TS
Rinka17
Alasan Pembenaran yang Sering Dipakai oleh Gamer Bajakan
Original vs Bajakan, sudah lama menjadi bahan pertengkaran di internet. Maraknya pembajakan terjadi karena para tengkulak rakus merusak harga barang-barang yang beredar di pasaran. Harga video game memang wajar, tetapi banyak juga yang murah, dan ada pula yang mahal. Para tengkulak itu ingin berjualan video game, tetapi tidak mau menyiapkan modal yang wajar.
Semboyan para tengkulak adalah "Beli merem, jual melotot"
Artinya, membeli barang orang lain semurah-murahnya dengan cara apapun, termasuk menekan harga habis-habisan, sampai mencuri. Menjual apa saja dengan harga seenak perut.
Tetapi ketika diperlakukan seperti itu oleh orang lain, biasanya ada tengkulak lain yang bersekongkol untuk membela sesamanya.
Pembahasan kali ini adalah alasan pembenaran orang yang suka game bajakan...
Katanya harga video game itu mahal. Sebenarnya harganya tidak mahal jika pembeli pandai memilih. Banyak video game yang dijual dengan harga wajar, dan banyak juga yang dijual murah. Video game adalah karya seni yang menyediakan berbagai macam cabang kesenian. Ada seni gerak, seni suara, sandiwara, seni rupa, dan seni bercerita. Semua dikemas menjadi satu dalam bentuk video game.
Harga video game yang mahal bisa ditekan dengan potongan harga. Salah satunya adalah musim obralan untuk judul-judul lama. Judul-judul baru juga sering memberikan potongan harga. Adapula toko-toko yang memberikan harga yang lebih murah dari toko-toko lain.
Miskin juga sering dijadikan alasan pembenaran untuk bermain game bajakan. Termasuk jual beli game bajakan juga. Alasan miskin sering ditemukan ketika ada pertengkaran di internet mengenai game bajakan. Anehnya, mengaku miskin, tapi bisa memelihara peralatan video game. Kalau miskin itu untuk makan sehari-hari saja susah. Ini artinya mereka hanya pura-pura miskin.
Golongan ini juga sering melakukan pembelaan ketika dipermalukan karena game bajakan. Katanya...
"Orang miskin gak boleh main video game"
"Cuma orang kaya yang boleh main video game"
"Orang miskin mau senang aja susah gara-gara harus beli game ori"
Ada lagi orang yang tidak pura-pura miskin. Mereka hanya pelit saja, jadinya main game bajakan karena harganya murah. Orang-orang seperti mereka tidak sadar bahwa game bajakan itu hanya sampah yang tidak ada harganya. Mereka juga menolak untuk membeli video game asli karena yang palsu jauh lebih murah. Pada dasarnya memang sangat pelit, sampai hanya membeli video game bajakan.
Di sisi lain, orang-orang semacam itu kalau bekerja pasti mengeluhkan upah murah. Kalau berdagang mengeluhkan keuntungan yang tidak seberapa. Apakah ini yang namanya kualat?
Semboyan golongan ini "Kalau bisa murah, kenapa harus mahal?"
Apakah cara ini membuat orang terlihat kaya karena mempunyai banyak video game bajakan?
Gamer bajakan hanya mau membayar harga perangkat video game saja, tidak mau membayar harga video game yang diinginkan. Bagi golongan ini, video game harus gratis, alasannya karena tidak mau bayar. Mereka menganggap video game itu bisa disalin sesuka hati.
Semboyan golongan ini "kalau bisa gratis, ngapain bayar?"
Orang-orang seperti itu juga sering saling menyalin game bajakan dengan modal HDD luar atau CD dan DVD kosong. Bisa juga saling berbagi tautan untuk mengunduh video game bajakan.
Para seniman yang membuat video game bekerja untuk cari uang, bukan kerja bakti untuk membuat gamer bajakan merasa senang.
