Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trinda18Avatar border
TS
trinda18
Apa Sih Bahagia Itu?

1.      Bahagia itu bukan berarti merasa nyaman sepanjang waktu

Jika kita terlalu fokus pada kata nyaman, selamanya kita akan mencari kenyamanan yang belum tentu membuat kita bahagia. Sejatinya kata nyaman lebih bersifat sementara dan dinamis, sewaktu-waktu rasa nyaman akan berubah tergantung kondisi kita.

2.      Bahagia itu bukan berarti kaya raya dan bisa mendapatkan segalanya.

Nah, ini perspektif yang salah kaprah. Kebanyakan orang berspekulasi “kalau kita kaya raya pasti kita bahagia”. Memang benar uang bisa kita gunakan untuk mendapatkan apa yang kita mau dan apapun bisa kita raih dengan uang. Semua itu hanya sementara, harta bisa habis kapanpun. Realitanya justru banyak orang kaya yang benar-benar kaya, justru belum menemukan hakikat sebuah kebahagian. Banyak juga orang-orang yang sederhana atau cukup lah atau bahkan kekurangan lebih bahagia dari orang kaya. Ingat !! harta itu cuma titipan dan bersifat sementara kapanpun bisa hilang bisa juga ditarik lagi oleh-Nya. Jadi, nikmati saja apa yang kita miliki saat ini, selalu bersyukur akan apa yang kita punya, dan jangan pernah membandingkan dengan milik orang lain.

3.      Bahagia itu bukan tujuan akhir

“kapan aku bahagia?” salah satu perkataan yang menjadikan bahagia adalah tujuan akhir. Padahal bahagia bukan tujuan akhir, bahagia bukan juga ajang perlombaan, atupun ajang lotre. Hal ini tentu berbeda, bahagia dapat juara 1 lomba menulis, bahagia wisuda dengan nilai terbaik, bahagia karena usaha kita semakin berkembang dan banyak cabang di setiap daerah. Benar itu semua bahagia, tapi hanya sementara bahagia dalam jangka pendek setelah itu memudar seiring berjalannya waktu.

4.      Lalu bahagia itu apa?

Kebahagiaan adalah kombinasi dari seberapa puas kita dengan hidup kita dan seberapa baik perasaan kita sehari-hari. Keduanya relative stabil yaitu hidup kita berubah dan suasana hati kita berfluktuasi. Akan tetapi, kebahagiaan umum kita lebih ditentukan secara genetic dari apapun.

Bahagia menurut Aristoteles yaitu suatu kesenangan yang dicapai oleh setiap manusia menurut kehendaknya masing-masing.

Bagiku, kebahagiaan itu keindahan. Kok bisa ? seperti teori keindahan yang dikemukakan oleh Plato bahwa Plato menganggap keindahan sebagai nyata secara objektif, sudah pasti. Baik dalam Hippias Maiormaupun dalam Simposium, diamsusikan bahwa semua hal indah adalah indah berdasarkan keikutsertaan mereka dalam keindahan.  

Nah, begitu pula makna bahagia. Bahagia itu objektif, nyata, dan pasti dialami setiap individu. Bahagia bukan seberapa kaya kita, seberapa tinggi jabatan kita, seberapa pintar kita. Bahagia itu selalu merasa cukup dan senantiasa bersyukur akan apa yang telah kita miliki. Hati terasa lapang,tenang, ikhlas, dan selalu merasa cukup. Apabila dipelajari secara teori memang mudah, tapi kenyataannya praktiknyalah yang sulit. Banyak cobaan yang menguji mental kita, banyak godaan berusaha menipu kita. Berikut beberapa tips menuju bahagia:

a. sabar

Sabar dalam segala keadaan yang dihadapi. Setiap individu di dunia ini mempunyai skenario hidup masing-masing. Ibarat sebuah film, kita ini tokoh utamanya. Seorang tokoh utama dikatakan berhasil apabila berhasil beradaptasi dengan partner dan keadaan yang sudah tertulis dalam skenario. Kita juga harus pandai-pandai beradaptasi terhadap keadaan yang kita hadapi, baik dari segi ekonomi, keluarga, pertemanan, pendidikan, pekerjaan, atau bahkan urusan kita dengan Tuhan. Walaupun masalah tersebut sangat mengganggu bahkan mengusik kita, kita selalu selingi dengan sabar. Supaya kita tidak mudah terpacing emosi dan malah berimbas juga pada orang lain.

b. ikhlas

Ikhlas adalah sikap menerima dengan lapang dada apapun yang sudah terjadi. Contohnya adalah saat ada yang menyakitimu maka kamu harus berusaha memaafkannya dan mengikhlaskan semuanya tanpa ada dendam yang tersisa.

