JAKARTA - Harga minyak goreng kembali menjadi sorotan sampai menembus Rp70.000 per liter di Pasar Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Ini sudah harga gila-gilaan, dan sangat aneh sekali karena daerah kita selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan dimana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka," ujar salah seorang ibu rumah tangga di Kendari bernama Kiki, Kamis, dikutip dari Antara, Kamis (10/3/2022).

Bahkan, Kiki juga mengungkap adanya kesulitan dalam mencari minyak goreng ini.
Dia sampai harus antre berjam-jam baru bisa dapat minyak goreng 1-2 liter.

Lalu, dia menjelaskan kalau warga di Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, Kendari, antre minyak goreng di gudang milik distributor tapi malah diminta menyerahkan KTP sehari sebelumnya. Kejadian itu terjadi pada Selasa (8/3/2022) dan Rabu (9/3/2022).

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pun buka suara menanggapi kelangkaan minyak goreng tersebut.


Mereka meminta agar masyarakat langsung melapor apabila ada oknum yang sengaja melakukan penimbunan.

Sementara, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sultra Siti Saleha memastikan akan terus melakukan pemantauan untuk antisipasi adanya pedagang nakal.

"Jangan sampai ada distributor yang nakal menjual dengan harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) kemudian ada penimbunan, melakukan penimbunan berarti mempengaruhi harga dan kelangkaan," jelasnya.

Pemerintah juga telah menggelar operasi pasar pada 15 Maret untuk mencegah adanya penimbunan atau harga yang tak sesuai HET.

Indonesia 76 Tahun merdeka, masalah receh begini ga bisa ditangani, Kemendag, YLKI kemana ?


nenek jenaka sibuk pencitraan, Perdana menteri sibuk ngurusin kopet, leader yang satu ngurusin ikn.