Kata kampungan mengandung arti yang tidak baik. Kampungan sering diumpamakan sebagai kurang ajar, tidak terdidik, dan tidak tahu sopan santun. Meski demikian, arti sebenarnya dari kampungan adalah berkaitan dengan kebiasaan di kampung. Di sebuah acara lawak di layar kaca, kadang-kadang kita mendengar lawakan seperti ini...
"Dasar kampungan"
"Biar saja, memang dari kampung"
Sekarang kita akan membicarakan tingkah laku gamer kampungan. Maksud gamer kampungan disini bukan gamer yang ada di kampung. Tetapi yang dibahas adalah gamer kampungan yang diumpamakan dengan hal tidak baik. Beginilah tingkah laku gamer kampungan.
Spoiler for Sembarang Menaruh Cakram:
Salah satu kebiasaan gamer kampungan adalah sembarang menaruh cakram. Dia menaruh cakram dengan keadaan terbalik dengan alasan agar tidak tergores. Jadi, gambarnya yang menyentuh permukaan, sedangkan bagian bawahnya menghadap ke langit. Dia tidak peduli karena cakram dan konsolnya milik orang lain. Perkataan "Biarin aja, da bukan punya sayah ini" akan keluar apabila diperingatkan oleh orang yang sama-sama ikut menumpang main video game. Kalau rusak bagaimana? Kalau hilang bagaimana? Apakah dia mau gantu rugi?
Seharusnya cakram itu diletakkan di dalam wadahnya, tidak boleh sembarangan begitu. Bagaimana kalau cakram itu digaruh kucing atau digigit anjing, bisa juga dijadikan mainan oleh anak kecil yang belum tahu apa-apa. Tahu sendiri bahwa harga video game itu terasa mahal bagi sebagian orang. Walaupun harganya murah bagi pemiliknya, tetap saja harus dirawat dengan baik.
Spoiler for Tukang Lewat:
Orang macam ini sering melewatkan hal-hal penting dalam video game. Mulai dari tidak mau baca petunjuk, melewatkan percakapan, sampai melewatkan FMV. Kalau ada tulisan loading, pasti mengeluh. Yang ada di benaknya hanya inign langsung main saja.
Kebiasannya adalah sering menekan tombol X atau O untuk melewatkan percakapan. Ada pula yang langung menekan tombol Start atau Option untuk langsung melewatkan percakapan, FMV, dan hal-hal penting lainnya. Ujung-ujungnya malah pusing sendiri karena tidak tahu harus berbuat apa. Contohnya tersesat, tidak tahu harus kemana, tidak punya cara untuk mengalahkan lawan yang kuat, tidak tahu ceritanya, dan sebagainya.
Spoiler for Asal Tekan Tombol:
Banyak orang yang mengeluh di internet karena Dual Shock gampang rusak. Entah siapa yang merusaknya, apakah pemilik atau tamu yang ikut main? Gamer kampungan mempunyai kebiasaan asal menekan tombol dengan tujuan tertentu. Misalnya saja ingin melewatkan hal-hal penting yang dianggap tidak penting karena ingin langsung main saja.
Tingkah gamer kampungan seperti ini tampak jelas ketika dia diberi kesempatan untuk memainkan game yang seru. Contohnya yang menyajikan adegan pertempuran seperti adu tembak, adu pedang, atau baku hantam. Gamer kampungan akan sembarang menekan tombol. Dia percaya bahwa semakin keras menekan tombol, maka semakin kuat serangan yang dilancarkan. Dia juga tidak mau peduli kalau ada rumus untuk mengeluarkan jurus mematikan. Bodoh sekali dia yang mulia. Alasannya sih... "Yang penting menang"
Jadi curiga kalau dia ada kecenderungan merusak barang mewah milik orang lain karena merasa iri hati.
Spoiler for Mengejek Suara di Video Game:
Ada hal yang sangat menyebalkan ketika kita sedang bermain video game, ada gamer kampungan di sekitar kita. Entah dia sedang menonton, atau sedang ikut bermain. Baginya itu hal yang lucu, tetapi bagi kita itu sangat menyebalkan. Dia menirukan suara yang didengar dengan nada ejekan.
Dia juga sering berusaha agar suara tertentu keluar demi mendapatkan bahan lawakan. Dan hal yang lebih menyebalkan lagi, ketika kita bermain video game yang harus kerjasama, dia sengaja menyusahkan, tidak mau membantu. Ujung-ujungnya dia tertawa sambil mengejek suara game over.
Suara apa saja dia tiru dengan nada mengejek. Mulai dari lagu, bunyi-bunyi, sampai suara yang keluar dari tokohnya.
Spoiler for Tidak Tahu Diri:
Kesimpulannya, gamer kampungan memang tidak tahu diri. Ketika belum punya sarana video game, mereka memohon-mohon agar diperbolehkan untuk ikut bermain dengan tuan rumah. Ketika diperbolehkan ikut main, bertingkah seenaknya sendiri.
Namun, ketika sudah mempunya sarana sendiri, dia sombong, pamer, dan tidak balas budi kepada orang yang dulu pernah mengajaknya untuk bermain bersama. Orang seperti itu pun sering mengeluhkan harga video game yang menurutnya mahal. Ketika ada game bajakan, dia senang bukan kepalang. Ujung-ujungnya malah mengejek orang-orang yang berlangganan game original.
Katanya...
"Harga game original mahal banget, mending bajakan, harga segitu bisa dapat sepuluh game"
"Zaman sekarang mau game bajakan tinggal download aja, daripada beli game original mahal, penghematan"
Bisa juga mereka melampiaskannya dengan PC atau Smartphone. Alasannya karena tidak mau membeli konsolnya, lalu menjadikan Emulator sebagai pelarian. Kemudian mengejek orang yang membeli konsol asli.
Pembahasannya panjang juga ya...
Gamer kampungan memang menyebalkan. Tingkah seperti ini sepertinya masih ada di masa kini. Bahkan sudah merambah ke game online. Sudah banyak orang yang dirugikan oleh para gamer kampungan seperti ini. Contohnya pemilik konsol dan pemilik warnet game.
Apakah kalian pernah berurusan dengan gamer kampungan?
Bagaimanakah cara mengatasi gamer kampungan macam itu?
Rinka
keenan09 dan 22 lainnya memberi reputasi
21
9K
Kutip
114
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!