Bismillahirrahmanirrahim

Menikah merupakan satu fase cukup penting dari beberapa fase dalam kehidupan setiap insan.

Karena menikah tidak hanya sebagai fase terlama dalam perjalanan hidup manusia.

Akan tetapi, ia adalah fase yang melibatkan banyak pihak, sehingga potensi munculnya masalah juga lebih kompleks.

Adakalanya lelaki akhirnya memilih menikahi janda, meski resiko yang menyertai pilihannya itu tidak bisa dibilang sedikit, karena status yang disandangnya terkait oleh bebrapa pihak.

Berikut ini beberapa resiko, yang mungkin dapat dijadikan masukan ataupun pemikiran sebelum melangkah lebih jauh:

Menikahi perempuan dengan status janda memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, bukan perkara gampang.

Pasalnya lelaki yang hendak memperistrikannya tidak cukup mempersiapkan mental menghadapi calon mertua, tetapi ia juga harus menghadapi anak-anak dari calon istri.

Belum lagi, jika mantan suami dari calon istri masih hidup, belum menikah lagi, lalu tidak rela jika anaknya harus memiliki ayah lagi selain dirinya.


Sementara untuk menikahi janda cerai tanpa anak, lebih sedikit resiko dibanding dengan yang memiliki anak, karena tentu saja tidak perlu usaha untuk mengambil hati dari anak calon istri pada pernikahan sebelumnya.

Untuk point kedua ini, kendalanya mungkin hanya pada calon mertua beserta keluarganya saja. Mungkin juga jika mantan dari calon istri yang masih sulit move on, sehingga sedikit mengganggu dan menguji.


Menikahi janda yang ditinggal mati lebih sedikit resiko, karena tentu tidak ada potensi penguji dari suami sebelumnya.

Mungkin hanya dari keluarga suami yang meninggal jika telah memiliki anak. Lalu, dari calon mertua juga dari anak calon istri.

Jika anak dari calon istri bisa menerima apa adanya, tidak masalah, yang jadi masalah jika anak dari calon istri sulit menerima.

4. Janda Ditinggal Mati Tanpa Anak

Sementara menikahi janda ditinggal mati juga tanpa anak, ini hampir tanpa resiko seperti menikah dengan masih single, hanya mungkin beda status saja.

Mungkin permasalahan timbul hanya dari calon mertua juga seluruh keluarga besarnya.

Apapun dan siapa pun yang dinikahi, tetap saja ada resiko, masalah juga ujian yang menyertainya.

Yang terpenting dari siapa yang dinikahi, carilah yang beriman. Karena orang beriman pasti ingat penciptanya, pasti orang yang semacam ini mengembalikan setiap permasalahannya kepada yang maha kuasa sang penggenggam hidup.

Demikianlah beberapa hal yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan sebelum menikahi janda, baik itu dengan maupun tanpa anak. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di thread berikutnya.

wassalam

Tulisan: nibrasulhaq
Narasi : oppri