An-225 Mriya menjadi pesawat raksasa yang menjadi kebanggaan Ukraina, sayangnya kita tak akan lagi melihat sang raksasa mengudara. Menjadi satu-satunya pesawat kargo terbesar di planet ini, Mriya harus menjalani kisah yang tragis. Pasalnya sang raksasa benar-benar tertidur untuk selamanya.

Pada thread sebelumnya TS pernah membahas tentang pesawat ini, di mana statusnya memang masih belum jelas pasca terjadinya invasi Rusia. Apakah pesawat berhasil dihancurkan atau masih selamat ? Banyak foto dan berita yang beredar menununjukkan bahwa, Mriya telah dihancurkan Rusia. Meski pihak Antonov selaku manufaktur dan pemilik pesawat belum mengkonfirmasi hal itu.

Akan tetapi liputan langsung yang dilakuakn oleh beberapa media di Bandara Gostomel, tempat di mana Mriya ditempatkan; pada akhirnya membuat kita berhasil menemukan jawaban yang mengerikan. Bahwa Mriya benar-benar telah dihancurkan. Hal ini tentu saja membuat kesedihan yang mendalam bukan hanya kepada para pecinta dunia penerbangan, tetapi juga seluruh orang di dunia. Karena pesawat ini hanya dibuat satu unit saja.





Pesawat kargo raksasa itu terlihat sebagian besar hancur, dengan hidung, sayap, dan beberapa mesinnya rusak parah. Beberapa bagian badan pesawat terlihat utuh, tetapi sejauh mana masih belum diketahui. Citra satelit dari beberapa hari yang lalu menunjukkan bagaimana ekor An-225 masih di tempatnya, tetapi sekarang kita tahu bahwa itu adalah berita terbaik yang tersembunyi di bawah naungan shelter raksasa di Bandara Gostomel.

Jika Ukraina mengalahkan Rusia pada akhirnya, mungkin bagian pesawat yang tidak rusak dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan sisa badan pesawat An-225 kedua yang belum selesai, tetapi untuk saat ini, itu hanyalah 'mimpi.'





An-225 Mriya adalah pesawat yang langka, karena hanya satu unit yang berhasil dibuat. Di mana Mriya berhasil melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 1988, dengan berat lepas landas maksimum 640.000 kg. Pada awalnya pesawat ini dirancang untuk mendukung program antariksa Uni Soviet, di mana pesawat akan digunakan untuk membawa Buran; pesawat ulang-alik milik Soviet.

Setelah runtuhnya Uni Soviet dan pembatalan program Buran, Mriya tidak aktif antara tahun 1993 sampai tahun 2000. Pada tahun 2001, pesawat itu ditingkatkan untuk operasi sewaan. Di mana Mriya bisa disewa untuk mengirim berbagai jenis kargo ke penjuru dunia. Sebelum menemui akhir yang tragis, Mriya masih sempat bertugas mengirimkan peralatan medis untuk membantu penanganan Covid-19.

Mriya dibekali enam mesin turbofan Progress D-18 untuk menerbangkan pesawat raksasa yang punya berat kosong 285.000 kg serta kapasitas angkut 253.820 kilogram. Untuk dimensinya, Mriya punya panjang 84 m, rentang sayap 88,4 m serta tinggi 18,1 m.





Pesawat raksasa yang dioperasikan oleh 6 orang kru ini jarang terbang lantaran permintaan sewanya yang sedikit dan biaya untuk operasionalnya yang tergolong sangat mahal. Untuk sekali terbang selama satu jam, para penyewa pesawat harus merogoh kocek sekitar US$30.000 sekitar Rp 400 juta.

An-225 di Bandara Gostomel adalah satu-satunya pesawat yang ada, sebenarnya masih ada satu badan pesawat lain yang sebagian telah selesai dibangun selama beberapa dekade dan saat ini masih tersimpan di pabrik Antonov di luar Kyiv. Namun, setelah runtuhnya Soviet; proses pembangunan badan Mriya yang kedua kemudian mangkrak. Sebagai tambahan informasi nama "Mriya"pada pesawat ini berarti "Dream" alias "Mimpi."





Pada akhirnya pesawat terbang, bangunan, dan kapal dapat dibangun kembali atau diganti. Tetapi meningkatnya penderitaan manusia dalam konflik ini, dan hilangnya nyawa di dalamnya, adalah tragedi yang sebenarnya. Dan nyawa tidak bisa diganti begitu saja. 

Meski begitu, bukan berarti kita masih tidak bisa marah dan sedih atas hilangnya ikon penerbangan dalam perang sia-sia yang seharusnya tidak pernah terjadi.