ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Bayangkan Kamu Ada di Dalam Film 2012, Lihatlah Kejamnya Dunia


Sepuluh tahun sejak kiamat tahun 2012. Entah bagaimana kita semua telah berhasil melewati kiamat dan berjuang dalam menjalani kehidupan baru yang lebih baik. Pengalaman kita di tahun tersebut mungkin sudah berubah kabur, untungnya perjuangan kita dalam bertahan hidup didokumentasikan dalam film ‘2012’ sehingga kita bisa melihat kembali seperti apa dunia di jaman itu.

Mari kita mengingat kembali. Dunia menuju ambang kehancuran. Para pemimpin negara-negara dunia membangun beberapa kapal raksasa untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana tersebut. Sayangnya, jumlah manusia yang bisa diselamatkan terbatas sehingga para pemimpin perlu melakukan proses seleksi.



Seperti yang kita ingat (masih ingat nggak?), para pemimpin negara memilih untuk menjual tiket memasuki kapal. Tanpa tiket kita tak akan bisa masuk. Karena itulah tiket ini menjadi amat berharga. Nah, kita tahu bahwa semakin banyak permintaan dan semakin sedikit produk akan menyebabkan harga barang melambung tinggi, karenanya harga tiket ini pun menjadi amat mahal dan hanya mampu dibeli oleh orang-orang kaya.

Selain orang kaya siapa lagi yang diberi tiket? Pertama, para presiden dan raja-raja. Ini sudah pasti, kan mereka yang menyumbang APBN untuk pembangunan kapal, masa mereka dan seluruh keluarga tidak dibawa?

Yang kedua, orang-orang pintar. Ilmu pengetahuan selalu menjadi sumber daya yang berharga dan karenanya para peneliti dan banyak orang pintar lain tak boleh sampai mati, pengetahuan mereka masih dibutuhkan.



Yang ketiga, manusia-manusia langka. Setelah kiamat manusia harus kembali bereproduksi dan mengisi bumi dengan keturunannya jadi setiap suku atau ras harus memiliki perwakilan yang selamat. Sebenarnya kategori ini cukup random, beberapa pihak mungkin setuju sedangkan yang lain tidak terlalu peduli jadi mengamankan keberagaman ras hanya prioritas kedua.

Yang terakhir, para pegawai kapal dan petugas keamanan. Mereka-mereka ini seolah mendapat kursi vvip karena pekerjaan mereka yang menyebabkan mereka dibutuhkan untuk pengoprasian kapal. Mereka tidak harus membayar, mereka justru dibayar untuk ikut meski seleksinya pasti ketat sekali.

Dan selain itu bagaimana? Ya, Anda pasti ingat, orang-orang yang tidak masuk kriteria ditinggalkan untuk mati. Tak ada ruang yang cukup, tak ada sumber daya yang cukup, milyaran orang pun harus menerima nasib dan mati bersama bumi yang lama sedangkan sebagian kecil sisanya hidup menuju bumi yang baru.



Dan di sinilah ironi terbesarnya. Mereka yang selamat dengan mendapat tiket adalah orang-orang kaya yang tamak, para politisi yang gemar korupsi, orang-orang yang terus bergantung pada nepotisme, serta mereka-mereka yang telah membuang kemanusiaannya dan setuju pada kematian milyaran manusia. Coba bayangkan, akan jadi apa dunia sesudah kiamat jika orang-orang yang menghuninya adalah orang-orang seperti itu?

Mereka menginjak nyawa milyaran manusia untuk bertahan hidup, itu masih bisa dimaklumi. Namun, apa jadinya jika sifat seperti itu terus dibawa? Apakah umat manusia akan kembali menginjak-injak satu sama lain dalam kiamat selanjutnya? Apakah kita akan terus mementingkan diri sendiri meski tahu bahwa hanya ada kematian yang menanti kita semua?



Inilah yang membuat saya menganggap kiamat sebagai kehancuran total jauh lebih baik dibanding kiamat yang masih memiliki kemungkinan untuk selamat. Jika ada kesempatan untuk selamat manusia pasti akan jadi gila dan mulai memakan daging saudaranya untuk bertahan hidup sedangkan penghancuran total akan membuat manusia pasrah, dan dalam kepasrahan itulah kita akan bersatu padu menerima kematian yang damai.

Yeah, begitulah hidup, begitulah seleksi alam. Jika kita tak bisa meraih sesuatu yang hebat maka kita akan ditinggalkan, itulah nasib yang menunggu orang-orang yang kalah bersaing. Manusia boleh saja membual tentang HAM dan kesetaraan derajat, tapi pada akhirnya kita pasti akan mementingkan diri kita sendiri demi memperoleh keuntungan sebanyak mungkin.

Konten Sensitif


Tapi jika saya bisa berharap, saya ingin dunia di mana tak ada lagi diskriminasi, tak ada lagi saling menjatuhkan, tak ada lagi penderitaan. Sayangnya, mungkin tempat seperti itu hanya ada di dunia orang mati. Karenanya kita hanya perlu melakukan yang terbaik, jalanilah hidup Anda sebaik mungkin dan jika saatnya tiba matilah dengan kepala tegak.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
uusDK
Aramina
alifrian.
alifrian. dan 16 lainnya memberi reputasi
17
6.5K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.