Jakarta – Kabar mencenangkan datang dari pergelaran acara KTT G20. Rencana Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk ikut serta dalam KTT G20 di Bali ini memicu protes dari negara Barat. Negara Barat mengancam akan memboikot KTT G20 jika Putin datang di konferensi tersebut.

Adapun hal ini menjadi topik pembicaraan diawali dari seruan Perdana Menteri Australia Scott Morison pada Kamis 24 Maret 2022.

Perdana Menteri Australia itu memberikan pernyataan bahwa banyak negara yang tidak akan datang ke KTT G20 jika Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam acara yang akan diselenggarakan pada bulan November ini.

Dalam sindonews diuraikan bahwa Scott Morison merasa keberatan jika Putin datang ke KTT G20 karena perang Rusia di Ukraina.

“Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang yang tidak menyerang negara lain,” ujar Morrison.

Pihak Australia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Scott Morison juga memberitahu pers bahwa ia telah berhubungan langsung dengan Presiden Jokowi. Percakapan antara dirinya dengan Presiden Indonesia tersebut adalah membahas mengenai kedatangan Putin pada KTT G20.

“Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional,” kata Morrison terhadap pers di Melbourne.

Pemerintah Indonesia sendiri diminta oleh para pengamat hubungan internasional untuk melakukan lobi politik atas ancaman boikot KTT G20. Indonesia harus melobi negara barat terutama Amerika Serikat agar para anggota G20 datang ke acara konferensi ini.

Seperti yang dikutip terkini.id dari BBC indonesia, bahwa tanpa kedatangan pemimpin negara barat ataupun Rusia, maka KTT G20 akan susah untuk menghasilkan solusi masalah dari kekacauan akibat pandemi Covid-19 dan perang. Indonesia sendiri memiliki pendirian yang tegas mengenai perang Rusia vs Ukraina.

Pemerintah Indonesia akan tetap bersikap netral dan tidak akan memihak siapapun terkait perang Rusia tersebut. Acara KTT G20 di Bali ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah jalan keluar atas hancurnya perekonomian dunia saat ini.

Kesuksesan acara ini akan dapat dilihat dari apakah seluruh kepala negara anggota G20 hadir. Lebih lanjut lagi pengamat hubungan Internasional Universitas Indonesia Hariyadi Wiryawan menyatakan kepada BBC Indonesia, langkah yang diambil Indonesia dengan mengundang seluruh negara anggota tanpa terkecuali adalah keputusan yang benar.

Disisi lain jika negara Barat menolak untuk hadir dalam KTT G20, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai sebuah penghinaan untuk Indonesia.

“Kita tidak bisa menolak kehadiran Presiden Putin karena itu artinya memihak Barat. Dan karena Indonesia mengundang Putin bukan diartikan kita pro-Rusia.”

“Jadi saya harap Indonesia berpegang teguh pada pendiriannya yang bebas aktif dan bahwa pertemuan ini untuk membincangkan masalah-masalah ekonomi dunia,” ujar Hariyadi dilansir dari halaman BBC Indonesia pada Senin, 28 Maret 2022.

Menurut Hariyadi, penyembuhan perekonomian dunia mustahil terlaksana tanpa Rusia. Oleh karena itu pemerintah Indonesia harus bisa melobi negara Barat serta Rusia agar tetap hadir dalam KTT G20. KTT G20 adalah acara yang jauh lebih penting dibandingkan dengan apa yang terjadi di Ukraina saat ini.

https://makassar.terkini.id/jika-put...oikot-ktt-g20/

Kalau benar akan diboikot, prediksi saya, Indonesia akan menuruti apa kemauan negara negara barat.

kasus terbaru, Indonesia tega membatalkan beli sukhoi demi gak kena sanksi CAATSA dari AS. artinya apa? Artinya Indonesia lebih takut AS dari Rusia.