Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Hadapi Ancaman Klaim Sepihak China di Natuna, Ahli Peringatkan Indonesia
Hadapi Ancaman Klaim Sepihak China di Natuna, Ahli Peringatkan Indonesia Jangan Asal Bikin Komplotan Sendiri

- 5 April 2022, 04:00 WIB


Ahli peringatkan Indonesia tidak buat komplotan sendiri dalam menghadapi China di Natuna Utara /tnial.mil.id

ZONAJAKARTA.com - Konflik yang terjadi di Laut Natuna Utara mengundang perhatian banyak pihak.

Sebagai wilayah perbatasan terluar Indonesia, Laut Natuna Utara sekaligus menyimpan banyak harta karun yang berharga.

Ada begitu banyak jenis ikan dan kekayaan hasil laut yang dimiliki Laut Natuna Utara.

Di bawah permukaan airnya juga menyimpan cadangan gas alam terbesar se-Indonesia sehingga bisa menjadi sumber penghasilan yang nilainya fantastis.

Tak heran jika Laut Natuna Utara sering jadi sasaran empuk kapal-kapal asing yang masuk secara ilegal, termasuk kapal nelayan China.

Kehadiran kapal nelayan China juga diikuti oleh kapal Coast Guard negara pimpinan Xi Jin Ping ini.

China merasa berhak untuk berlayar dan beroperasi di wilayah Natuna Utara lantaran klaim sepihak bahwa Laut Natuna Utara adalah wilayah mereka.

Klaim sepihak China ini berdasarkan peta sejarah nine-dash line mereka sendiri.

Sedangkan menurut hukum internasional yang sah dan legal, Laut Natuna Utara adalah Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia.

Wilayah kepulauan dan perairan Natuna Utara pun dijaga ketat oleh Indonesia agar tidak muncul konflik yang tidak diinginkan.

Menghadapi banyaknya kapal asing yang 'mampir mancing' di Natuna, Curie Maharani, seorang ahli pertahanan sekaligus dosen di Universitas BINUS menjelaskan sikap yang sebaiknya diambil Indonesia.

Dalam seminar Internasional Air Force 2022 yang digelar oleh TNI AU, Curie mengatakan pentingnya sikap netral dalam menghadapi konflik Natuna Utara.

"Kondisi idealnya sebenarnya kita (Indonesia) menjadi penjaga perdamaian," ucap Curie.

"Dan untuk mewujudkan hal tersebut, kita harus menjaga hubungan baik antara dua Blok (Barat dan Timur) ya," lanjutnya.

Curie menekankan bahwa Indonesia jangan berkomplot atau membuat koalisi sendiri demi menjaga sikap netral dalam politik luar negeri.

"Setiap koalisi (blok) memiliki kepentingan pertahanan. Kita tidak bisa melakukannya sendiri dan ada mekanisme di ASEAN tetapi ASEAN sendiri bukan koalisi pertahanan," ucap Curie.

Dengan demikian, tidak asal menyerang atau memperburuk keadaan juga merupakan langkah yang terbaik.

"Kita jangan membuat kondisi (di Natuna Utara) jadi semakin buruk. Kita tidak akan menyebabkan masalah yang lebih parah dengan negara-negara superpower," pungkas Curie.

Indonesia sendiri juga menjalin banyak hubungan kerja sama dengan China dan ini bisa dimanfaatkan sebagai jalur diplomasi jika diperlukan. (ZJ)

https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...sendiri?page=3
kelayan
MasterSims
areszzjay
areszzjay dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.