Omong-omong soal tinja nih, tinja ternyata membawa banyak berkah buat sebagian orang. Sewaktu makhluk kuning ini keluar dengan paksa dan mendapatkan persetujuan pemiliknya, jarang sekali dia diantar dengan cara memandangnya dan mengucapkan salam perpisahan untuk selamanya.
*Halah, ngomongin tinja aja puitis banget. Haha
Eits, jangan salah, tinja adalah sesuatu yang berharga bagi sebagian orang. Tanpa tinja, sebagian orang tidak bisa makan, agan aganwati. Tulisan di truk sedot tinja yang ada di atas itu benar adanya. Ya karena memang ada orang yang fokus dalam merawat tinja masyarakat Indonesia. Karena jasa mereka juga, mereka mendapatkan bayaran dari jasa mereka.

Meskipun hasilnya besar banget seperti itu, ini dikarenakan pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Lagi pula, tidak banyak orang yang mau kerja di bidang ini. Apalagi resiko-resikonya cukup bikin perut mual dan bahkan resiko kematian.



Dan juga, pengalaman saat melakukan aktifitas penyedotan tinja cukup bikin stres jika tidak siap dengan tekanan yang sangat berbeda ini. Saat menyedot ada saja barang yang membuat pipa tersumbat. Softex, tinja yang mengeras, & bahkan kepala manusia. Ya meskipun ada juga yang mendapatkan cincin dan barang berharga lainnya.
Tidak hanya itu, proses saat eksekusi di lapangan juga butuh kesabaran dalam mengatasinya. Apa itu? Saat lokasi rumah yang akan disedot berada dalam gang-gang kecil. Menangani orang-orang yang tidak berkenan diganggu karena truk sedot tinja parkir di depan rumahnya, klien yang kurang inisiatif, dan banyak lagi lainnya.