Setelah merayu Polandia hingga Hungaria untuk mengirim senjata buatan Rusia ke Ukraina, kini Paman Sam telah merayu Cyprus untuk mengirimkan senjata buata blok timur tersebut ke Ukraina. Permintaan tersebut pun secara tegas ditolak oleh Menteri Pertahanan Cyprus Charalambos Petrides. Pak Menhan mengatakan jika Cyprus mengirimkan peralatan militer ke Ukraina, maka akan terjadi gap dalam sistem alutsista negara tersebut.

Mengutip artikel cyprus-mail.comPetrides mengakui Garda Nasional menghadapi tantangan dalam hal pemeliharaan persenjataan buatan Rusia sehubungan dengan sanksi terhadap Moskow. Dia mengatakan upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan suku cadang dari negara lain yang menggunakan sistem serupa. Selain itu, Cyprus telah memberi bantuan kemanusiaan dan keuangan. Lebih lanjut beliau mengatakan jika rakyat Cyprus tidak ingin terlibat jauh ke dalam konflik yang berlarut-larut antara Rusia dan Ukraina.

Sementara sikap berlawanan diambil oleh Presiden Cyprus, di mana ia justru menerima permintaan senjata secara positif. Di lain sisi Presiden Nicos Anastasiades, memberi lampu hijau agar pembahasan lebih lanjut dapat dilakukan dengan cepat. Berbagai media di Eropa mengatakan jika AS menginginkan TOR-M1 air defense dan helikopter serang Mi-35P Cyprus untuk dikirim ke Ukraina.

Lalu, sebenarnya apa saja jenis alutsista buatan Rusia yang dimiliki Cyprus saat ini ? Untuk mengenal inventaris alutsista negeri ini TS sudah menyiapkan pembahasannya di bawah, selamat membaca




Inilah salah satu sistem air defense andalan Cyprus yang dibuat oleh Rusia, membaca namanya pasti agan sudah tidak asing lagu. Sistem rudal permukaan ke udara ini punya nama lengkap TOR-M1 9A331-1 (kode NATO: SA-15 Gauntlet). TOR M-1 merupakan sistem pertahanan udara mobile terintegrasi yang dirancang dan diproduksi oleh Industri Pertahanan Rusia. TOR-M1 didasarkan pada kendaraan lapis baja yang dilengkapi dengan turret serta pemasangan radar akuisisi target yang dipasang di atas, radar pelacakan frontal, serta 8 rudal 9M330 atau 9M331 siap tembak yang disimpan secara vertikal di antara kedua radar. Rudal TOR-M1 mampu menyerang target udara pada jarak tembak dari 100 m hingga 12 km dan ketinggian dari 10 hingga 6.000 m.




Kendaraan tempur (ranpur) infantri ini tentu juga sudah tidak asing bagi agan pemerhati alutsista nasional, pasalnya Korps Marinir TNI AL juga telah mengoperasikannya; di mana Marinir memakai varian BMP-3F. BMP-3 adalah kendaraan tempur infanteri amfibi beroda rantai buatan Rusia, dia dibuat sebagai penerus BMP-1 dan BMP-2, yang mulai beroperasi dengan tentara Soviet pada tahun 1990.

Persenjataan utama BMP-3 terdiri dari satu kanon 100 mm 2A70. peluncur meriam/rudal semi-otomatis, yang distabilkan dalam dua sumbu dan dapat menembakkan peluru 3UOF HE-FRAG atau peluru kendali anti-tank 3UBK10. BMP-3 dioperasikan oleh tiga awak terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi. Total tujuh prajurit infanteri dapat diangkut, satu di kedua sisi pengemudi dengan sisanya duduk di samping dan belakang turret.




Meski alutsista satu ini tidak ditemukan di etalase TNI, tapi agan sudah pasti mengenalnya. T-80U adalah versi perbaikan dari T-80 MBT (Main Battle Tank) buatan Soviet yang dilengkapi dengan turret modern, pelindung reaktif Kontakt-5, alat bidik optik yang ditingkatkan, dan sistem rudal 9M119 Svir. Persenjataan utama T-80U terdiri dari satu meriam smoothbore otomatis 125 mm 2A46M-1 dengan selongsong termal, yang dapat menembakkan antara 6 dan 8 peluru per menit.

Tank ini dilengkapi dilengkapi dengan sistem pemuatan otomatis dengan 28 peluru siap tembak. Sebanyak 45 peluru kaliber 125 mm bisa dibawa ke dalam tank saat misi operasinya. Meriam utama dapat menembakkan rudal laser beam-riding 9M119 Refleks (Kode AS/NATO: AT-11 `Sniper') hingga jarak maksimum 5.000 m. Persenjataan kedua adalah satu senapan mesin koaksial PKT 7,62 mm, dan satu senapan mesin berat 12,7 mm yang dipasang di palka komandan. T-80U dilengkapi dengan pelindung reaktif eksplosif Kontakt-5 yang memberikan perlindungan terhadap serangan prouektil APFSDS dan HEAT di bagian depan.




Sistem air defense ini tentu sudah kondang namanya, dan agan pasti sudah sangat familiar ya Tapi yang menarik wujud S-300 Cyprus agak berbeda, di mana paltform kendaraan TEL (transporter errector launcher) yang membawa sistem peluncur S-300 menggunakan truk dengan moncong panjang. Berbeda dengan truk yang sering dipakai oleh Rusia dan negara Eropa Timur pada umumnya yang juga sama-sama mengoperasikan S-300.

