marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Pembunuhan Misterius di Kamar 1046 #SeninMisteri


Pada hari Rabu tanggal 2 Januari 1935, sekitar jam 1.20 siang, seorang pria yang bernama Roland T. Owen check indi sebuah hotel yang bernama Hotel President di Kansas City, di kamar 1046. Para saksi yang melihatnya mengatakan bahwa dia berumur sekitar 20-35 tahun. Dengan rambut berwarna cokelat, dengan sebuah bekas luka yang terlihat di bagian kulit kepala di atas kupingnya, dan dengan bentuk kuping yang mirip dengan kembang kol. Dia juga berpakaian rapi dengan memakai mantel berwarna hitam.



Seorang bellboyyang bernama Randolph Propst membantu Owen menuju kamarnya. Randolph sempat melaporkan bahwa Owen terlihat membawa sebuah tas yang hanya bisa mengemas sikat gigi, pasta gigi, dan sisir. Seorang pelayan yang bernama Mary Soaptic mengatakan bahwa Owen mengijinkannya untuk membersihkan kamar ketika Owen berada di dalamnya. Namun Owen memintanya untuk tidak mengunci pintu ketika Mary keluar dari kamarnya, karena salah seorang teman Owen akan datang untuk mengunjunginya dalam waktu dekat.



Mary mengatakan bahwa Owen berada dalam keadaan kamar yang gelap, dengan pencahayaan yang hanya berasal dari lampu meja yang redup. Seorang staf hotel yang pernah memasuki kamar Owen, juga mengatakan hal yang sama. Berdasarkan pernyataan yang dituturkannya kepada polisi, Mary merasa bahwa Owen sedang mengkhawatirkan sesuatu atau sedang merasa ketakutan, dan dia selalu ingin tetap berada dalam keadaan kamar yang gelap.

Pada jam 4 sore, Mary kembali memasuki kamar Owen dengan membawa beberapa lembar handuk baru dan menemukan Owen sedang berbaring dengan pakaian lengkap, dalam keadaan kamar yang gelap, serta pintu kamar yang tidak terkunci. Mary juga sempat melihat sebuah catatan yang berisi,

Quote:




Keesokan harinya tanggal 3 Januari pada jam 10.30 pagi, Mary kembali memasuki kamar Owen untuk membersihkannya. Namun Mary mendapati pintu kamarnya berada dalam keadaan terkunci dari luar. Mary mengira bahwa Owen sedang meninggalkan kamar dan menguncinya. Pada kenyataannya, Owen justru sedang duduk di dalam dan masih dalam keadaan kamar yang gelap. Hal tersebut berarti seseorang telah mengunci pintu kamar Owen dari luar. Ketika Mary sedang berada di dalam kamar, Owen menjawab sebuah panggilan telepon dan mengatakan,

Quote:


Lalu Owen kembali mengulang perkataan yang sama,

Quote:


Mary kembali lagi sekitar jam 4 sore untuk mengantarkan beberapa lembar handuk yang baru. Dia mendengar suara dari dua orang pria yang berasal dari dalam kamar Owen. Ketika mengetuk pintu, Mary mendengar suara yang keras mengatakan,

Quote:


Ketika Mary menjawab bahwa dia ingin mengantarkan beberapa lembar handuk yang baru, seorang pria mengatakan bahwa mereka tidak memerlukannya. Walaupun sebenarnya tidak ada satupun handuk yang ada di dalam kamar Owen tersebut. Pada malam hari, seorang wanita yang menginap di kamar 1048 melaporkan bahwa dia sempat mendengar suara keras dari seorang pria dan seorang wanita saling mengumpat di lantai yang sama. Tampaknya pada saat itu sedang ada sebuah pesta yang diadakan di kamar 1055.





Keesokan paginya pada tanggal 4 Januari sekitar jam 7 pagi, operator telepon hotel mengetahui bahwa gagang telepon yang berada di kamar Owen tidak diletakkan dengan benar tanpa sedang digunakan. Jadi, dia menyuruh bellboy Randolph untuk naik menuju kamar 1046. Walaupun Randolph melihat tanda "Do Not Disturb" digantungkan di bagian pintu, dia mengetuk pintu beberapa kali dan mendengar sebuah suara yang pelan mengatakan,

Quote:


Namun, pintu kamar Owen terkunci dan tidak ada seorang pun yang datang untuk membiarkan Randolph masuk. Randolph mengira bahwa Owen sedang mabuk, jadi dia kembali mengetuk pintu beberapa kali dan mengatakan,

Quote:




Sekitar jam 8.30 pagi, satu setengah jam kemudian. Gagang telepon tampaknya belum diletakkan kembali dengan benar. Oleh karena itu bellboylain yang bernama Harold Pike mendatangi kamar Owen dan masuk dengan menggunakan kunci cadangan. Dengan cahaya lampu seadanya, Harold melihat Owen berbaring di atas ranjang, tanpa memakai baju, dan tampaknya dia sedang mabuk. Dia juga melihat bagian ranjang di sekitaran tubuh Owen terlihat lebih gelap. Telepon juga tampaknya ditendang, jadi dia memperbaiki posisi telepon dan meletakkan gagangnya dengan benar.

Dan antara jam 10.30-10.45 pagi, gagang telepon kembali dalam posisi yang tidak benar. Randolph kembali dikirim untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam pernyataannya kepada polisi, Randolph menuturkan bahwa ketika dia memasuki kamar Owen, dia menemukan Owen yang hanya berjarak dua kaki dari pintu kamarnya sedang berlutut dan bersiku di lantai. Dia juga memegang kepalanya yang terlihat berdarah dengan kedua tangannya. Randolph kemudian menyalakan lampu dan melihat percikan darah di sekeliling dinding kamar, di atas ranjang, dan di dalam kamar mandi. Hal tersebut membuatnya takut dan segera lari keluar dari kamar Owen.

Owen mengalami luka yang cukup parah. Dia diikat dengan tali di bagian leher, pinggang, dan pergelangan kaki. Tampaknya dia mengalami penyiksaan karena percikan darah bahkan sampai ke dinding dan langit-langit di atas ranjang. Dia dipukul berulang-ulang di bagian kepala, dan membuat tengkorak kepalanya mengalami keretakan. Dia juga ditusuk beberapa kali di bagian dada hingga mengenai paru-parunya. Dia bagian lehernya terdapat luka memar yang menandakan bahwa dia dicekik. Dan hebatnya, Owen masih tetap bisa bertahan hidup.

Seorang detektif yang muncul di tempat kejadian sempat bertanya tentang keberadaan orang lain di dalam kamar Owen. Owen menjawab bahwa dia hanya seorang diri, dan dia terjatuh hingga bagian kepalanya membentur bak mandi. Walaupun saat itu dia sedang dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar dan mengalami kesulitan untuk berbicara. Setelah interogasi singkat tersebut, Owen tidak sadarkan diri dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

Menurut keterangan dokter, luka yang terdapat pada tubuh Owen dialami selama sekitar 6-7 jam sebelum pada akhirnya dia ditemukan. Detektif tidak menemukan senjata ataupun barang milik Owen di dalam kamarnya. Oleh karena itu, dugaan pembunuhan dihapuskan. Empat buah sidik jari yang diduga milik seorang wanita justru ditemukan di gagang telepon. Dan pada tengah malam tanggal 5 Januari, Owen meninggal di rumah sakit.

Ketika check in, Owen sempat mengatakan bahwa dia berasal dari Los Angeles. Namun, pihak berwajib Los Angeles tidak menemukan catatan apapun tentang Roland T. Owen. Hal tersebut memunculkan pertanyaan apakah Roland T. Owen merupakan nama yang sebenarnya? Tubuh Owen kemudian disimpan di rumah duka Melody McGilley.

