Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88, Fadli Zon: Praktik Kebiadaban yang Tidak Adil Tanpa Kemanusiaan!

Terkini.id, Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon melalui sebuah cuitan diakun media sosial mengecam tindakan polisi sebagai praktik kebiadaban.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon lantaran baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar tersangka teroris dokter Sunardi tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri dalam penyergapan yang dilakukan di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dengan alasan penembakan, karena dokter penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) itu disebut melakukan perlawanan ketika mau ditangkap.

Namun, belakangan ramai dikaitkan dengan kondisi dokter Sunardi yang mengalami stroke disebut tidak memungkinkan untuk melawan petugas.

“Seharusnya kemanusiaan yang adil dan beradab, tapi praktiknya ‘kebiadaban yang tidak adil tanpa kemanusiaan’,” kata Fadli Zon lewat akun twitternya.


Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu juga sempat mengucapkan duka cita atas kematian dokter Sunardi. Fadli berharap dokter Sunardi mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Innalillahi wa innailaihi raajiun. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Husnul khotimah. Al Fatihah,” tulis Fadli

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, juga menyoroti insiden ini sebagai hari yang kelam. Zubairi melampirkan poster ucapan duka dari Muhammadiyah Cabang Blimbing, Sukoharjo. Dikutip dari Kronoligiid. Jumat, 11 Maret 2022.

Dokter Sunardi, menurut akun Muhammadiyah Cabang Blimbing, adalah relawan yang sering berkegiatan dengan lembaga zakat Muhammadiyah, LazisMu.

“Inalilahi wainalilahi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi. Ini adalah hari yang amat kelam dan melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan,” ucapnya

Menurut polisi, Sunardi alias SU menjabat anggota JI sebagai amir khidmat. Lalu Deputi Dakwah dan Informasi, dan penasihat Amir JI, serta penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, saat ditangkap, SU sempat melawan dengan menabrakkan mobil ke polisi.

“Saudara [SU] melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif, yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

https://makassar.terkini.id/dokter-s...a-kemanusiaan/

Bicara soal ancaman teroris..

Maka hidup ane berpegang teguh kepada densus 88.
Karena selama ini merekalah yg berjibaku di garis depan menghadang dan melawan teroris.
Sedangkan zon selama ini hanya modal bacot dan duduk di belakang layar monitor gedenya tuk bermedsos , nyinyir sana kemari.
Apakah ada yg mau keamanannya bergantung kepada zon....?