Lebih tepatnya yang dipakai Cyprus adalah S-300 PMU1, sistem rudal pertahanan udara jarak jauh buatan Soviet yang mampu menghancurkan target udara seperti rudal jelajah dan rudal balistik taktis. Ini merupakan evolusi dari versi S-300 sebelumnya. Selain rudal 5V55R, 48N6E dan 48N6E2; S-300PMU-1 dapat meluncurkan dua rudal baru, 9M96E1 dan 9M96E2. Keduanya secara signifikan lebih kecil dari rudal sebelumnya dengan bobot 330 dan 420 kg yang membawa hulu ledak 24 kg yang lebih kecil. 9M96E1 memiliki jangkauan 1–40 km dan 9M96E2 1-120 km.

Antara awal tahun 1997 sampai akhir 1998 terjadi Krisis S-300 Cyprus, merupakan kebuntuan politik yang tegang dan meningkat dengan cepat antara Republik Siprus dan Republik Turki. Konfrontasi tersebut dipicu oleh rencana Cyprus untuk memasang dua rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia di wilayah mereka. Hal itu kemudian memprovokasi Turki, mereka mengancam melakukan serangan atau bahkan perang habis-habisan jika rudal tidak dikembalikan ke Rusia. Tapi untungnya hal itu tidak terjadi.




Kalau alutsista satu ini agan pasti sudah tidak asing, pasalnya TNI AD telah memilikinya. Bagi yang tinggal di Semarang dan sekitarnya kemungkinan pernah melihat Mi-35P wara-wiri di atas langit Semarang, pasalnya Mi-35P TNI AD punya home base di Lanumad Ahmad Yani di Smarang. Mi-35P merupakan varian ekspor yang dibuat dari basis helikopter serang Mi-24P (Kode NATO Hind F).

Peningkatan dari Mi-35P termasuk senjata baru, sistem penargetan, dan kontrol penerbangan otomatis digital. Helikopter serang ini dapat dipersenjatai dengan meriam laras ganda 23 mm, roket S-8 dan S-13, dan peluru kendali. Mi-35P dioperasikan oleh dua awak dan juga dapat membawa hingga delapan tentara di kompartemen belakang. Mi-35P dapat terbang dengan kecepatan maksimum 335 km/jam dan ketinggian operasionalnya adalah 4.900 m. Helikopter ini memiliki jangkauan normal 450 km dan dapat mencapai jarak maksimum 1.000 km dengan muatan bahan bakar penuh.




Pembelian senjata buatan Rusia terjadi setelah Amerika Serikat memberlakukan embargo senjata pada tahun 1987, embargo itu diharapkan dapat mendorong penyatuan (reunifikasi) kembali pulau itu; yang sekitar sepertiganya dikuasai oleh Turki sejak invasi tahun 1974. Tetapi embargo itu kontra-produktif, hanya mendorong pemerintah Cyprus untuk membuat aliansi dengan negara lain (dalam kasus ini Yunani dan Rusia) tanpa membuat kemajuan dalam reunifikasi. Di lain sisi pasca embargo AS, Cyprus kemudian membeli alutsista blok Timur untuk melindungi wilayahnya dari Turki.

Setelah intervensi Turki secara militer di Cyprus tahun 1974, pulau ini terbagi menjadi dua bagian. Etnis Turki berada di wilayah utara sejak 1983, mendeklarasikan Republik Turki Cyprus Utara (The Turkish Republic of Northern Cyprus) dan berada di bawah kontrol negara Turki yang luasnya 37 persen dari luas Kepulauan Cyprus.

Sementara bagian selatan berada di bawah kontrol etnis Cyprus keturunan Yunani, yang kita kenal saat ini sebagai Republik Cyprus. Meliputi 59 persen luas Kepulauan Cyprus dan kini negara tersebut sudah masuk sebagai anggota Uni Eropa. Sampai saat ini Cyrus terbagi menjadi dua wilayah: Cyprus Yunani dan Cyprus Turki. Dalam budaya pun Cyprus juga terbagi menjadi dua, yakni budaya Turki di utara dan budaya Yunani di selatan.





Meski sanksi embargo AS kabarnya sudah mulai dicabut per 20 Oktober 2020, tapi sampai saat ini belum ada berita pembelian senjata buatan AS dari Cyprus. Mereka masih banyak mengoperasikan senjata buatan Rusia sampai saat ini. Sementara Yunani dan Turki masih menggelar latihan angkatan laut di daerah itu untuk menegaskan klaim kedaulatan mereka.

Kabarnya AS menginginkan TOR-M1 air defense dan helikopter serang Mi-35P milik Cyprus. FYI Cyprus hanya punya 11 unit Mi-35P dan 6 unit TOR-M1 air defense, jika AS ingin kedua senjata ini. Mereka harus meggantinya dengan senjata yang mumpuni, sebagai kompensasi. Tetapi jika AS memberikan ganti rugi berupa helikopter dan sistem air defense buatan AS, hal itu justru akan menyebabkan konflik baru dengan Turki di sisi utara. Sementara itu untuk jumlah alutsista lain, Cyprus punya MBT T-80U sebanyak 82 unit, BMP-3 sebanyak 43 unit dan kemungkinan satu baterai rudal S-300.



Referensi Tulisan: cyprus-mail.com, france24.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas