Di era sekarang mendengarkan musik cukup mudah sekali, hanya tinggal buka Youtube Music, Appla Music, atau Spotify. Atau sekedar buka Youtube bahkan bisa mengunduhnya secara ilegal bila ingin jalur bajakan. Sedangkan di jaman dulu, untuk mendengarkan musik bisa lewat radio, tape kaset, atau pun melalui pemutar VCD yang saat itu bertebaran.

Nah, di era 2000an memang VCD telah menjamur dan banyak masyarakat yang memiliki perangkatnya yang harganya cukup terjangkau. Bukan hanya untuk menonton film, pemutar VCD juga digunakan untuk mendengarkan musik sampai bisa karaokean. Sayangnya, justru dulu kaset VCD bajakanlah yang mendominasi jika dibandingkan dengan CD original.

Alasannya tentu saja harganya yang jauh lebih murah. Akibatnya, industri musik Indonesia dilanda pembajakan yang parah saat itu. Untuk sekarang ini, VCD atau DVD bajakan memang masih ada namun sudah tidak segila dulu lagi.

Harganya yang Murah


Harga VCD bajakan yang dulu pernah melanda Indonesia sangat murah, hanya sekitar Rp. 3000 sampai Rp. 5000 per keping. Jauh sekali jika dibandingkan harga originalnya, untuk CD musik original harganya mencapai Rp. 35.000 sampai Rp. 50.000 per keping dan itu pun CD, bukan VCD yang ada videonya untuk karaoke.

Dulu, bahkan di sekolah ane pernah ada penjual VCD lagu bajakan dan harganya murah-murah. Mereka menjual album musik yang lagi ngetren ketika itu (era 2000an) dan tentu saja laris manis.

CD bajakan ini hanya dikemas alakadarnya menggunakan plastik tipos seperti menjual kecap.

Karaokean dan MP3


Keunggulan VCD bajakan adalah adanya fitur karaoke yang tidak ada dalam CD original. Dalam pemutar VCD, kita bisa menggunakan fitur karaoke dengan menghilangkan suara penyanyinya. Tapi video musiknya sering kali tidak nyambung karena para artis musik biasanya hanya membuat satu atau dua video musik ketika baru mengeluarkan album.

Selain itu, ada juga CD bajakan yang berisi puluhan hingga ratusan lagu berformat MP3, sehingga dengan harga yang murah, kita bisa membeli banyak album sekaligus. Lumayan sekali jika dibandingkan dengan membeli albumnya satu-satu karena bisa lebih mahal.

Bantu Lambungkan Nama Kangen Band


Berbicara mengenai CD bajakan, maka akan ada satu fenomena menarik yang pernah terjadi, yaitu Kangen Band. Grup musik asal Lampung ini menjadi terkenal lewat CD bajakan. Menariknya, Kangen Band yang saat itu belum terkenal justru malah membajak karya mereka sendiri dan menyebarkan CD bajakan itu yang bermula di Lampung dan menyebar ke seluruh Indonesia. Jaringan pembajakan CD yang luas membuat lagu-lagu Kangen tersebar dan mengangkat namanya ke permukaan sampai terendus oleh banyak label mayor.

Kangen Band dengan kata lain mampu memanfaatkan markting tingkat dewa tersebut jauh sebelum era digital yang di mana pemasaran lagu indie diunggah ke media streaming seperti Youtube.

Musik Bajakan di Era Sekarang


Sekarang, pembajakan musik lewat CD mungkin sudah jauh berkurang karena sudah bukan jamannya lagi. Download ilegal pun sebenarnya sudah tak sesemarak dahulu ketika era 2010an. Alasannya tak lain karena platform streaming kian mudah diakses. Tapi tentu saja pembajakan musik tidak sepenuhnya hilang. Pembajakan masa kini adalah melalui mod aplikasi. Ya, banyak bertebaran aplikasi Spotify versi mod sehingga tak perlu berlangganan untuk bisa menikmati musik tanpa diacak, tapi tetap tak bisa diunduh secara offline.

Nah, itu dia gan pembahasan VCD atau CD lagu bajakan. Kapan agan terakhir kali muterin lagu di CD/DVD player? .

Referensi