• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Berperilaku Kontrol Diri Dengan Cara Mengingat Kembali Kisah

fitriherma31Avatar border
TS
fitriherma31
Berperilaku Kontrol Diri Dengan Cara Mengingat Kembali Kisah


Seringkali kita mendengar kata kontrol diri dalam diri sendiri. Apa kita sudah tau yang di maksud kontrol diri? Atau apa si manfaatnya dari mengontrol diri? Apakah berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari... hmmm mari kita simak.

A. Pengertian Kontrol Diri


Kontrol Diri berasal dari kata bahasa arab yaitu Mujahadah ( Bersungguh-sungguh ) An-nafs ( Diri sendiri ). Apabila kita satukan yang berarti bersungguh-sungguh dalam diri sendiri. Sedangkan pengertian kontrol diri ini sendiri yaitu adalah pengawasan terhadap diri sendiri pengendalian, supaya kita bisa mengendalikan diri kita untuk terus berbuat baik dan menjauhi yang buruk. Contohnya : seperti mengendalikan Emosi, hawa nafsu dan sebagainya.

B. Apa Manfaat dari mengontrol diri?

Manfaat dari mengontrol diri tentu sangat berefek sekali dalam kehidupan kita sehari-hari. Kalau bukan dari kita sendiri yang mengendalikan siapa lagi? Kita bisa lihat dalam buku yang di tulis oleh motivator termuda di indonesia yaitu Syafii Efendi dalam bukunya yang berjudul "My Enemy is Me" dia menulis " Jangan buru-buru cari MUSUH, karena MUSUH terbesar dan terberat adalah DIRIMU SENDIRI."



Adapun contoh sikap dan perilaku kontrol diri adalah sebagai berikut:
1. Saat marah berusaha meredakan emosi dengan dzikir, wudhu, napas panjang dan sebagainya.
2. Tidak mengambil keputusan pada saat marah.
3. Menahan diri untuk tidak boros membelanjakan uang.
4. Menyisihkan banyak waktu sebelum memutuskan suatu hal agar bisa menimbang baik dan buruknya dengan benar.
5. Menahan diri dari sikap serakah atau tamak. Contohnya saat berbua puasa, tidak memenuhi perut dengan banyak sekali makanan.
6. Menahan diri agar tidak melanggar peraturan meski tidak nyaman.
7. Mendahulukan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi dan lain sebagainya.

C. Dalil Mengontrol Diri

Kontrol Diri ini sendiri terkait pada firman Allah S.W.T pada surah Al-Anfal: 72

اِن الذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالذِيْنَ اٰوَوْا ونَصَرُوا اُولىكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْض

Artinya : " Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi".

D. Kaitan surah Al-Anfal: 72 dengan kisah kaum muhajirin

Kaitan dari surah Al-Anfal :72 ini adalah ketika kaum muhajirin sedang berhijrah dari Mekah ke Madinah perjalanannya cukup jauh, sedangkan dalam perjalanannya hanya sekedar menggunakan transportasi unta dan kuda saja tanpa membawa kekayaan dan harta benda yang mereka miliki di mekah. Masyarakat mekah ini yang kita kenal yaitu kaum muhajirin.

Sesampainya di kota madinah, otomatis mereka membutuhkan bantuan dari masyarakat madinah yaitu kaum Ansor ( yang di kenal orang-orang yang suka menolong terhadap kaum muhajiri ). Bahwa yang kita ketahui strategi yang di terapkan Rasulullah S.A.W adalah mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum ansor antara satu dengan yang lain.

Nah, contohnya seperti kisah Abdurahman bin Auf di persaudarakan dengan sahabatnya yaitu Saad bin Ro'bi. Nah, yang unik dari kisah Abdurahman bin Auf dan Saad bin Ro'bi adalah ketika Abdurahman bin Auf membutuhkan bantuan makan Saad bin Ro'bi tidak segan-segan memberikan tawaran untuk Abdurahman bin Auf yang memang sedang membutuhkan bantuan.

Saad bin Ro'bi : " Wahai saudaraku, aku ini mempunyai harta, ladang, serta memiliki 2 istri, maka aku akan membagi semua itu dengan engkau, dan pilihlah salah satu istriku yang engkau senangi, maka aku akan menceraikan agar engkau bisa menikahinya."

Tetapi yang unik adalah ketika Abdurahman bin Air mendapatkan tawaran tersebut, Abdurahman bin Auf justru menolak karna dia sadar diri bahwa dia tidak mau menyusahkan saudaranya yang dari madinah. Maka Abdurahman bin Auf menjawab : "Duluni Alaqsuk" .(Tunjukan saja pasar, maka aku akan cari penghidupan dengan hasil usahaku sendiri)

Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran terkait dengan prilaku kontrol diri adalah dengan sikap Saad bin Ro'bi bahwa sanya dia memiliki dua pilihan, antara menolong ataupun tidak. Tetapi dia memilih untuk menolong saudaranya karna dia memiliki kontrol diri yang baik. Sama dengan halnya Abdurahman bin Auf ketika dia di berikan tawaran ia menolak dan memilih untuk mencari hasil usahanya sendiri.

Jadi dapat di simpulkan kita bisa mengontrol diri, ketika kita melatih kontrol diri kita dalam kehidupan sehari-hari/ mengendalikan, apabila kita sudah mampu maka kebaikan yang ada di depan kita akan terlaksana dengan baik.

Thanks you, agan dan sist yang mau nyempetin baca artikel ini. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk kita semua.... see you👋🏻[/justify]
Diubah oleh fitriherma31 25-10-2021 23:50
Alya917
Alya917 memberi reputasi
1
1.6K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.