Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Filosofi Cha Guan : Taktik Politik Tiongkok Terhadap Taliban dan Komunitas Uighur
Filosofi Cha Guan : Taktik Politik Tiongkok Terhadap Taliban dan Komunitas Uighur
Cha Guan dalam bahasa Mandarin berarti kedai teh, tempat orang-orang dalam tradisi Tiongkok untuk berkumpul dan minum teh bersama. Di Tiongkok, orang-orang menjadikan kedai teh sebagai tempat yang nyaman untuk membicarakan pelbagai macam hal. Dalam kaitannya dengan politik, bangsa Tiongkok menggunakan filosofi ini untuk melakukan negosiasi dan pendekatan dengan bangsa-bangsa lain, yang mana pendekatan ini lebih mengutamakan asas kooperatif dan tanpa kekerasan. Demikian pula dalam hubungan luar negeri Tiongkok dan Indonesia, hubungan yang terjalin ini di dasarkan pada asas tanpa ikatan, tanpa kepentingan dan tanpa paksaan. Hal ini dapat di maknai dengan manifestasi hubungan bisnis yang saling menguntungkan, yang mana kedua negara baik Tiongkok maupun Indonesia sama-sama menjalin hububgan bilateral dengan tujuan bisnis atau ekonomi semata tanpa embel-embel politik dan kebijakan masing-masing negara adalah hal privat yang tidak boleh di campuri.

Sebulan sebelum Taliban menguasai Afghanistan, delegasi tingkat tinggi Taliban yang di pimpin oleh kepala kebijakan politiknya, Mullah Abdul Ghani Baradar berkunjung ke Tiongkok dan  melakukan pertemuan dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi di Tianjin. Dalam kunjungan itu secara resmi dan tegas meminta Taliban untuk memutus hubungan dengan ETIM, East Turkistan Islam Movement yang oleh Dewan Keamanan PBB di masukkan ke dalam daftar Kelompok Teroris Internasional. Terlebih menurut Wang Yi, ETIM merupakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan kesatuan wilayah Tiongkok. Karena itu, memerangi ETIM adalah suatu keharusan dan menjadi tanggung jawab dunia internasional yang tidak bisa di toleransi lagi.

Selanjutnya, juru bicara delegasi Taliban Muhammad Naim menyambutnya dengan komitmen tidak akan mengijinkan siapapun untuk melawan Tiongkok. Sebab Tiongkok terus menegaskan komitmen untuk membantu bangsa Afghan dan tidak akan turut campur urusan dalam negeri negara tersebut. Politik dengan pendekatan Cha Guan sangat nampak di sini, di mana Tiongkok menjalankan strategi simbiosis mutualisme dan memanfaatkan suasana politik dan ekonomi negara-negara yang tengah berkonflik, terkhusus, Afghanistan.

Walaupun ini adalah kali pertama Taliban mengirimkan petingginya ke Tiongkok, setelah pihaknya menguasai beberapa distrik utama di Provinsi Badakhsan dan Kandahar, namun tidak ada perubahan signifikan dalam komitmen Taliban dan Tiongkok. Yang baru hanyalah cara mereka berkomunikasi, dulu sembunyi-sembunyi, sekarang terang-terangan.

Sejak tahun 90-an, Tiongkok secara sembunyi-sembunyi telah menjalin hubungan dengan Taliban. Hubungan dua entitas dengan ideologi yang saling berlawanan ini terjalin karena dua alasan pragmatis.

Pertama, kekhawatiran Tiongkok terhadap kombatan-kombatan ETIM di Afghanistan yang berkongsi dan mendapat pelatihan dari Taliban dan yang kedua, kebutuhan Taliban terhadap Tiongkok agar pihaknya mendapat pengakuan internasional dan "backing" untuk melawan Amerika.

Sejak awal pembentukannya kembali pada awal tahun 1990 an, ETIM memang langsung gencar melancarkan aksi. Data dari pemerintah Tiongkok menyebutkan, sejak tahun 1990 hingga 2001, ETIM telah melakukan 200 kali aksi terorisme yang menyebabkan tewasnya 200 orang dan lebih dari 440 orang luka-luka, termasuk serangan yang menewaskan 4 ulama besar Xinjiang. ETIM sesuai namanya di bentuk dengan tujuan memperjuangkan pemisahan East Turkistan atas Xinjiang dari Tiongkok. Dengan menggunakan bendera Islam, belakangan ETIM berganti nama dengan Turkistan Islamic Party (TIP). Perubahan nama ini di sebabkan oleh Hasan Makhsum, ketua ETIM saat itu menginginkan untuk memobilisasi seluruh bangsa Turki di seluruh dunia guna berjuang bersama-sama melawan Tiongkok untuk kepentingan melepaskan wilayah Xinjiang khususnya, namun cakupan wilayah sebenarnya jauh lebih luas karena menyentuh tidak hanya Uyghur, tetapi juga bangsa Turk yang tinggal di negara semisal Turki dan negara-negara berakhiran "Stan" di Asia Tengah.