Kabar tentang Owen menyebar dan banyak orang menghubungi pihak berwajib Kansas City untuk menanyakan apakah Owen adalah anggota keluarga mereka yang hilang yang sedang mereka cari atau bukan? Selanjutnya, polisi memfokuskan penyelidikan terhadap Don yang dianggap misterius, yang pernah beberapa kali disebutan oleh Owen ketika dia sedang berada di hotel. Don juga diyakini adalah orang yang bersuara pelan yang pernah didengar oleh pelayan hotel Mary dari dalam kamar Owen. Dan pencarian data tentang Don yang dilakukan oleh polisi tidak membuahkan hasil.

Berita tentang Owen yang akan dikuburkan di pekuburan khusus orang miskin diumumkan oleh koran The Journal Post pada tanggal 3 Maret. Namun, rumah duka Melody McGilley menerima sebuah panggilan telepon dari seseorang yang tidak menyebutkan namanya. Orang tersebut mengatakan bahwa dia akan segera mengirimkan uang untuk membiayai penguburan yang layak bagi Owen.



Pada tanggal 23 Maret, sejumlah uang yang dibungkus dengan koran dikirimkan ke rumah duka Melody McGilley dari seorang pengirim anonim. Karangan bunga duka dari Rock Flower Company yang diletakkan di kuburan Owen juga diatur oleh seorang anonim berikut sebuah kartu yang di dalamnya bertuliskan,

Quote:






Sekitar satu setengah tahun kemudian yaitu pada tahun 1936, seorang teman dari Ruby Ogletree menemukan potongan artikel tentang Owen disebuah koran yang bernama American Weekly. Gambar Owen yang ada di dalam artikel tersebut, Ruby mengenalinya sebagai anaknya yang meninggalkan Birmingham pada tahun 1934. Nama Owen yang sebenarnya adalah Artemus Ogletree, dan dia baru berumur 17 tahun.



Ruby Ogletree merupakan Ibu dari Artemus Ogletree. Ruby sempat menerima tiga pucuk surat yang dikirim oleh Artemus pada musim semi tahun 1935. Namun, berdasarkan artikel tentang kasus pembunuhan Artemus yang berasal dari sebuah koran sensasional, ketiga pucuk surat tersebut dikirim setelah kematian Artemus dan diketik. Hal tersebut dianggap mencurigakan karena Artemus tidak tahu bagaimana caranya mengetik. Artikel tersebut juga melaporkan bahwa tulisan dalam surat berkesan asing dan slengeanbagi Ruby.

Setelah beberapa waktu, terungkap sebuah fakta bahwa Artemus juga menginap di St. Regis, Kansas City, bersama dengan seorang pria yang kemungkinan adalah Don.

*****



Pada awal tahun 2000an, Dr. John Horner yang merupakan seorang penulis laporan lengkap tentang kasus kematian Artemus Ogletree dan diterbitkan oleh Kansas City Public Library, menerima sebuah panggilan telepon dari seseorang yang mengklaim bahwa dia menemukan sebuah kotak yang berisi kumpulan artikel koran tentang kematian Artemus Ogletree dari barang-barang milik seseorang yang sudah meninggal.

Si penelepon juga mengatakan bahwa ada barang lain di dalam kotak tersebut, yang direferensikan di dalam artikel koran. Namun, dia tidak menyebutkan secara detail tentang barang tersebut. Setelah itu, kasus kematian Artemus Ogletree tidak diungkapkan lebih jauh dan pada akhirnya menghilang dalam ketidakjelasan.

*****





Seorang pria yang sering disebutkan oleh Artemus, Don, memukuli Artemus hingga meninggal di kamar 1046 dan beraksi sendirian. Dan telah diketahui sebelumnya bahwa sebelum Artemus meninggal, dia juga sempat menginap di St. Regis, sebuah hotel di Kansas City, bersama seorang pria yang diduga adalah Don. Don adalah juga seseorang yang diyakini memiliki suara yang pelan yang pernah didengar oleh salah satu pelayan hotel dari dalam kamar yang ditempati oleh Artemus.

Namun, jika teori tersebut adalah benar, polisi tidak pernah bisa menemukan siapa Don yang sebenarnya.





