Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial Chusnul Chotimah mengomentari tangkapan layar sebuah berita yang mengusulkan Anies Baswedan menjadi konsultan pembanganan Ibu Kota Negara (IKN).

Ide tersebut diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lantaran konsep kota spons pada IKN dinilai sama dengan yang diterapkan Jakarta dibawah pimpinan Anies.

Sementara itu Chusnul menilai hal tersebut merupakan ide yang tak masuk akal. Sebab sebelumnya PKS sangat lantang menolak pemindahan ibu kota.

Namun sekarang justru paling banyak mengatur soal IKN. Ia pun menilai realisasi program sumur resapan di Jakarta jauh dari kata berhasil.

Yang ada hanya menjadi buang-buang anggaran hingga disetop program lanjutannya.

“Lagi oposisi perlihatkan kegiIaan mereka. Menolak dan protes keras soal IKN tapi sok ngatur soal IKN, kemarin soal nama kepala IKN skrng usulkan Gub bungul jd konsultan pembangunan IKN pdhl bikin sumur resapan aja amburadul. Betul2 giIa.” cuitnya melalui akun @ChusnulCh_ pada Minggu 6 Maret 2022.

Sementara itu dilansir dari rmol.id, anggota DPRD DKI fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli menyebut konsep Anies untuk menyerapkan air ke dalam tanah sama dengan yang bakal diterapkan IKN Nusantara.

“IKN menerapkan konsep Kota Spons atau kota yang menyerap air. Konsep ini ternyata sudah diterapkan Anies Baswedan di Jakarta. Hanya beda istilah saja. Bagaimana kalau Pak Anies diangkat jadi konsultan IKN?” ucapnya.

Namun ia menyayangkan konsep sumur resapan tersebut mendapat kritikan tajam dari fraksi PDIP dan PSI.

Hingga anggarannya dihentikan, padahal sudah terbukti bakal diterapkan di daerah lain.

Seharusnya kalau ada pelaksanaan yang kurang disenangi maka diberikan solusi, bukan serta merta dihentikan.

“Anggaran untuk Sumur Resapan dipangkas habis untuk APBD tahun 2022. Lain kali saya berharap anggota dewan lebih mengedepankan objektivitas demi kemajuan Jakarta di atas kepentingan politis sesaat,” imbuh Taufik.

https://makassar.terkini.id/pks-usul...ar-benar-gila/

Berarti kebalikannya....


Silahkan terjemahkan sendiri filosofi nih parte di kaskus