ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Sambutlah Federasi Afrika Timur, Calon Negara Baru


Saat ini ada banyak peperangan bersenjata yang terjadi di berbagai lokasi di bumi ini. peperangan pasti menimbulkan kerugian, tetapi juga akan ada menang dan kalah. Biasanya pihak yang kalah harus tunduk dan wilayahnya diambil alih. Contohnya Afganishtan yang kini dikuasai Taliban.

Negara diambil alih, negara lain terpecah dan memisahkan diri, negara lain bekerja sama dan bergabung menjadi satu. Hal-hal itu mungkin langka namun bukan sama sekali mustahil. Bahkan, pada tahun 2023 dunia akan menyambut kedatangan sebuah negara baru dari Afrika.



Negara baru ini akan memiliki nama EAF (East African Federation/Federasi Afrika Timur) yang mana terbentuk dari gabungan tujuh negara yakni Burundi, Kongo, Kenya, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, dan Uganda. Rencana penyatuan negara ini memang dijadwalkan terwujud pada 2023, tetapi karena Covid tampaknya jadwal tersebut akan sedikit terhambat.

Rencana penyatuan negara ini sebenarnya sudah ada sejak 1960, tetapi karena sebuah konflik proposal ini pun dibatalkan dan baru diungkit kembali pada 2010. Jika proses penyatuan ini berhasil maka EAF akan menjadi negara terbesar di Afrika, nomor 9 di dunia.



Tapi kenapa negara-negara ini memutuskan untuk bergabung?

Alasan utamanya adalah konflik dari beberapa negara yang bersangkutan seperti Kongo, Rwanda, dan Burundi serta keterbatasan sumber daya yang negara-negara tersebut miliki. Masalah ini awalnya diatasi dengan terbentuknya Komunitas Afrika Timur dan karena kesuksesan komunitas inilah para pemimpin negara-negara tersebut memutuskan menyatukan wilayah untuk akses perbatasan yang lebih mudah serta menghapuskan kebencian antar penduduk negara.

Proyek penyatuan ini memang menarik, tetapi sebelum benar-benar sukses dunia belum bisa merayakannya. Tentunya penyatuan banyak negara dan masyarakat akan membawa banyak masalah dan jika sampai kecolongan bisa-bisa akan ada perang saudara yang terjadi. Namun jika sukses, sebuah negara besar baru akan terbentuk yang kekuatannya mungkin tak bisa dianggap remeh.



Beberapa negara yang bergabung menjadi satu adalah berita yang menarik untuk diikuti. Jika EAF akhirnya sukses maka masalah-masalah seperti kepadatan penduduk, sumber daya, dan konflik perbatasan akan lebih mudah untuk diselesaikan. Jika EAF dianggap berhasil maka bukan mustahil negara-negara lain akan bergabung dan akhirnya urutan negara terluas dan berpenduduk terbanyak akan berubah.

Kira-kira, apakah proses penyatuan ini bisa sukses?

sumursumur
Diubah oleh ih.sul 12-04-2022 02:46
eyefirst2
garpupatah
Aramina
Aramina dan 23 lainnya memberi reputasi
24
10.4K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.