatkan branding sebagai artis yang terkenal dermawan. Meskipun bukan hanya Baim saja, ada artis lain, namun biarlah mereka menikmati status sosialnya tersebut. Itu adalah sebuah privilege  yang harus dimanfaatkan dengan baik sebagai seorang artis.

Banyak sekali cerita yang seperti di atas di kanal YouTubenya Baim. Namun, aku mau sedikit menyinggung satu video yang lagi rame, seorang Ibu datang ke Baim jauh-jauh dari Banyuwangi ke Jakarta buat minta dibayarin hutangnya sebesar Rp20.000.000. Tapi kemudian dia marah-marah karena momen saat dia berada di sana malah direkam dengan kualitas HD dan diedit dengan kualitas yang apik, suara latar yang pas secara emosional, kemudian diupload di YouTube dan rame.

Sang Ibu marah karena merasa direndahkan harkat dan martabat dirinya. Lebih dari itu, Ibu asal Banyuwangi ini di bully orang seluruh Indonesia karena kelakuannya sendiri. 

Dari sudut pandangku, harusnya Si Ibu ini sadar, kalau tim Baim selalu sedia kamera kemanapun dia pergi dan merekam aktivitas Baim. Karena mereka mencari momen yang menjadikan sumber pundi-pundi uang. Namun, tidak heran juga sih kalau ada orang yang memiliki cara pikir seperti ibu ini. Aku aja juga pernah tahu ada seorang ibu yang memuji-muji kedermewanan Baim ini.

Namun, sudut pandang lain, jika Baim tidak memberi uang, ya janganlah dikontenin. Udah nggak  kasih uang buat bayar hutang, malah dikontenin. Kalau aku pribadi, ya ini namanya sih ambil keuntungan dari sisi kebuntungan orang lain.

Ya contoh jelasnya sih kayak artikel ini. Mengambil keuntungan dari berita-berita aneh yang terjadi di Indonesia.

Sebetulnya melakukan kebaikan dan mempublikasikan itu baik jika yang bersangkutan, yaitu pemberi dan penerima sudah saling sepakat. Jadi, untuk kontennya Baim Wong yang niche nya adalah memberi-memberi, memang sudah lagi tidak bisa dibahas dari sisi manusiawinya saja, karena dari memberi Rp5.000.000 kepada satu orang, Baim bisa mendapatkan lebih banyak uang dari satu konten yang viral.