Ikhlas adalah suatu sikap yang terlihat mudah diucapkan, namun banyak orang yang kesulitan menerapkannya dalam kehidupan. Hal ini berkaitan dengan setiap manusia yang memiliki penyakit hati yang menyulitkan untuk bersikap ikhlas. Namun, bagi orang yang bertakwa ikhlas tidak akan sulit diterapkan.

c. besikap bodoamat

Bersikap bodoamat, artinya berhenti memikirkan kesulitan atau kekhawatiran yang tidak penting. Contohnya, semisal kita melihat teman sering berlibur, sedangkan kita terus-menerus bekerja bagai kuda sedang lembur. Setelah itu, kita menjadi bersedih atau kesal dengan kehidupan yang dijalani. Sebenarnya, hal tersebut sangatlah tidak penting. Jadi, untuk apa dipikirkan kalau hanya membuat diri kesal dan bersedih?.  Suatu realita nyata yang kerap terjadi di sekitar hidup kita, suatu kenyataan dimana kita terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sesungguhnya tidak mesti untuk dipikirkan. Baiknya, fokus pada apa yang memang benar-benar perlu kita pikirkan saja.

d. murah senyum

Orang yang murah senyum, cenderung mudah menetralkan segala bentuk emosi negatif yang muncul dalam hidup. Alhasil, ia bisa mengimbangi dan mengelola stres dengan lebih baik serta terhindar dari rasa sedih dan kesepian. Tak hanya untuk kesehatan psikologis, manfaat senyum juga bisa berefek pada sistem daya tahan tubuh manusia. Disebutkan bahwa senyuman meningkatkan sistem imun karena membantu kita untuk lebih tenang dan rileks, sebagai efek dari dilepaskannya neurotransmitter di otak. Tersenyum membahagiakan orang lain dan menjadi jalan kebahagiaan kita. Hal itu dilakukannya karena senyuman bisa membuat orang lain yang melihatnya menjadi lebih bahagia.

Bahagia itu sederhana. Kebahagiaan kita bergantung pada diri kita. Jika kita menggantungkan kebahagian kita pada orang lain, maka kita harus menghentikannya sekarang juga. Senang, sedih atau emosi apapun berada dalam kendali kita, jadi kita yang harus mengaturnya. Bahagia itu sederhana merupakan sebuah kata kata singkat namun mempunyai makna yang sangat dalam. Arti dari kata kata tersebut mengacu kepada kebahagiaan yang tak selamanya didapatkan dengan bermewah-mewahan. Terkadang kita menganggap seseorang yang hidup mewah itu pasti hidupnya bahagia, namun belum tentu juga. Demikian pula sebaliknya, belum tentu seseorang yang hidup sederhana pasti hidupnya biasa-biasa saja dan tidak bahagia.

Sebab, bila hati sadar sesadar-sadarnya bahwa jalan satu-satunya adalah bersyukur dan selalu sederhana dalam menjalani hidup, maka sudah tentu hidup kita akan senantiasa tersanding oleh kebahagiaan. Maka, berhentilah untuk menginginkan kebahagiaan oang lain, karena belum tentu kebahagiaan orang tersebut apabila menjadi kebahagian kita akan benar-benar membuat kita merasa bahagia seutuhnya.

Secara filosofis, kebahagiaan adalah konsep abstrak dan relatif yang diterapkan pada manusia, tetapi konkret sebagai hubungan dengan keilahian atau realitas yang lebih tinggi (kesadaran atau Atman), meskipun realitas ini tidak ada atributnya. Mengingat banyaknya kompleksitas dan kebingungan yang terkait dengan kebahagiaan dan cara mencapainya, para filsuf menganggap hal ini sebagai topik yang menarik dan berguna untuk dibahas. Aristoteles membahas kebahagiaan dan apa yang mengarah pada kehidupan bahagia dalam bukunya Etika Nikomakea, terkenal dalam bahasa Inggris-nya Nicomachean Ethics.

