Ya bre, kembali lagi dengan ane. Di kesempatan kali ini, ga bahas panjang lebar, sederhana aje, tapi poin akhir pembahasan kaga sesederhana itu, wk.

Introduction, Perserikatan Bangsa-Bangsa

Kita akan memulai pembahasan seperti yang tertera pada judul, ya para raksasa. Kita mengerti di Bumi ada yang namanya PBB / UN, namun siapa aja yang memiliki Hak Veto di Perserikatan Bangsa-bangsa?



Siapa para raksasa? oke, jika di generalisir kan tanpa melihat embel-embel grup, komunitas dan perusahaan. Kita bisa mem-pusatkan ke sebuah negara yang tergabung di Great 7 Superpower Country.







**********

Pengerucutan Sang Raksasa

Meskipun begitu menilik beberapa negara yang telah disebutkan oleh Joshua Baron tadi, kite tetap dengan melihat juga kurs negara, sang adidaya mengerucut ke :

Kerajaan Britania Raya. ( Membawa Trah Kemahsyuran King Arthur, di Kepulauan Britania Raya)





Jerman, Prancis, bersatu dengan lainnya menjadi Uni Eropa dan memimpin Eropa.(Membawa Trah dataran Eropa dengan Hegemoni Kekaisaran Romawinya, di Barat Rome dan di Timur Byzantine)





Sang bungsu, Amerika Serikat.(Membawa Trah Gerakan Freedom & Liberation, Para Pemikir yang jengah dengan sistem konservatif (terkunci) di sistem Kerajaan Tanah Leluhur. Mirisnya, terlalu tanpa batas dari hal mulia liberate berubah semakin tamak menjadi liberal)





*********

Kurs Sang Raksasa dengan Nusantara

Dikutip di situs Bank Indonesia ( Sell and Buy ) :

1 GB Poundsterling = Rp 18.798 - 18.993


1 EURO = Rp 15.854 - 15.694


1 US Dollar = Rp 14.431 - 14.288


**********

Ada Apa dengan Kurs? dan Hubungan dengan Thread



Ya, seperti di atas kurs adalah sebagai pembarter dalam perdagangan intrnasional. Catat, internasional.

Trit ini dibuat, karena saat ane post di salah satu postingan dimari.
Cek Link Post



Ane coba jelasin, bahwa tiap Kurs negara satu sama lain tidak bisa disamakan secara general dengan kurs negara lain, karena dari kultur keuangan, perhitungan kalkulasi pendapatan, kebiasaan konsumsi penduduk itu berbeda di setiap geografis Dunia ini.

Seperti halnya di Asia kita menemukan negara-negara menjadikan Beras sebagai hidangan utamanya, sedangkan di tanah Eropa memakai Gandum sebagai Bahan Pokok makanan dll.





Yang ditelisik juga akan berbeda harga jika di transfer/dibawa ke wilayah yang berbeda geografis, karena pasti di Asia lahan dijadikan sawah, dan di Eropa lahan dijadikan lahan gandum. Itulah mengapa tempe mahal di eropa dan murah di Indonesia, karena ketersediaan dan geografis yang berbeda.

Itulah juga mengapa biaya kehidupan sehari - hari tetap pada koridornya di tiap negara, tak bisa disamakan dengan cara memakai konversi kurs antara 2 negara,

Terkadang ada makanan di suatu negara A berharga 2 Adollar ternyata sama di negara B berharga 2 Bdollar, padahal 1 Adollar = 10 Bdollar.


Sebab, yang diselaraskan di Ekosistem Kurs Internasional adalah,


YA, KOMODITI. Bahan Mentah hasil serokan dari Sang Ibunda umat manusia, Mother Earth.




Sebagai, Bahan Mentah / Bahan Baku Sebuah Industri ( CPO, CoalIndex, Cu ( Chopper ), Iron, AnyLiquids dll )






Sebagai, Penyokong Pembangunan Peradaban tiap Wilayah ( Gypsum, Silica, Asbes, RiverSand, Sulfur dll )






Sebagai, Penyambung Negara Menjadi Kesatuan Wilayah ( Cement, steel, aspal, limestone dll )






Sebagai, Menjadi pemasukan negara untuk para Elit & Crazy Rich Flexer ( Gold, Diamond, Platinum, Emerald dll )









And the last thing..,




that we're still....,




waiting for..,






The World War III.



Sebagai...., Bahan, Eskalasi Kesiapan Negara untuk Perang ( Sulfur, Kalium Nitrat, Charcoal, Plutonium, Uranium dll )






Bahan-bahan itu, yang jika diolah dengan matang bisa 10x - ∞ x lipat dari saat ia MENTAH.


Mereka tertawa.

Tertawa, karena kurs nya masih menjulang daripada lainnya.

Dan tetap dapat membeli komoditi dan mempersiapkan semuanya.