Sebelum kejadian besar pada tanggal 9 September 2001, kombatan-kombatan Turkistan keluar masuk dari Xinjiang ke Afghanistan untuk merekrut para jihadis yang melakukan pelatihan militer di Afghanistan untuk menyerang Tiongkok. Para kombatan itu menganggap Mullah Omar, orang nomor satu Taliban sebagai imamnya. Namun, Mullah Omar justru menyuruh mereka untuk berhenti menyerang Tiongkok. Sebab, katanya, Taliban menginginkan hubungan persahabatan dengan Tiongkok untuk melawan Amerika.

Keterkaitan Taliban dengan kombatan-kombatan Uyghur dan posisi Taliban yang cenderung bersahabat dengan Tiongkok itulah yang menyebabkan Tiongkok melakukan pendekatan dengan Taliban dengan beragam cara, langsung maupun tidak langsung. Sebaliknya, Taliban juga secara diam-diam mengirim delegasinya ke Tiongkok. Sepanjang 2014 hingga 2016 misalnya, Taliban terungkap tiap tahun mengirim utusan ke Tiongkok. Utamanya adalah untuk tujuan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan. Lokasi yang di pilih untuk perundingan damai juga tak kalah menarik, Urumuci, ibukota Xinjiang. Tak heran jika Taliban menganggap Tiongkok sebagai "welcome friend" yang cenderung memiliki andil yang kuat dalam proses rekonsiliasi di Afghanistan.

Selain karena posisi politiknya yang dianggap netral oleh Taliban, Tiongkok juga di pandang karena kekuatan ekonominya. Taliban sangat membutuhkan investasi Tiongkok guna membangun kembali Afghanistan yang luluh lantak akibat perang saudara. Selagi ingin menanamkan modalnya, Tiongkok sangat bergantung pada stabilitas kemanan di Afghanistan dan komitmen Taliban untuk tidak memberikan Peluang bagi ETIM yang di pandang sebagai faktor yang menjadi ancaman serius bagi stabilitas nasional Tiongkok pada sisi sebaliknya. Bahkan sisa-sisa kombatan ETIM di laporkan oleh sumber internasional masih sering melakukan aksi-aksi terorisme dan mempromosikannya. Di laporkan, ETIM di Badkhsan yang mendapat kucuran dana dari pemerasan dan penculikan ini menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok terorisme internasional semisal Al Qaidah dan beberapa kelompok teroris lainnya. Seperti di ketahui bahwa Badakhsan berbatasan langsung dengan Xinjiang yang oleh Tiongkok menjadikannya alasan kekhawatiran akan kombatan-kombatan ETIM yang menggunakan jalur Badakhsan, yang secara historis biasa di pakai oleh saudagar-saudagar Afghan untuk berdagang ke Xinjiang.

Terlebih, menurut sumber dari seorang pensiunan militer angkatan darat Amerika, kehadiran Amerika di Afghanistan memiliki tujuan untuk mengganggu stabilitas keamanan Tiongkok dengan cara menciptakan kekacauan-kekacauan yang memanfaatkan kekuatan-kekuatan lokal seperti ETIM yang di dalamnya adalah orang-orang Uyghur untuk terus memprovokasi Beijing. Amerika berusaha mengganggu Tiongkok dengan cara melakukan serangan dari dalam tanpa perlu melancarkan agresi secara langsung kepada Beijing. Alhasil, Propaganda-propaganda tentang kebiadaban pemerintah Tiongkok dan tindakan-tindakan represifnya terus-menerus di tampilkan. Padahal, jika di telisik lebih jauh, konflik ini sebenarnya adalah buah pertikaian politik antara dua negara adidaya, yaitu Tiongkok dan Amerika serta kepentingan Taliban untuk menguasai kembali pemerintahan di Afghanistan.

Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Turkis..._Islamic_Party

https://tirto.id/etim-justifikasi-ci...g-taliban-gi1i



https://www.cnnindonesia.com/interna...merintah-china
nomorelies
bukan.bomat
bian.hazzi588
bian.hazzi588 dan 8 lainnya memberi reputasi
5
995
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.