Dalam teori kedua dipaparkan bahwa Don yang masih belum diketahui identitasnya, tidak beraksi sendirian. Teori ini berhubungan dengan sebuah pengamatan yang dilakukan oleh Charles Blocher, seorang operator lift yang bertugas pada malam pembunuhan itu terjadi. Dan pengamatannya bisa menjadi sebuah petunjuk kecil tentang siapa Don yang sebenarnya.

Pada malam kejadian, Blocher mengaku sempat melihat seorang wanita yang terlihat berkelas yang naik menuju ke lantai 10. Wanita tersebut diduga memiliki berat sekitar 67 kg, dan tinggi sekitar 5,5 kaki. Berambut hitam, dan terlihat memakai mantel bermerk Black Hudson, atau diduga tiruannya. Blocher sempat bertanya pada wanita tersebut, dan wanita tersebut mengatakan bahwa dia menuju ke kamar 1026 untuk mencari seorang pria yang tidak bisa dia temukan. Ada sebuah kemungkinan bahwa wanita tersebut mencari Artemus, dan telah salah memasuki kamar yang seharusnya kamar 1046, bukan kamar 1026. Wanita tersebut juga sempat terlihat bersama dengan seorang pria yang berasal dari lantai 9. Menurut Blocher, kedua pria dan wanita tersebut terlihat memiliki berat dan tinggi yang sama. Beberapa pihak berspekulasi bahwa pria tersebut kemungkinan besar adalah Don.

Jika diingat, setelah Artemus ditemukan, polisi menemukan empat buah sidik jari yang terdapat pada gagang telepon yang diduga milik seorang wanita. Dan wanita yang menginap di kamar 1048, mengaku sempat mendengar suara seorang pria dan seorang wanita saling mengumpat. Jadi adalah sebuah hal yang beralasan jika mencurigai wanita yang terlihat berkelas dan pria yang berasal dari lantai 9 sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Artemus. Namun, teori tersebut hanya sebentuk spekulasi.





Teori ketiga muncul dari berbagai artikel sensasional yang diterbitkan ditahun yang sama ketika Artemus dibunuh. Artikel-artikel tersebur menyebutkan bahwa Artemus dibunuh oleh tunangannya karena Artemus dianggap tidak setia.

Berita tentang rencana penguburan Artemus di pekuburan khusus orang miskin yang diumumkan di koran The Journal Post, sempat membuat seorang penelepon anonim bersedia membiayai proses penguburan Artemus. Namun berdasarkan artikel sensasional yang berjudul The Mystery Murder in Room 1046 yang diterbitkan oleh The Newcastle Sun, urutan peristiwa tersebut dituliskan sedikit berbeda dengan kenyataannya. Lalu seorang wanita menghubungi pihak penerbit dan mengatakan,

Quote:


Ketika diminta untuk memberitahukan identitasnya dan apa yang sebenarnya terjadi ketika Artemus masih dikenal dengan nama Owen, wanita tersebut memberikan jawaban sebelum dia menutup teleponnya,

Quote:


Dan disaat yang bersamaan, seorang pria menghubungi rumah duka Melody McGilley dan mengatakan,

Quote:


Pria tersebut menjelaskan bahwa Owen sempat menolak seorang wanita yang sudah menjadi tunangannya. Oleh karena itu di kamar 1046, Owen dan tunangannya sempat melakukan pertemuan kecil. Dan sebelum menutup teleponnya, pria tersebut mengatakan,

Quote:


Tidak lama setelahnya, perusahaan The Rock Flower Company menerima sebuah panggilan telepon sekaligus permintaan 13 pucuk mawar American Beauty untuk dikirim ke kuburan Owen. Penelepon anonim sempat mengatakan,

Quote:




Kematian Artemus Ogletree telah menyisakan tempat untuk diselidiki tanpa munculnya hal-hal yang bisa menjadi petunjuk. Hingga hari ini, apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar hotel 1046 tidak diketahui. Apakah Artemus Ogletree adalah seorang tawanan? Apakah dia dihukum karena mengkhianati tunangannya? Sayangnya, kasus tersebut belum bisa dipecahkan.




Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber :





indrag057
XXXID
ushirota
ushirota dan 11 lainnya memberi reputasi
12
11.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.