Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mas.BrayyAvatar border
TS
Mas.Brayy
BNPT Ungkap Strategi Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
BNPT Ungkap Strategi Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia, Dilakukan oleh Penceramah Radikal

BNPT Ungkap Strategi Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia



Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid mengungkapkan ada tiga strategi kelompok radikalisme dalam upaya memecah belah bangsa.

Strategi itu antara lain:

Pertama, mengaburkan, menghilangkan bahkan menyesatkan sejarah bangsa.

Kedua, menghancurkan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Ketiga, mengadu domba anak bangsa dengan pandangan intoleransi dan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).

Lebih lanjut Nurwakhid menjelaskan strategi tersebut diterapkan dengan cara mempolitisasi agama kemudian membenturkan agama itu dengan nasionalisme dan kebudayaan luhur bangsa. Upaya penanamannya dilakukan secara masif di berbagai sektor kehidupan masyarakat, salah satunya melalui penceramah radikal tersebut.

“Inilah yang harus menjadi kewaspadaan kita bersama dan sejak awal untuk memutus penyebaran infiltrasi radikalisme ini salah satunya adalah jangan asal pilih undang penceramah radikal ke ruang-ruang edukasi keagamaan masyarakat,” ujar Nurwakhid.

Selanjutnya guna mencegah penyebaran paham radikal, BNPT mengungkapkan ciri-ciri ceramah radikal. Langkah BNPT itu merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Jokowi terkait pernyataan jangan sembarangan mengundang penceramah ke ruang-ruang edukasi masyarakat.

Nurwakhid menyatakan pernyataan Presiden Jokowi pada Rapat Pimpinan TNI-Polri, di Mabes TNI, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022 itu harus ditanggapi serius oleh seluruh kementerian, lembaga pemerintah, dan masyarakat pada umumnya tentang bahaya radikalisme.

“Sejak awal kami (BNPT, Red) sudah menegaskan bahwa persoalan radikalisme harus menjadi perhatian sejak dini, karena sejatinya radikalisme adalah paham yang menjiwai aksi terorisme," katanya.

"Radikalisme merupakan sebuah proses tahapan menuju terorisme yang selalu memanipulasi dan mempolitisasi agama,” katanya dalam siaran pers Pusat Media Damai BNPT, Sabtu, 5 Maret 2022.

Konkritnya :

Nurwakhid mengurai lima indikator penceramah radikal yang bisa dilihat dari isi materi yang disampaikan bukan tampilan penceramah.

Pertama, mengajarkan ajaran anti-Pancasila dan pro ideologi khilafah transnasional.

Kedua, mengajarkan paham tafkiri yakni mengkafirkan pihak lain yang berbeda agama atau berbeda paham.

Ketiga, menanamkan antipemimpin atau pemerintahan yang sah, dengan sikap membenci dan membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, ujaran kebencian (hate speech), dan sebaran hoaks.

Keempat, memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perbedaan maupun keragaman (pluralitas). 

Kelima, biasanya memiliki pandangan antibudaya ataupun antikearifaan lokal keagamaan.

“Mengenali ciri-ciri penceramah jangan terjebak pada tampilan, tetapi isi ceramah dan cara pandang mereka dalam melihat persoalan keagamaan yang selalu dibenturkan dengan wawasan kebangsaan, kebudayaan, dan keragaman,” kata Nurwakhid.

https://pekalongan.suaramerdeka.com/...

---------------------------------------

- menanamkan rasa paling beriman dibanding muslim lainnya (ini yg dilakukan PKS thd anggota jamaah pengajiannya)

- mengkafirkan muslim lainnya, kalo perlu saudara / org tua pun dikafirkan.
bahkan kalo perlu minggat dari rumah. 
karena org rumah tidak sesuai syariat islam & haram hidup bersama mrk.

- menanamkan anggapan bhw pemerintah yg ada tidak sesuai syariat islam.
& harus diganti dengan yang sesuai syariat islam.

- bersikap anti pemerintah & selalu menjelek2kan siapapun pemerintahnya, selama itu bukan dari golongan mrk.

- menanamkan rasa haram thd bendera, pancasila & lagu kebangsaan.

- mengharamkan kebudayaan

- membenturkan sesama umat islam

- selalu menajamkan setiap perbedaan yg ada

- intoleransi & anti hidup berdampingan sesama warga negara.

pada intinya, mrk ingin berkuasa di negeri ini dengan cara mereka sendiri.
mrk itu sejatinya cuma bangsat2 politik.

lalu siapa pengikut2nya ?
org2 islam yg bodoh & mudah mabok dengan sebutan paling beriman emoticon-Big Grin
padahal beriman atw bukan itu bukan sebuah pangkat, bukan sebuah pengakuan, bukan dari penilaian sesama manusia. Tapi tercermin dari kelakuan masing2 & hanya Allah yg berhak menilainya, bukan manusia.


Diubah oleh Mas.Brayy 06-03-2022 09:36
taikucingloh
bukan.bomat
ambarawan
ambarawan dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.7K
68
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.