Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lingkarpolitikAvatar border
TS
lingkarpolitik
Kenaikan Harga Pertamax, Jokowi: Sudah Kita Tahan-Tahan, tapi Tidak Memungkinkan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pihaknya sudah berusaha menahan kenaikan harga BBM jenis Pertamax saat harga minyak dunia sedang naik hingga dua kali lipat. Namun, karena kondisi ekonomi global dan inflasi yang terus terjadi, Jokowi mengatakan pihaknya tidak bisa menahan laju kenaikan minyak tersebut.

"Saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Ga mungkin kita tidak menaikan yang namanya BBM, ga mungkin. Oleh sebab itu, naik Pertamax," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu, 6 April 2022.

Jokowi menerangkan, inflasi saat ini sudah terjadi di sejumlah negara besar. Di Amerika misalnya, inflasi sudah mencapai angka 7,9 persen dari yang biasanya di bawah 1 persen. sementara di Uni Eropa angka inflasi mencapai 7,5 persen yang biasanya di bawah 1 persen. Lalu Turki yang sudah di angka 54 persen.

Jokowi mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia sangat tergantung pada tingkat inflasi global. Sehingga, saat terjadi inflasi besar-besaran di negara lain, Indonesia menjadi salah satu terdampaknya.

"Situasi saat ini, situasi tidak mudah, tidak gampang, sisi fiskal, moneter kita sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak, utamanya yang berkaitan dengan inflasi hampir di semua negara,", ujar Jokowi.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah lebih dulu menaikkan harga BBM non-subsidi RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari semula Rp 9.000 per liter mulai 1 April 2022. Harga tersebut berlaku untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor 5 persen.

Penyesuaian harga ini diklaim selektif karena kenaikan hanya berlaku untuk BBM non-subsidi yang porsi konsumsinya sebesar 17 persen. Dari total tersebut, sebanyak 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen lainnya merupakan konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Kenaikan ini didorong melonjaknya harga minyak mentah pada Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, sehingga membuat harga keekonomian Pertamax melambung. Pemerintah menilai krisis geopolitik saat ini mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas 100 dolar AS per barel.


sumber : https://nasional.tempo.co/read/15791...n/full&view=ok
0
1.1K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.