Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyusup adalah orang yang menyusup (masuk secara diam-diam). Baik itu dalam sebuah organisasi, negara, bahkan hingga suatu agenda demokrasi skala besar seperti unjuk rasa. Tujuan dari penyusup sudah jelas akan berbeda dari tujuan sebenarnya dari suatu kelompok.

Secara sederhana mari kita tengok virus Covid-19. Ia dapat kita anggap sebagai penyusup yang menyebabkan fungsi tubuh seseorang berubah. Ia akan berupaya merusak dan menggerogoti dari dalam tubuh manusia sesuai dari sifat virus tersebut, yakni merusak kerja tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Hal serupa terjadi pula pada demo mahasiswa 11 April 2022 lalu yang bertujuan untuk mendesak pemerintah agar Pemilu 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwalnya. Demonstrasi yang terjadi setelah adanya wacana dari beberapa pihak di lingkar pemerintahan Jokowi yang inginkan Presiden Jokowi menjabat hingga 3 periode, atau paling tidak menunda pemilu. Demonstrasi yang dipicu oleh agenda dari Golkar kubu Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan NU Politik (PKB dan PPP) yang menginginkan amandemen UUD 1945 demi mengubah jadwal pemilu.

Secara garis besar, demo 11 April berlangsung dengan aman dan terkendali. Hanya ada beberapa pergesekan kecil yang tidak didalangi oleh BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), yang menandakan adanya upaya dari beberapa pihak untuk menggagalkan agenda dari para mahasiswa. Yakni demonstrasi damai menuntut pemilu sesuai jadwal.

Akan tetapi, sangat disayangkan semua itu berubah seketika ketika terjadi insiden pemukulan terhadap pegiat media sosial yang juga dosen UI Ade Armando. Saat itu Ade turut turun ke jalan demi mendukung aspirasi BEM SI yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Sumber : CNN Indonesia[Ade Armando Turun ke DPR Tolak Wacana Jokowi 3 Periode]

Akan tetapi, saat memantau jalannya aksi tersebut, Ade Armando tiba-tiba dipukuli beberapa orang sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Beberap tokoh pun menjenguk Ade, salah satunya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie.

Grace menyinggung grup WhatsApp relawan Anies Baswedan dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando. Pernyataan Grace didukung dengan sebuah tangkapan layar yang beredar di media sosial berisi percakapan seseorang yang diduga dari relawan Anies mengabari dalam grup bahwa Ade berada di lokasi aksi.

Seandainya hal itu benar, ia meyakini ada hubungan antara relawan Anies dengan penumpang gelap dalam demo oleh aliansi BEM SI. "Salah satu anggota grup dengan wajah bukan mahasiswa, usianya saya perkirakan di atas 45 tahun, melaporkan kehadiran Ade Armando di aksi demo dan dia minta tolong agar informasi ini diteruskan ke massa aksi dengan tujuan agar massa menggeruduk Ade," kata Grace, Rabu, 13 april 2022.

Akibatnya, banyak pihak yang mengkritik keras tudingan PSI terhadap pihak Anies Baswedan sebagai tudingan yang tak berdasar atau blunder.

Sumber : CNN Indonesia [Grace PSI Ungkap Alasan Singgung Relawan Anies di Kasus Ade Armando]

Sementara itu, salah satu anggota PSI, yakni Muhammad Guntur Romli pun turut angkat berbicara soal insiden pemukulan Ade Armando. Ia berpendapat jika kedatangan Ade di demo tersebut punya tujuan mulia, yakni untuk memberikan dukungan.

Pihak yang melakukan penyerangan terhadap Ade menurut Gun Romli menjadi bukti adanya preman-preman intoleran, radikal dan garis keras yang selama ini mempolitisasi agama. "Istilah Kadrun masih terlalu lembut buat penganiaya2 biadab & pengecut itu," cuit Guntur Romli dari akun Twitternya.

Sumber : Republika [Guntur Romli Sebut Pemukul Ade Armando adalah Preman yang Suka Bawa-Bawa Agama]

Berbicara soal kadrun beberapa pihak pun setuju dengan pendapat Gun Romli. Seperti mantan politikus PSI Husin Alwi Shihab. Ia menyadur pendapat dari Ade Armando soal pernyataannya bahwa Islam mengalami kemunduran dalam beberapa hal.

