David Bennet, penerima transplantasi jantung babi yang pertama, akhirnya meninggal dunia. David Bennet masih sempat hidup selama kurang lebih dua bulan, sebelum kondisinya kemudian memburuk dan berakhir dengan kematian.

Dunia kedokteran pun belajar banyak dari kasus David Bennet ini. Sains dan ilmu pengetahuan terus berkembang, kasus seperti David Bennet tidak akan menghentikan upaya ilmuwan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Bukan tidak mungkin, sekian dekade dari kematian David Bennet ini, ada banyak manusia berjantung babi berjalan di atas muka bumi.


Mungkin belum banyak yang tahu, upaya mencangkokkan jantung binatang ke tubuh manusia, sudah dimulai jauh sebelum David Bennet.

Tercatat salah satu kisah "sukses" paling awal, ketika manusia menerima transplantasi jantung binatang, adalah seorang bayi yang dilahirkan dengan kelainan jantung. Bayi Fae yang baru berumur 12 hari, menerima transplantasi jantung dari seekor Baboon.


Bayi Fae masih sempat hidup selama 21 hari sejak dia menerima transplantasi itu, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Bisa dikatakan "sukses" karena upaya pertama operasi cangkok jantung baboon ke manusia, di tahun 1964, berakhir dengan kematian beberapa jam setelah operasi selesai dilakukan.

Selain Bayi Fae dan David Bennet, di tahun 1997, seorang dokter di India, juga sempat berupaya mencangkokkan jantung babi ke tubuh seorang manusia (sumber referensi no 3). Pasien bertahan hidup sekitar seminggu, setelah operasi selesai dilakukan.

Bisa dikatakan, David Bennet menjadi kisah paling sukses di antara upaya-upaya yang pernah dilakukan sebelumnya.

Kemajuan ilmu pengetahuan, terutama di bidang rekayasa genetika, pemahaman ilmuwan tentang reaksi imun tubuh, dsb; ikut berkontribusi terhadap kisah "sukses" cangkok jantung babi di tubuh David Bennet. Meskipun demikian, dengan kematian David Bennet, berarti perjalanan sains dan ilmu pengetahuan belum sampai pada sebuah solusi yang bisa digunakan secara luas.


Selain jantung, transplantasi ginjal dari babi ke tubuh manusia juga sudah beberapa kali dilakukan dengan "sukses". Tentu saja kata "sukses" di sini belum berarti teknologi ini siap diterapkan untuk umum, karena masih membutuhkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama untuk bisa menentukan aman atau tidaknya prosedur ini.

Transplantasi organ tubuh binatang pada manusia, merupakan salah satu solusi yang TS pikir cukup dinanti-nanti oleh banyak orang di bidang ilmu kedokteran.

Sudah banyak kisah tragis tentang pasien dengan organ tubuh yang gagal berfungsi, dan harus menunggu bertahun-tahun lamanya untuk mendapatkan organ pengganti yang tepat. Ada banyak juga kisah mengerikan tentang perdagangan organ tubuh manusia.

Semua kisah mengerikan dan tragis ini, bisa berakhir, bila transplantasi organ hewan (kemungkinan besar babi) pada manusia, berhasil dilakukan.





Sumber referensi
1. https://www.theguardian.com/us-news/...-david-bennett
2. https://time.com/4086900/baby-fae-history/
3. https://www.indiatimes.com/news/indi...ed-358719.html
4. https://www.sciencedirect.com/scienc...93691X16300954
5. https://www.scientificamerican.com/a...ne-experiment/