Pandangan etis Aristoteles memiliki peran signifikan karena menyangkut dengan pandangan politiknya. Memperhatikan kondisi kebahagiaan komunitas merupakan kewajiban politisi atau negarawan. Kewajiban tersebut harus ditaati ketika menyuarakan perspektif dan membentuk undang-undang kepada rakyatnya. Untuk lebih memahami kebahagiaan dalam masyarakat, seseorang harus memahami kebahagiaan dalam dirinya. Cara berpikir demikian yang digambarkan dalam etika Aristoteles sangat berbeda dengan Plato. Dalam bukunya Republik, Plato menggambarkan pencarian definisi kebaikan dengan cara seseorang mencarinya dalam masyarakat. Ia berpandangan bahwa dengan begitu seseorang dapat lebih dalam memahami dirinya. Untuk menemukan karakteristik esensial dari kebahagiaan, Aristoteles mengatakan bahwa kebahagiaan itu harus menjadi tujuan itu sendiri, bukan hanya sarana untuk sesuatu yang lain.

Misalnya, kekayaan tidak bisa membuat seseorang benar-benar bahagia karena kekayaan adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Aristoteles bermaksud menghilangkan anggapan bahwa kebahagiaan itu subjektif dengan menyatakan bahwa itu harus menjadi tujuan itu sendiri. Untuk memperkuat usahanya, ia menciptakan fondasi untuk penyelidikan lebih lanjut tentang apa yang merupakan kehidupan bahagia, apa kebaikan yang terkandung, dan bagaimana semua ini cocok dengan konsep jiwa. Apa yang merupakan hidup bahagia? Mengetahui bahwasanya banyak orang kurang pemahaman tentang apa yang membuat hidup bahagia, Aristoteles mencoba membahas pandangan yang tak terhindarkan dari perdebatan dan penganut karena keistimewaannya. Secara khusus, pemahaman Aristoteles dapat dijelaskan dalam tiga bagian.

Pertama, perdebatan muncul bukan karena keunggulan kebahagiaan sebagai sesuatu yang harus dituju. Sebaliknya, perdebatan berkisar pada sifat kebahagiaan dan apa yang benar-benar membuat seseorang bahagia. Aristoteles telah menetapkan bahwa kebahagiaan harus menjadi tujuan itu sendiri. Contoh yang ia angkat untuk menolak pandangan umum yaitu yang didasarkan pada kekurangan. Ia mengemukakan bahwa orang miskin akan melihat kekayaan sebagai komponen penting untuk kebahagiaan.

Kedua, apakah kekayaan benar-benar merupakan komponen penting? Atau apakah itu hanya pemikiran idealis di pihak seseorang yang kekurangan harta? Contoh ini mendukung posisi Aristoteles karena kemiskinan yang diderita oleh orang tersebut mengubah persepsinya menjadi sangat bias pada apa yang luput darinya. Hidup bahagia menurut Aristoteles terletak pada kajian-kajian yang berkaitan dengan kenegarawanan. Istilah kenegarawanan digunakan karena Aristoteles tidak hanya berbicara tentang kehidupan politik, melainkan lebih kepada kehidupan masyarakat; di mana sifat politik seseorang tentu memainkan peran penting. Pandangan Aristoteles tentang kebahagiaan terkait dengan pandangannya akan kebaikan. Kebaikan harus menjadi akhir dari suatu tindakan. Aristoteles menegaskan bahwa kebaikan adalah tujuan dari tindakan.

Yang terakhir, penalaran Aristoteles didasarkan pada asumsi rasional bahwa tujuan akhir lebih bernilai daripada kegiatan itu sendiri. Jika tidak demikian, lalu apa gunanya mengejar tujuan itu? Apabila dilihat lebih dekat, kebaikan tidak hanya menandakan akhir dari suatu tindakan, tetapi juga merupakan akhir dari tindakan. Kita menginginkan yang baik demi kebaikan itu sendiri dan hal tersebut diinginkan di atas semua tujuan lainnya.

Kesimpulan dari kebahagiaan menurut Aristoteles yaitu kebaikan sebagai tujuan akhir dari tindakan, dengan pengaturan keutamaan karakter dan keutamaan intelektual. Dua keutamaan ini tidak dapat terpisah satu sama lain, menghilangkan salah satu dari mereka itu mustahil. Keutamaan karakter adalah aspek emosi dari sifat manusia yang dibawa sejak lahir. Rasionalitas, yang merupakan poros penggerak keutamaan intelektual, patut mendampingi perasaan untuk kebijaksanaan mengendalikan diri dari keburukan dan kemaksiatan.

