Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

donex.donkengAvatar border
TS
donex.donkeng
Ayah Meninggal karena Covid-19, Ira Koesno: Saya Belum Menikah
Ayah Ira Koesno Meninggal Dunia karena Covid-19
Ferry Noviandi | Yuliani


Jum'at, 25 Maret 2022 | 13:41 WIB


Ayah Ira Koesno Meninggal Dunia karena Covid-19
Ira Koesno. (Suara.com/M. Yasir)



Suara.com - Mantan presenter kondang Ira Koesno membagikan kabar duka di Instagram Storynya. Sang ayah, Koesno Martoatmodjo telah meninggal dunia pada Kamis (24/3/2022) malam.

Moderator acara "Debat Capres" ini menjelaskan sang ayah telah berjuang melawan Covid-19 sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Ira Koesno pun mengimbau agar masyarakat tak menyepelekan jenis Covid-19 apapun, termasuk Omicron.

"Jangan pernah main-main dengan Omicron, apalagi menganggapnya remeh. Omicron itu gejalanya saja yang ringan, tapi bukan tidak berbahaya, terutama bagi yang memiliki komorbid dan lansia," kata Ira Koesno dalam keterangan yang diterima Suara.com, Jumat (25/3/2022).

Ayah Ira Koesno, Koesno Martoatmodjo menghembuskan napas terakhirnya di usia 83 tahun pada Kamis (24/3/2022) pukul 17.23 WIB di RS Pertamina Jaya, Jakarta Pusat.



Berkaca pada perjuangan sang ayah, Ira Koesno yakin Omicron yang disebut-sebut gejalanya lebih ringan tetap berdampak buruk bagi mereka yang memiliki komorbid, orang lanjut usia (lansia), dan obesitas.

"Karena ketika virus itu loncat ke organ tubuh lain, terutama paru-paru, dampaknya akan sangat berat," ujar Ira Koesno.

Dr Koesno Martoatmodjo pertama kali terdeteksi Covid-19 pada 21 Februari 2022. Menurut Ira, saat itu, ayahnya mengeluh hanya batuk pilek, dan sedikit pusing. Namun hasil PCR-nya positif dengan CT 19. Ibunya pun juga terpapar Covid-19, namun CT nya lebih tinggi.

"Ibu saya juga kena, tapi tanpa gejala, dan CT-nya 26. Selama lima hari dirawat di rumah, bapak mulai merasa sesak napas, saturasinya 89. Akhirnya dibawa ke rumah sakit, berbarengan dengan ibu karena saat itu mulai ada batuk," imbuh Ira Koesno.

Saat dilakukan screening terhadap sang ayah, ditemukan bercak di paru sehingga harus dirawat intensif. Ibunya pun dirawat namun kondisinya lekas membaik dan dibolehkan pulang usai 10 hari dirawat. Sementara kondisi ayahnya terus menurun.

"Kondisi bapak tak kunjung membaik. Saturasi terus drop di bawah angka 80-an. Kadar oksigen di darah pun hanya 60 persen. Karena semakin sesak, maka diambil keputusan untuk diinkubasi memakai ventilator. Akan tetapi, sejak saat itu kondisi bapak terus mengalami perburukan," ujar Ira Koesno.

Kini, jenazah sang ayah telah dikebumikan di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Almarhum dimakamkan dengan protokol Covid-19.




Bagaimana Ira Koesno melakukan perawatan kulit? Pertanyaan itu banyak mengemuka setelah debat Pilkada DKI 2017 yang dipandunya.

Ira mengakui, wanita di usia 50an tahun harus menyisihkan sebagian dananya untuk merawat kulit dan berolahraga teratur. Kalau meninggalkan yang terakhir, tingkat kecerahan wajah akan menurun.

“Soal perawatan (kulit) saya seperti apa, duh, kamu kepo sekali. Yang jelas, bukan dokter yang berada di Jalan Senopati Jakarta, seperti yang diberitakan di dunia maya. Itu hoax,” tepisnya.

Dari wajah yang masih cantik, pandangan kami kemudian tertuju ke cincin keperakan yang melingkar di jari manisnya. Ira tampaknya sadar, cepat atau lambat obrolan ini pasti berujung ke pertanyaan soal status sosial dan pasangan hidup.

Untuk yang satu ini ia menjawab ringkas, “Saya belum menikah.” Tak puas dengan jawaba Ira, kami mempertanyakan cincin di jari manisnya.

“Oh, soal cincin ini. Cincin harus dipakai untuk proteksi diri. Pertanyaan sudah menikah atau belum itu sudah muncul 20 tahun yang lalu. Jadi, move on-lah dengan pertanyaan yang lebih kekinian,” lanjutnya.



Ira Koesno bukannya tidak ingin menikah. Bukan pula tidak pernah meminta jodoh kepada Tuhan. Ia merasa selama ini berkah dari Tuhan untuknya sudah berlimpah.

Ketika membangun perusahaan misalnya, jalan yang dilalui terjal. Ira pernah mengecap pahitnya masalah internal kantor, susahnya mencari klien, kena tipu, dan masih banyak lagi. Sempat ingin berhenti dan kembali ke profesi semula. Di titik nadir itulah, orang tua mengingatkan Ira untuk kembali ke tujuan semula.

Perlahan ia bangkit. Kemajuan perusahaan yang didirikannya tidak dramatis, namun memperlihatkan kemajuan yang layak dibanggakan. Dari perjalanan yang telah dilaluinya, Ira menyimpulkan, “Tuhan telah memberi banyak berkah untuk saya. Tuhan punya cara sendiri untuk bercanda dengan saya. Selera humor Tuhan terhadap saya itu enggak bisa ditebak. (Mungkin) untuk urusan jodoh, Beliau berkata, ‘Tunggu, Ira. Akan ada saatnya".

https://www.google.com/amp/s/amp.sua...arena-covid-19
https://www.google.com/amp/s/m.tablo...menikah?espv=1



Kelahiran 1969 belum nikah emoticon-Matabelo

Awet bening dgn gaya millenial pulak emoticon-Kiss
Diubah oleh donex.donkeng 26-03-2022 07:24
misstumbler
viniest
bukan.bomat
bukan.bomat dan 9 lainnya memberi reputasi
10
5.1K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.