Lebih lanjut, Husin pun mengatakan jika hal itu disebabkan adanya para kadrun. “Memang benar kata bang AA, Islam mengalami kemunduruan. Kenapa? karna ada Kadrun,” tulisnya lewat akun @HusinShihab yang diunggah pada Rabu 20 April 2022.

Menurut Husin, ulah kadrun saat ini justru membawa Islam ke jaman jahiliyah. Menanggapi pernyataan Husin Shihab, netizen pun berikan komentarnya sambil mengunggah foto Anies Baswedan dan Rizieq Shihab dan menulis bahwa merekalah dalang dari fenomena kadrun di Indonesia.

Sumber : Harian Haluan [Sepakat dengan Ade Armando Soal Kemunduran Islam, Husin Shihab: 'Kenapa? karena Ada Kadrun']

Usut punya usut, ternyata Husin Shihab adalah orang yang menyebabkan tagar TangkapHusinShihab sempat trending di Twitter. Tagar ini buntut Husin Alwi yang menyebarkan foto empat terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando.

Pasalnya, satu dari empat foto yang diunggah Husin Shihab adalah Try Setia Budi Purwanto, bukanlah tersangka pengeroyokan Ade Armando. Atas dasar itu, Husin Shihab dianggap netizen melakukan doxing.

Sumber: Warta Ekonomi [Roy Suryo Kuliti Rekam Jejak Husin Shihab yang Bikin Heboh Jagat Twitter Soal Ade Armando]

Tagar yang trending di Twitter tentang Husin Shihab menyebabkan adanya desakan terhadap Polda Metro Jaya untuk memproses hukum terhadap Ketua Cyber Indonesia tersebut. Akan tetapi, pihak Polda Metro hanya mengatakan pihaknya masih mengusut kasus penganiayaan Ade Armando.

Sumber : JPNN [Husin Shihab Tunggu Dulu, Polisi Masih Sibuk Urus Ade Armando]

Dari pemaparan tersebut terlihat bahwa ada penyusupan agenda politik dalam aksi demo mahasiswa 11 April 2022, yakni soal pertarungan pencapresan Anies Baswedan antara PSI dan pihak yang dianggap kadrun oleh massa PSI, yakni Anies Baswedan dan kelompok 212, yang juga menyeret PPP ke dalam persoalan pertarungan pencapresan ini.

Sebagai informasi, pada 14 April 2022, DPW PPP DKI Jakarta resmi mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Sumber : Suara [PPP DKI Dukung Anies Nyapres 2024: Karena Jadi Titik Temu Jargon Jokowi dan Habib Rizieq]

Dengan kata lain, pertarungan pencapresan antara PSI vs PPP – 212 dari kasus pemukulan Ade Armando yang diiringi sejumlah Blunder dari PSI yang menuduh Anies memiliki keterkaitan terhadap aksi pemukulan Ade Armando, blunder eks PSI (Husin Shihab) yang menyebarkan foto pelaku pemukulan yang ternyata salah sasaran di beberapa targetnya, hingga blunder dari CCIC Polri yang informasinya bisa bocor ke publik, akan berujung pada:

1. Klaim dari PSI bahwa pelaku pemukulan Ade Armando terkait dengan Anies dan Kadrus sama saja dengan menyebut PPP yang mendukung Anies sebagai kadrun yang mendukung pemukulan Ade Armando.
2. Ade Armando yang menolak penundaan pemilu dan Jokowi 3 periode menandakan bahwa dalang pemukulan Ade Armando sudah tentu digerakkan oleh kelompok LBP dan Muhaimin sebagai loyalin pendukung penundaan Pemilu dan Jokowi 3 periode.

Kedua intisari di atas lagi-lagi menunjukkan bahwa Golkar faksi LBP dan NU Politik (PPP dan PKB), memang menjadi pemain terdepan dalam teroris konstitusi. Sayap kanan yang memang menjadi pemain terdepan mengacaukan NKRI dengan menyusupi aksi mahasiswa agar penundaan pemilu atau Jokowi 3 periode terjadi.