ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Musik Jadul dan Musik Modern, Perbedaan Selera Lintas Jaman


Coba angkat tangan, siapa di sini yang lebih suka lagu-lagu keluaran 90-an dibanding lagu-lagu keluaran tahun ini. Okay, turunkan tangannya. Jika Anda lebih suka lagu-lagu keluaran abad 20 maka kemungkinannya ada dua, Anda sudah tua atau Anda lebih menyukai musik dengan kedalaman arti di dalam setiap liriknya.

Musik, seperti halnya segala hal di dunia ini, mengalami perubahan dari jaman ke jaman. Di masa lalu musik merupakan sebuah hiburan yang biasanya dimainkan demi mengiringi jamuan makan para bangsawan. Di masa pertengahan musik masih menjadi hiburan namun dengan jangkauan yang lebih luas seperti orkestra atau iringan dansa. Di masa itu musik dihargai cukup tinggi sebagai sebuah seni.



Karena harga itu jugalah orang-orang yang bisa mendengarkan musik terbatas pada kalangan orang kaya. Orang-orang kaya di abad 19 bisa dibilang merupakan orang-orang terpelajar, bermartabat, dan punya nilai seni yang tinggi. Bagi mereka musik melambangkan keindahan dan hanya pantas disandingkan dengan hal yang sama indahnya, seperti dansa.

Namun seiring waktu berjalan musik semakin mudah diakses oleh orang-orang. Beberapa daerah menyewa para pemusik untuk mengiringi tarian di festival panen dan beberapa orang mulai melatih suara dan petikan gitar lalu mengamen dari kota ke kota. Musik yang awalnya eksklusif bagi orang-orang kaya mulai beradaptasi dan merakyat hingga akhirnya musik dianggap sebagai salah satu sumber kebahagiaan.



Dan sampailah kita di masa sekarang. Dewasa ini kita bahkan tak lagi perlu memiliki alat musik, beberapa software sudah siap untuk mewujudkan nada yang kita inginkan. Dengan bantuan teknologi suara berhasil diubah menjadi data dan bisa didengarkan oleh siapa pun di seluruh penjuru dunia. Namun dengan mudahnya pembuatan musik membuat beberapa musik (lagu) hanya fokus ke nadanya saja dan tidak lirik lagunya.

Aplikasi-aplikasi semacam Tiktok menjadi penyumbang besar dari musik-musik tipe seperti ini. Asalkan nadanya nendang dan cocok buat goyang-goyang maka tak ada yang terlalu peduli pada liriknya. Tentunya tak semua seperti itu, ada juga beberapa lagu bagus karya musisi masa kini, tetapi jika mendengar ke belakang kita tentunya sadar bahwa musik satu abad lalu benar-benar berbeda dengan musik yang kita dengarkan sekarang baik dari melodi maupun makna yang terkandung di dalamnya.

Konten Sensitif


Di masa lalu saat penikmat musik adalah kaum terpelajar, musik harus memiliki kualitas yang layak untuk menghabiskan uang demi mendengarnya namun sekarang para musisi harus memikirkan perut mereka sendiri sehingga jangan salahkan mereka membuat musik yang ‘ikut selera pasar’ demi meraih banyak view di Youtube atau Spotify.

Bergetar di telinga, cocok dengan irama goyangan pantat, tak ada makna yang perlu repot-repot dipikirkan, mungkin seperti itulah musik yang banyak peminatnya. Musik jaman dahulu yang lebih mengutamakan pesan di dalam lirik hanya cocok untuk kalangan orang tua atau orang-orang yang kurang gaul seperti saya.



But well, namanya juga hiburan, siapa pun berhak memilih apa yang mereka suka. Tak peduli lebih suka musik jadul atau musik modern, hargailah pilihan masing-masing dan nkmati musik Anda menggunakan earphone. Sekian dan terima kasih.
48y24rd
eyefirst2
fastxcrust
fastxcrust dan 15 lainnya memberi reputasi
16
6.8K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.