Intelektualitas dan perasaan dapat dipisahkan dan seseorang harus menguasai kedua hal itu dengan baik. Keutamaan dapat dihasilkan dari berpaut pada titik sentral atas dua kutub terujung. Aristoteles mengatakan keutamaan ini baiknya diterapkan sebagai kebiasaan. Karena kebiasaan dapat memupuk kehidupan yang bahagia dengan mengembangkan kebaikan dan mengatur emosi untuk meraih kesenangan dan kesakitan dengan cara yang benar.

Bahagia itu pilihan, ya sesimple itu. Siapa yang mengatakan untuk bahagia itu sulit berarti belum paham apa makna bahagia sebenarnya. Kenapa saya mengatakan bahagia itu suatu pilihan. Karena bahagia itu bisa tercipta jika kamu menginginkannya. Bahagia itu akan datang sendiri. Namun jika kamu sama sekali tidak mau menciptakannya maka bahagia itu pun jauh.mulailah dari hal-hal kecil. Diperlukan kepekaan dan kepedulian yang lebih terhadap diri sendiri dan sekitar. Ajak hati untuk berkompromi, kurangi ketegangan dan emosi. Senantiasa mencoba untuk rileks dalam menghadapi apapun. Pupuk rasa bahagia itu sedikit demi sedikit, suatu saat jika dia sudah tumbuh banyak dan memenuhi satu ruang di hatimu maka jika kesusahan dan permasalahan besar datang, hal itu takkan mampu menggoyahkan pertahananmu. Justru apa yang telah kamu pupuk selama ini akan menolongmu untuk mudah dan cepat menyelesaikan segala permasalahan itu. Hingga kamu tak akan terlarut dalam duka dan terombang ambing dalam gelisah.

Bahagia itu sederhana dan mudah sekali. Mari ciptakan dan pupuk dari sekarang. Mulailah pada saat kamu terbangun di pagi hari, rasakan nafasmu dan tubuhmu masih lengkap, sehat dan sempurna. Lalu berdoalah dan bersyukurlah atas itu, maka itu sudah menjadi pupuk kebahagiaanmu yang pertama di awal harimu.

Saat kamu bisa beribadah dengan tenang dan nyaman, saat kamu bisa makan dengan lahap dan merasa kenyang, saat kamu bisa beraktifitas dengan lancar, saat kamu bisa membantu hal-hal kecil untuk orang lain. Itu semua adalah bibit-bibit kebahagiaanmu. Rasakan itu bukan hanya rutinitas tapi banyak nilai-nilai bahagiamu didalamnya.

Jika kamu tak merasakan kebahagiaan dari itu semua, maka kejenuhan dan kelelahan yang akan selalu kamu temukan.Ketidaksempurnaan yang akan selalu kau lihat, kamu nilai dan kamu rasakan. Karenanya kamu pun jadi tidak mengerti bahagia itu sebenarnya apa. Karena tuntutanmu untuk satu rasa itu cukup besar dan cukup tinggi. Sehingga kamu hanya lebih banyak menderita, kesepian dan mengeluh dalam hari-harimu.

Kamu bahagia, maka orang disekitarmu pun akan merasakannya. Kamu sengsara maka orang disekitarmu pun juga akan mengetahuinya, tapi belum tentu mereka mau ikut merasakannya, dan belum tentu mereka mau kamu ajak berbagi kesusahan dan laramu itu. Namun jika kamu bahagia, auramu akan memancar dan menularkan virus bahagia itu bagi disekelilingmu. Siapaun ingin berada didekatmu. Semua ingin menjadi sahabatmu. Keluarga pun akan semakin dekat dan menyayangimu.

Ajak hati kecilmu bicara. Dan hati yang tenang akan memberikan jawaban yang benar. Ga ada kata bantahan. Ya Bahagia itu memang harus diciptakan, ditumbuhkan lalu akan bisa dirasakan dan dinikmati. Maka hari-harimu akan lebih menyenangkan, hidupmu akan lebih ringan. Tujuan hidupmu akan lebih jelas, dan kaupun akan lebih fokus dan terarah untuk menyelesaikan tugasmu didunia dan untuk menyiapkan bekalmu di akhirat.

Jangan buang waktumu lagi teman, hidup ini singkat. Kurangi masalahmu tambah ibadahmu, maka akan bertambah kebahagiaanmu. Kurangi tuntutanmu, angan-anganmu, tambah senyummu, ringankan langkahmu untuk membantu orang lain dan tambah pula rasa ikhlas serta syukurmu

m.8ball
cewieClown
jeruk.madu
jeruk.madu dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.9KThread28.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.