- Beranda
- Berita dan Politik
Ibu-ibu Antre Minyak Goreng, Bapak-bapak Antre Solar !!!
...
TS
darmaboy
Ibu-ibu Antre Minyak Goreng, Bapak-bapak Antre Solar !!!
IBU IBU DAN BUDENYA......
BAPAK BAPAK DAN PAKDENYA
Belum juga mereda polemik kelangkaan dan harga minyak goreng yang melambung tinggi, kini muncul masalah baru yang menyangkut hajat hidup orang banyak di Indonesia, yakni terkait kelangkaan solar.
Di berbagai daerah, bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kini mulai susah ditemukan. Antrean panjang berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim (solar langka).
Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan. Bahkan untuk sejumlah daerah, kelangkaan BBM solar sudah terjadi berbulan-bulan lamanya.
Untuk mendapatkan solar, para supir bahkan harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok. Para sopir terpaksa antre, karena langkanya solar.
Baca juga: Setelah Minyak Goreng, Kini Warga Harus Antre Berjam-jam demi Solar
Di Kota Bogor contohnya, meski dekat dengan pusat pemerintahan, solar mengalami kelangkaan sejak beberapa hari belakangan.
Dikutip dari Tribunnews, Minggu (27/3/2022), di sejumlah SPBU Kota Hujan, kini mengalami kelangakaan bahan bakar solar. Satu di antara banyak SPBU di Kota Bogor yang mengalami kelangkaan yakni di SPBU Pertamina 34, Jalan Veteran Blok Kepatihan Nomor 26, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Petugas SPBU Pertamina 34, Arief Hidayat membeberkan, meningkatnya permintaan dari pengendara membuat stok solar menjadi cepat habis.
"Sebenernya ada, tapi solar ini banyak yang cari, jadinya jarang stoknya," ujarnya.
Baca juga: 6 dari 10 Orang Terkaya RI adalah Konglomerat Sawit, Ini Daftarnya
Akibat tingginya permintaan, kini SPBU Pertamina 34 kehabisan stok solar sejak satu hari lalu. Arief mengatakan bahwa bahan bakar solar ini memang banyak dicari oleh orang-orang.
"Sekalinya ada langsung diserbu, antrean panjang banget di tempat solar ini," katanya.
Sementara itu dikutip dari Antara, sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, meminta pengelola SPBU menyiapkan petugas untuk mengatur kendaraan pembeli solar yang antre hingga ke jalan protokol.
Sejumlah warga di Palembang, mengeluhkan antrean kendaraan bermotor berbahan bakar minyak jenis solar akhir-akhir ini mulai mengganggu karena tidak teratur menumpuk hingga dua jalur di pintu masuk SPBU hingga ke jalan raya dan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.
Menurut salah seorang warga Ali Rasyid, SPBU di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang yang menjual solar bersubsidi (bio solar) dalam sepekan terakhir terjadi antrean panjang mobil truk dan pribadi hingga ke jalan depan pintu masuk Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah.
Baca juga: Hutan Dibabat demi Sawit, Tapi Minyak Goreng Justru Langka dan Mahal
"Pengelola SPBU jangan hanya fokus menyiapkan petugas untuk melakukan penjualan BBM dan mengabaikan pengaturan kendaraan pelanggan yang antrean panjang hingga jalan raya," ujar warga kesal.
Pada 2022, BPH Migas telah menugaskan PT Pertamina Patra Niaga dan PT AKR Corporindo untuk menyalurkan 15,1 juta kiloliter minyak solar. Penetapan kuota itu telah mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta kemampuan keuangan negara.
Apabila terjadi peningkatan kebutuhan atau gangguan distribusi di suatu daerah, maka Pertamina Patra Niaga dan AKR Corporindo dapat melakukan penyesuaian kuota antar penyalur di daerah yang sama sepanjang tidak mempengaruhi jumlah total kuota daerah tersebut.
Dalam perubahan kuota suatu daerah, Pertamina wajib melaporkan kepada BPH Migas paling lambat satu bulan setelah perubahan agar penyaluran tepat sasaran, sehingga kuota Jenis BBM Tertentu bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang berhak menerimanya.
sumbernya masbro
inilah sekelumit kisah ajaib di negeri Wakanda
BAPAK BAPAK DAN PAKDENYA
Belum juga mereda polemik kelangkaan dan harga minyak goreng yang melambung tinggi, kini muncul masalah baru yang menyangkut hajat hidup orang banyak di Indonesia, yakni terkait kelangkaan solar.
Di berbagai daerah, bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kini mulai susah ditemukan. Antrean panjang berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim (solar langka).
Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan. Bahkan untuk sejumlah daerah, kelangkaan BBM solar sudah terjadi berbulan-bulan lamanya.
Untuk mendapatkan solar, para supir bahkan harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok. Para sopir terpaksa antre, karena langkanya solar.
Baca juga: Setelah Minyak Goreng, Kini Warga Harus Antre Berjam-jam demi Solar
Di Kota Bogor contohnya, meski dekat dengan pusat pemerintahan, solar mengalami kelangkaan sejak beberapa hari belakangan.
Dikutip dari Tribunnews, Minggu (27/3/2022), di sejumlah SPBU Kota Hujan, kini mengalami kelangakaan bahan bakar solar. Satu di antara banyak SPBU di Kota Bogor yang mengalami kelangkaan yakni di SPBU Pertamina 34, Jalan Veteran Blok Kepatihan Nomor 26, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Petugas SPBU Pertamina 34, Arief Hidayat membeberkan, meningkatnya permintaan dari pengendara membuat stok solar menjadi cepat habis.
"Sebenernya ada, tapi solar ini banyak yang cari, jadinya jarang stoknya," ujarnya.
Baca juga: 6 dari 10 Orang Terkaya RI adalah Konglomerat Sawit, Ini Daftarnya
Akibat tingginya permintaan, kini SPBU Pertamina 34 kehabisan stok solar sejak satu hari lalu. Arief mengatakan bahwa bahan bakar solar ini memang banyak dicari oleh orang-orang.
"Sekalinya ada langsung diserbu, antrean panjang banget di tempat solar ini," katanya.
Sementara itu dikutip dari Antara, sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, meminta pengelola SPBU menyiapkan petugas untuk mengatur kendaraan pembeli solar yang antre hingga ke jalan protokol.
Sejumlah warga di Palembang, mengeluhkan antrean kendaraan bermotor berbahan bakar minyak jenis solar akhir-akhir ini mulai mengganggu karena tidak teratur menumpuk hingga dua jalur di pintu masuk SPBU hingga ke jalan raya dan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.
Menurut salah seorang warga Ali Rasyid, SPBU di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang yang menjual solar bersubsidi (bio solar) dalam sepekan terakhir terjadi antrean panjang mobil truk dan pribadi hingga ke jalan depan pintu masuk Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah.
Baca juga: Hutan Dibabat demi Sawit, Tapi Minyak Goreng Justru Langka dan Mahal
"Pengelola SPBU jangan hanya fokus menyiapkan petugas untuk melakukan penjualan BBM dan mengabaikan pengaturan kendaraan pelanggan yang antrean panjang hingga jalan raya," ujar warga kesal.
Pada 2022, BPH Migas telah menugaskan PT Pertamina Patra Niaga dan PT AKR Corporindo untuk menyalurkan 15,1 juta kiloliter minyak solar. Penetapan kuota itu telah mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta kemampuan keuangan negara.
Apabila terjadi peningkatan kebutuhan atau gangguan distribusi di suatu daerah, maka Pertamina Patra Niaga dan AKR Corporindo dapat melakukan penyesuaian kuota antar penyalur di daerah yang sama sepanjang tidak mempengaruhi jumlah total kuota daerah tersebut.
Dalam perubahan kuota suatu daerah, Pertamina wajib melaporkan kepada BPH Migas paling lambat satu bulan setelah perubahan agar penyaluran tepat sasaran, sehingga kuota Jenis BBM Tertentu bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang berhak menerimanya.
sumbernya masbro
inilah sekelumit kisah ajaib di negeri Wakanda
akbar3006 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.4K
16
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya