Gambar

Sejak kasus judi online berkedok trading yang dilakukan oleh Indra Kenz dan Doni Salmanan terbongkar, pihak kepolisian terus fokus terhadap kejadian serupa.

Satu persatu korban mulai bermunculan dan mulai berani melaporkan aksi penipuan tersebut. Mereka tak segan lagi untuk bersuara ke media dan membuat laporan kepada pihak kepolisian yang mana sebelumnya para korban ini sempat bungkam.

Terbaru sebuah investasi bodong bernama Triumph telah dilaporkan oleh salah satu korbannya. Mochammad Ikram Adriansyah Tumiwang menjadi orang yang menginisiasi pelaporan tersebut di mana dirinya menjadi perwakilan dari 20 korban lainnya.




Gambar
Tak tanggung-tanggung, diketahui total kerugian dari para korban investasi bodong ini mencapai 2,3 miliar rupiah. Angka tersebut cukup besar maka wajar jika korban melaporkan aksi penipuan ini.

Dan yang lebih membuat heboh lagi ialah terseretnya seorang artis papan atas tanah air dalam investasi bodong tersebut. Sosok publik figur ini namanya telah dikenal masyarakat bahkan ia sering bolak-balik menghiasi layar kaca dalam banyak program.

Indra Bekti disinyalir menjadi artis yang namanya ikut terseret dalam investasi bodong tersebut. Hal itu dikarenakan presenter kondang itu menjadi ambassadar dari platform Triumph.



Gambar

Tentu saja sebagai ambassador, Indra Bekti memiliki kewajiban untuk mempromosikan aplikasi Triumph. Hal itu terlihat dari munculnya Indra dalam seminar yang diadakan oleh platform itu dan beberapa kali juga sempat terlihat di akun Youtube milik Triumph.

Namun, sejauh ini korban tidak mengetahui sebatas mana keterlibatan suami dari Aldila Jelita itu dalam investasi bodong tersebut. Mengenai Indra Bekti, korban menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian. Sebab mereka hanya melaporkan CEO dari aplikasi itu saja bukan sang artis.

Mengenai soal investasi memang cukup menggiurkan. Namun, sebagai calon investor kita juga perlu hati-hati agar tidak menjadi korban penipuan.



Gambar

Tidak sedikit korban yang telah menjadi korban investasi bodong, namun hal itu terus berulang dan terjadi lagi. Maka sebaiknya sebelum memutuskan untuk berinvestasi kenali terlebih dahulu aplikasi atau perusahaan tempat kita melakukan investasi.

Jangan mudah percaya dengan banyaknya pengikut dari satu investasi, sebab hal itu bukanlah sebuah ukuran dan tidak menjamin investasi tersebut benar alias tidak bodong.

Selain itu, meski brand ambassadornya pun sekelas presiden maka hal tersebut tidak serta merta bisa sepenuhnya percaya. Kembali lagi harus melakukan research hingga ke akarnya. Hal itu guna meminimalisir penipuan atas investasi bodong.



Gambar

Biasanya orang-orang yang berperan sebagai marketing investasi tentu memiliki gaya bicara yang menarik agar banyak yang bisa bergabung. Dan sekali lagi, jangan pernah termakan rayuan kata dan kalimat mereka.

Kemudian, para calon investor harus terlebih dahulu mencari informasi mengenai perusahaan investasi tersebut. Jangan langsung bergabung sebelum mengenalnya lebih mendalam.

Langkah lainnya sebelum memtutuskan bergabung menjadi investor, cek legalitas platform tersebut di OJK sebagai otoritas yang menangani hal ini.

Selain itu, jangan mudah tergiur dengan keuntungan besar dalam proses investasi tersebut.

Dan cara lebih aman ialah berinvestasilah secara mandiri. Misal membeli emas, tanah dan rumah atau membuat perkebunan yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka panjang.

Sumber : Opini pribadi

1