Tau Netflix? Netflix adalah sebuah platform streaming yang memungkinkan kita untuk menonton berbagai macam film asalkan kita sudah membayar biaya berlangganan. Dulu saat covid sedang parah-parahnya, situs streaming seperti ini cukup banyak digemari orang-orang untuk tetap dapat menonton film tanpa perlu pergi ke bioskop.

Dan seolah memanfaatkan momentum tersebut Netflix terus dan terus memperluas promosinya demi mendapat sebanyak mungkin pelanggan baru dan nilai Netflix pun terus meningkat. Namun, semua harus berakhir beberapa hari lalu di mana Netflix melaporkan bahwa mereka telah kehilangan 200 ribu pelanggan yang berimbas pada anjloknya saham Netflix. Tak tanggung-tanggung, saham Netflix anjlok hingga 35% yang setara dengan kerugian 717,5 Triliun rupiah.



Tapi kenapa bisa sampai turun? Ada beberapa alasan seperti penghapusan lockdown dan juga maraknya situs bajakan tapi masalah yang sebenarnya bukanlah itu. Buktinya paltform streaming lain juga mengalami kerugian pasca pandemi namun tak ada yang kerugiannya sebesar Netflix. Apa sebenarnya masalahnya?

Jawabannya adalah LGBT, SJW, dan juga adaptasi yang gagal. Tampaknya sudah pengetahuan umum bahwa adaptasi yang dilakukan oleh Netflix, terutama anime dan live action, sering kali tidak memuaskan keinginan penggemar dan hal itu menyebabkan kekecewaan besar terhadap Netflix. Sisanya yakni LGBT dan SJW pun selalu datang bersamaan.



Dalam belasan tahun sejarahnya Netflix sedikit banyak mendengarkan saran maupun kritikan dari para penggemar namun sayangnya mereka tak bisa memilih saran yang benar-benar baik dan akhirnya memilih menurut dibanding membuat para penggemarnya marah. Sebagai hasilnya kita pun bisa melihat banyak serial berunsur LGBT di antara film original Netflix.

Tak semua orang suka dengan LGBT, kebanyakan malah merasa najis dan tak sudi menonton sehingga akhirnya memilih hengkang dari Netflix. Berbagai virus pemikiran dari para SJW pun membuat Netflix semakin toxic dan tidak menyenangkan, dan karena itulah Netflix mengalami kerugian yang begitu parah, lebih parah dibanding para pesaingnya.

Babe Elon sudah bertitah

Netflix bukan yang pertama, sudah ada banyak komik Amerika yang ‘dipaksa’ memasukkan unsur-unsur LGBT dan berakhir merugi karenanya. Para SJW memang suka sekali menekan berbagai perusahaan untuk menuruti keinginan mereka dan saat sudah dituruti pun mereka seolah tak punya niat untuk memberi dukungan dengan cara membeli karya-karya LGBT hasil pemikiran mereka. Hasilnya para pengusaha lah yang berakhir merugi.

Dan seperti itulah sedikit kisah di balik jatuhnya saham Netflix. Entah apakah Netflix akan menyingkirkan racun-racun dalam dirinya atau terus membuat serial pria hamil, itu keputusan mereka, yang jelas siapa sih yang mau nonton film tentang pria yang hamil dan melahirkan?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.



sumur