Ramai banget, pakai sangat. Entah itu di burung biru, Google merah, dan di platform kue lapis bulet warna pelangi, semuanya ramai memperbincangkan orang ini. Aku tidak tahu apakah informasi tersebut benar atau salah. Aku benar-benar tidak tahu dan tidak mau tahu apakah itu benar atau salah. Itu urusan mereka. Aku hanya mengambil pentingnya aja yang bisa aku ambil pelajaran hidup. Agar aku tidak dibully oleh penduduk Indonesia dengan segala kemampuannya yang terstruktur dan masif.

Aku mempelajari bahwa untuk berbohong, kita perlu memiliki kecerdasan di atas rata-rata orang yang akan kita bohongin.



Maksud pernyataanku di atas bagaimana? Maksudnya adalah kalau mau berbohong, pastikan kondisinya sudah tersterilisasi dari variable bebas yang sama sekali tidak terkontrol. Jadi, sebisa mungkin kalau berbohong, berada pada lingkup yang kecil. Kalau mau membuat kebohongan dalam lingkup besar, semacam propaganda, ya harus bisa mengukur kemampuan otak kita sendiri.
Apakah kita sanggup mengontrol segala sesuatu dari luar untuk mengkontrol kebohongan kita agar tetap berada pada jalurnya? Seberapa cerdas kita untuk membuat logika kebohongan kita agar tetap terarah tanpa ada sama sekali cacat yang berarti.

Karakter penipu yang paling jenius dalam anime menurutku ya Light Yagami. Nih bocah super jenius sampai harus mengorbankan banyak nyawa agar mereka bisa mengungkap Light Yagami. Lawan Light Yagami siapa? Ya jelas orang jenius lainnya. Dalam kasus Death Note, dilawan oleh tiga orang super jenius baru bisa mengungkap kebohongan Light Yagami.

Bisa aku katakan, kebohongan yang sempurna hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang super jenius saja. Kalau masih kesulitan mencari solusi integral tak tentu rangkap tiga, lebih baik urungkan diri untuk membohongi massa. Hehe.

--
Terimakasih sudah membaca trit ringanku ini.
Sehat dan bahagia selalu.
Opini pribadi.