Selain Urusan Uang, Cara Ini Cukup Ampuh Untuk Melihat Siapa Yang Temanmu & Bukan

Beranda

...

The Lounge
Selain Urusan Uang, Cara Ini Cukup Ampuh Untuk Melihat Siapa Yang Temanmu & Bukan

machin

25-03-2022 02:19

Selain Urusan Uang, Cara Ini Cukup Ampuh Untuk Melihat Siapa Yang Temanmu & Bukan

Ilustrasi penjilat, penghianat, dsb | Google Images

Pada umur berapa agan aganwati memiliki pengalaman buruk tentang pertemanan yang akhirnya rusak karena urusan duniawi, uang misalnya? Kalau aku udah cukup banyak urusan seperti ini. Kehilangan uang yang tidak sedikit karena percaya terhadap teman, seperti kenangan buruk yang tidak bisa terlupakan. Bahkan mungkin sulit untuk dilupakan. Hadir di kehidupanku hanya untuk mengambil keuntungan. Entah itu memprospek maupun memanfaatan kepolosanku yang sedikit bloon karena tidak tahu siapa yang benar-benar teman dan siapa yang hanya mengambil keuntungan.

Namun, dari banyak sekali pengalamanku itu. Pengalaman buruk lebih tepatnya. Aku berpikir keras, apakah ada cara lain untuk melihat siapa teman siapa yang bukan selain dengan urusan uang? Karena kalau urusan uang, aku jadi rugi duluan sebelum tahu bagaimana orang yang ada disekitarku tersebut. Ada. Dari pengalamanku ada satu hal yang bisa digunakan untuk melihat, apakah orang disekitar kita itu teman atau bukan. Atau bahkan musuh dalam selimut yang siap menggorokku kapan saja.

Quote:

Korban meninggal karena hipotermia | Google Images

Pendakian. Camping di gunung. Itu adalah cara mengetahui siapa sebenarnya teman kamu yang sebenarnya. Mengapa? Karena dalam pendakian, banyak sekali kondisi yang tidak bisa dikontrol oleh para pendaki. Kondisi alam seperti suhu, badai, jalanan yang menanjak, dan sebagainya.
Dengan aktivitas ini, kita akan tahu siapakah sebenarnya teman yang sebenarnya dan siapakah yang bukan. Kondisi alam yang seperti itu seringkali bisa menjadi tolak ukur bagaimana orang di sekitar kita memahami kondisi kita. Dan kita juga harus memahami kondisi orang di sekitar kita. Pendakian bersama tim memiliki tujuan untuk saling mengawasi dan saling membantu saat ada teman yang kesulitan. Dan ini tidak akan dipahami oleh orang yang hanya mementingkan diri sendiri daripada orang lain meskipun orang lain membutuhkan bantuannya.

Kok bisa gitu? Apa dasarnya kalau pendakian bisa efektif untuk melihat karakter orang di sekitar kita? Aku tidak bisa mengatakan bahwa cara ini benar-benar efektif. Namun, cara ini muncul dariku karena ada pengalaman burukku tentang pendakian seperti ini.

Quote:

B29 | Google Images

Saat itu aku diajak teman kerjaku untuk camping di B29. Aku yang tidak paham sama sekali dengan dunia perpendakian seperti ini, tidak mendapatkan info sama sekali. Teman kerjaku juga tidak ada yang menginfokan apa saja persiapan yang harus digunakan saat di lokasi. Dan aku, hanya berangkat menggunakan celana pendek, kaus, hoodie (tipis), dan sarung.
Saat berada di lokasi. Benar adanya. Suhu di sana sangat dingin. Minimal untuk ukuran orang yang biasa hidup di area tropis sepertiku ini. Suhu di B29 bisa mencapai 9 derajat celcius. Bahkan bisa turun di bawah itu. Saat pukul 3 dini hari aku dan rombongan sudah sampai di puncak B29. Ternyata, suhu di atas sangat dingin banget.

Dan, nafasku mulai berat, telingaku mulai rada budeg, dan kepalaku mulai pusing. Iya, ini kondisi awal menuju hipotermia. Tapi otakku masih bekerja dengan normal. Orang-orang di sekitarku sudah menggunakan pakaian yang layak. Sleeping bag. Dan macam-macam perlengkapan hangat lainnya. Aku yang tidak tahu apa-apa, merasa sungkan karena tidak mempersiapkan perlengkapan dengan baik, memutuskan untuk tidak meminjam peralatan mereka semua.

Apa yang ada di pikiranku saat itu, mereka juga membutuhkan semua perlengkapan itu untuk menghangatkan tubuh mereka. Akhirnya, aku memilih untuk turun dari puncak dan mencari warung yang memiliki api unggun. Keputusanku tepat. Kalau aku teruskan berada di puncak, aku mungkin sudah kena hipotermia.

Dari pengalamanku itu aku menyimpulkan bahwa untuk melihat siapakah orang yang peduli denganmu saat di lokasi camping, itu adalah temanmu. Menanyakan kondisi, menanyakan kekurangan apa, apa yang bisa dibantu, dan pertanyaan lainnya yang menganggap bahwa kamu penting bagi dia.

Apa aku butuh bantuan saat itu? Iya, aku butuh. Kondisiku menggigil kedinginan dengan ujung-ujung jari mulai tidak terasa saat aku pegang. Untung saja skill bertahan hidupku tinggi dengan tanpa harus mengiba ke orang sekitarku saat itu yang memang tidak mempedulikan orang di sekitarnya. emoticon-rose