Saat ini banyak orang bertanya menikah beda agama boleh ga sih? Pertanyaan yang sering muncul, karena dua orang yang saling mencintai tapi punya keyakinan yang berbeda.

Kalau memakai hukum negara di Indonesia, maka akan saya kutip



Oke, sampai disini pahamkan? Mari kita lanjut pembahasannya juragan.



Lantas pendapat saya dalam hal ini setelah merenungi dan bermeditasi di toilet umum, maka ini semua dilandasi karena kata "cinta".

Dunia sastra sering berfantasi bahwa cinta itu buta, hatiku tak bisa jauh dari dirinya, dialah belahan jiwaku, aku tak bisa hidup tanpa dirinya.

Maaf juragan fantasi tentang cinta yang sering kita baca dan dengar itu hanyalah gimmick semata, dalam dunia sains cinta itu terjadi karena pengaruh hormonal.



Dimana manusia mempunyai hormon Oksitosin dan vasopresin, keduanya adalah hormon yang paling dekat hubungannya dengan cinta. Dimana nantinya dapat merangsang pelepasan dopamin oleh hipotalamus.

Dan semuanya itu ada didalam otak, jadi cinta itu datang dari otak juragan bukan hati juragan. Dari sanalah muncul kegelisahan, rasa kerinduan dan sebagainya.



Jadi dalam sains cinta itu simple, manusia dituntut oleh gen untuk bereproduksi. Maka banyak hormon di dalam otak untuk mencintai seseorang, maka kalau diputus pacar jangan susah move on apalagi dendam sambil menyebarkan foto seksi sang pacar ke medsos, ini kan bukan cinta tapi gila, akibat terjadi gangguan otak pada dirinya.

Sebab cinta itu bisa datang lagi ketika ada kedekatan pada lawan jenis, bila terlalu dekat maka hormon dalam otak akan bereaksi dan menyatakan cinta pada orang lain. Hal ini juga yang memicu kasus perselingkuhan, karena pada dasarnya cinta itu ada di dalam otak ia akan berfikir lebih realistis, memilih mana yang nyaman, mana yang lebih dekat, hormon pun akan bekerja sesuai perintah otak.



Kembali lagi ketika yang dicintai berbeda keyakinan atau agama bagaimana?

Kalau jawabanyan hanya boleh dan tidak, maka harus dijawab boleh-boleh saja tidak ada larangan untuk hal itu. Apalagi kalau hidup di negara yang tidak mencampuri urusan keyakinan manusia.

Namun menurut pandangan saya, karena tinggal di Indonesia lebih baik saran saya jangan menikah beda agama.

Karena jatuhnya akan kompleks permasalahan di kedua belah pihak terutama keluarga, belum lagi keyakinan anak dimasa depan. Ini yang harus diperhatikan, sebab menikah itu untuk jangka waktu yang panjang. Jangan sampai mahligai rumah tangga tenggelam karena beda keyakinan, beda pandangan hidup saja rumah tangga bisa retak.



Apalagi beda keyakinan, karena hidup rumah tangga itu bukan antara saya dan kamu tapi orang tua dan mertua, saudara, anak dan cicit dimasa depan. Semua itu akan berkaitan, dan pilihlah jalan yang paling aman agar bisa hidup nyaman.

Hal ini juga diperkuat oleh itjihad seorang sahabat nabi Umar Bin Khatab, yang melarang nikah beda agama dan disepakati oleh para sahabat lainnya. Karena itu adalah Ijma, sebab dalam  (QS. Al-Maidah: 5) diperbolehkan laki-laki muslim menikahi wanita yang beda agama.



Itu sih pendapat saya, tapi beda kepala beda pemikiran. Apa pendapatmu juragan?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google