Beberapa laporan menunjukkan bahwa Rusia mengancam akan menasionalisasi perusahaan yang telah menghentikan operasinya di negara tersebut, termasuk Apple.



Rusia mengatakan dapat menyita aset perusahaan-perusahaan Barat yang telah menghentikan operasi di negara itu.

Lusinan perusahaan Amerika, Eropa, dan Jepang dari hampir setiap sektor ekonomi telah meninggalkan joint ventures, pabrik, toko, dan kantor dalam dua minggu terakhir sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi yang pasti.

Vladimir Putin dilaporkan mengatakan kepada pejabat pemerintah pada hari Kamis bahwa Rusia sedang mempertimbangkan rencana untuk memperkenalkan "manajemen eksternal" kepada perusahaan yang telah berhenti beroperasi di negara itu sebagai akibat dari invasi ke Ukraina. Itu akan mencakup Apple, serta perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, IBM, McDonald's, IKEA, dan banyak lagi. Putin dilaporkan mengatakan "Kita perlu bertindak tegas dengan perusahaan yang akan menutup produksi mereka... perlu, kemudian... untuk memperkenalkan manajemen eksternal dan kemudian mentransfer perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja."



Langkah-langkah tersebut dapat membuat akun dan aset perusahaan tersebut disita, dan ditempatkan di bawah manajemen eksternal atau dinasionalisasi oleh Rusia. Apple tidak mengoperasikan toko ritel atau manufaktur di negara tersebut, tetapi memiliki staf yang berlokasi di negara tersebut termasuk kantor perusahaan yang dibuka pada bulan Februari untuk mematuhi undang-undang pemerintah.

Sejumlah besar perusahaan, termasuk Apple, telah berhenti beroperasi di Rusia sebagai tanggapan langsung atas invasinya ke Ukraina. Rusia telah menanggapi dengan tindakannya sendiri, termasuk memblokir banyak media Barat dan aplikasi termasuk Instagram, yang telah ditutup pada Senin, 14 Maret. Apple telah berhenti menjual produk di negara itu melalui toko online-nya, dan telah menghapus platform yang disponsori negara. Hal ini berarti bahwa perangkat seperti iPhone terbaik Apple, dan Macbook tidak dapat dibeli melalui situs web perusahaan. Reseller pihak ketiga yang masih beroperasi telah menaikkan harga sebesar 50% sejak invasi dimulai.

Selain itu, iPhones.ru melaporkan bahwa pembelian iTunes dan App Store tidak dapat lagi dilakukan oleh pengguna perangkat Apple yang berada di Rusia, sehingga mereka tidak dapat membayar aplikasi, media, atau layanan Apple.

Menurut situs yang berbasis di Rusia, sekarang tidak mungkin bagi pengguna untuk menambahkan saldo ke akun App Store‌ atau iTunes menggunakan kartu bank regional yang dikeluarkan oleh bank Rusia termasuk Alfa-Bank, Sber, dan Tinkoff.



Dalam keadaan normal, pengguna Apple Russia masih dapat membeli Apple Gift Cards untuk mengisi ulang akun Apple mereka. Namun, iPhones.ru juga melaporkan bahwa pengguna juga mengalami masalah dengan metode ini. Namun jika dikonfirmasi, sebagaimana adanya, pengguna di Rusia tampaknya sekarang tidak memiliki cara untuk melakukan pembelian di App Store‌ atau iTunes Store.

Apple Pay juga dilaporkan telah dibatasi dan bank-bank besar di Rusia tidak dapat menggunakan layanan ini, mengakibatkan antrean panjang di dalam sistem yang menggunakan Apple Pay‌ sebagai pembayaran. Langkah Apple dilakukan secara independen setelah sanksi AS diterapkan terhadap negara itu pada Februari menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Sumber :
iMore
MacRumors
BBC News
Fossbytes