Video game adalah kumpulan karya seni yang melibatkan banyak seniman dan orang-orang pandai di bidang masing-masing. Sudah sepantasnya orang-orang menghargai video game sebagai karya seni.
Rinka
Semboyan para tengkulak adalah "Beli merem, jual melotot"
Artinya, membeli barang orang lain semurah-murahnya dengan cara apapun, termasuk menekan harga habis-habisan, sampai mencuri. Menjual apa saja dengan harga seenak perut.
Tetapi ketika diperlakukan seperti itu oleh orang lain, biasanya ada tengkulak lain yang bersekongkol untuk membela sesamanya.
Pembahasan kali ini adalah alasan pembenaran orang yang suka game bajakan...
Spoiler for Mahal:
Katanya harga video game itu mahal. Sebenarnya harganya tidak mahal jika pembeli pandai memilih. Banyak video game yang dijual dengan harga wajar, dan banyak juga yang dijual murah. Video game adalah karya seni yang menyediakan berbagai macam cabang kesenian. Ada seni gerak, seni suara, sandiwara, seni rupa, dan seni bercerita. Semua dikemas menjadi satu dalam bentuk video game.
Harga video game yang mahal bisa ditekan dengan potongan harga. Salah satunya adalah musim obralan untuk judul-judul lama. Judul-judul baru juga sering memberikan potongan harga. Adapula toko-toko yang memberikan harga yang lebih murah dari toko-toko lain.
Spoiler for MIskin:
Miskin juga sering dijadikan alasan pembenaran untuk bermain game bajakan. Termasuk jual beli game bajakan juga. Alasan miskin sering ditemukan ketika ada pertengkaran di internet mengenai game bajakan. Anehnya, mengaku miskin, tapi bisa memelihara peralatan video game. Kalau miskin itu untuk makan sehari-hari saja susah. Ini artinya mereka hanya pura-pura miskin.
Golongan ini juga sering melakukan pembelaan ketika dipermalukan karena game bajakan. Katanya...
"Orang miskin gak boleh main video game"
"Cuma orang kaya yang boleh main video game"
"Orang miskin mau senang aja susah gara-gara harus beli game ori"
Spoiler for Murah:
Ada lagi orang yang tidak pura-pura miskin. Mereka hanya pelit saja, jadinya main game bajakan karena harganya murah. Orang-orang seperti mereka tidak sadar bahwa game bajakan itu hanya sampah yang tidak ada harganya. Mereka juga menolak untuk membeli video game asli karena yang palsu jauh lebih murah. Pada dasarnya memang sangat pelit, sampai hanya membeli video game bajakan.
Di sisi lain, orang-orang semacam itu kalau bekerja pasti mengeluhkan upah murah. Kalau berdagang mengeluhkan keuntungan yang tidak seberapa. Apakah ini yang namanya kualat?
Semboyan golongan ini "Kalau bisa murah, kenapa harus mahal?"
Apakah cara ini membuat orang terlihat kaya karena mempunyai banyak video game bajakan?
Spoiler for Gratis:
Gamer bajakan hanya mau membayar harga perangkat video game saja, tidak mau membayar harga video game yang diinginkan. Bagi golongan ini, video game harus gratis, alasannya karena tidak mau bayar. Mereka menganggap video game itu bisa disalin sesuka hati.
Semboyan golongan ini "kalau bisa gratis, ngapain bayar?"
Orang-orang seperti itu juga sering saling menyalin game bajakan dengan modal HDD luar atau CD dan DVD kosong. Bisa juga saling berbagi tautan untuk mengunduh video game bajakan.
Para seniman yang membuat video game bekerja untuk cari uang, bukan kerja bakti untuk membuat gamer bajakan merasa senang.
Video game adalah kumpulan karya seni yang melibatkan banyak seniman dan orang-orang pandai di bidang masing-masing. Sudah sepantasnya orang-orang menghargai video game sebagai karya seni.
Rinka
awasjatoh memberi reputasi
1
2K
7
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
38.9KThread•16KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru