seenoeviIAvatar border
TS
seenoeviI
Jokowi Harus Bertindak Selaku Presidensi G-20 karena Serangan Rusia ke Ukraina Picu
Jokowi Harus Bertindak Selaku Presidensi G-20 karena Serangan Rusia ke Ukraina Picu Perang Dunia III





Selaku Presidensi G-20 Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta bertindak terkait serangan Rusia ke Ukraina.

Hal itu dikarenakan serangan militer Rusia ke Ukraina bisa memicu terjadinya Perang Dunia III.

Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk bertindak agar Perang Dunia III bisa dihindari.

Hal itu diungkapkan Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, Kamis (24/2/2022).

Hikmahanto mengimbau Presiden Jokowi untuk melakukan tindakan demi menyelesaikan permasalahan ini.




Apalagi, saat ini Presiden Jokowi merupakan Presidensi G-20.

“Tindakannya sampaikan ke PBB, bahwa permasalahan ini harus dibawa ke Majelis Umum PBB, tidak ke Dewan Keamanan PBB,” ujar Hikmahanto dikutip dari Kompas.TV.

“Sehingga dengan begitu, tak akan ada veto di situ, dan pengambilan keputusan berdasarkan mayoritas karena apa yang terjadi di Ukraina bisa menyebabkan Perang Dunia III,” ujarnya.

Menurut Hikmahanto, meski Dewan Keamanan PBB sudah membicarakan terkait penyerangan Rusia ke Ukraina namun hal itu diyakini tak akan bisa menghentikan Rusia menginvasi negara pecahan Uni Sovyet itu.

Pasalnya, menurut Hikmahanto, Rusia merupakan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan bisa memveto segala keputusan yang keluar.

Oleh sebab itu, ia menegaskan Majelis Umum PBB adalah cara yang paling memungkinkan untuk menghentikan invasi Rusia.

Hikmahanto pun meminta agar Presiden Jokowi bisa mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk melakukan shuffle diplomacy, memastikan agar ada pembahasan di Majelis Umum PBB.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengumumkan melakukan operasi militer di Ukraina sebelah timur.

Operasi militer itu disebutnya sebagai upaya untuk membantu kelompok pemberontak di perbatasan Ukraina yang didukung oleh Rusia di Donbas.

Putin sendiri menegaskan bahwa operasi militer ini bukan dimaksudkan untuk menyerang Ukraina.

Tetapi banyak pihak memandang usaha Putin ini sebagai jalan untuk memuluskan serangan ke Ukraina.

Apalagi, sebelumnya Putin telah menegaskan Donbas dan Luhansk yang terletak di Ukraina Timur sebagai wilayah yang merdeka.

Nasib WNI di Ukraina

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkapkan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina, usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke bagian timur Ukraina.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha memastikan kondisi WNI di Ukraina dalam kondisi yang baik atau tidak dalam ancaman.

"Dalam komunikasi WNI kita di sana, mereka dalam kondisi aman. Tetap tenang dan tetap waspada dan terus berkomunikasi dengan pihak KBRI," kata Judha dalam keterangannya secara daring, Kamis (24/2/2022).

Meski dalam kondisi yang aman, Judha menyebut pihaknya dan KBRI tetap melakukan langkah kontingensi dan komunikasi dengan para WNI untuk mendapat perlindungan.

"Kami bekerja sama dengan beberapa perwakilan seperti KBRI Warsawa dan lain-lain telah menyusun rencana perlindungan WNI di sana," ujarnya.

Menurut penjelasannya, Kemenlu telah mengimbau kepada WNI yang berada di Ukraina untuk berkumpul di KBRI yang berada di Ibu Kota Kiev.

"Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka, minta mereka mendekat, berkumpul ke KBRI Kiev. Tapi jika tidak memungkinkan ada titik - titik yang disiapkan (KBRI) sebagai titik kumpul," ujarnya.

Sementara bagi WNI yang berada di Odessa, Judha menuturkan, pihaknya tengah mencari jalur evakuasi yang aman.

"Sementara untuk yang di Odessa yang mengalami serangan. Jika tidak memungkinkan ke Kiev, kita minta tetap berada di Odesa sambil kita mencari jalur aman yang lain," ucap dia.

Menurut penjelasannya, rencana kontigensi tersebut telah ditetapkan berdasarkan koordinasi dengan KBRI Kiev.

"Kita akan melakukan evaluasi dari menit-ke menit dari situasi yang ada," ungkap Judha.

Dia menambahkan jika situasi dan kondisi memburuk, maka akan ada evakuasi terhadap WNI yang berada di Ukraina.

"Tentu seperti pola-pola sebelumnya, jika dipandang perlu mengevakuasi WNI kita akan evakuasi," ujarnya.

Sementara itu, Judha menuturkan berdasarkan catatan KBRI Kiev, saat ini terdapat 138 WNI yang tinggal di Ukraina.

"Jumlah WNI di Ukraina ada 138 orang yang tercatat di KBRI, Mayoritas tinggal di Kiev, kedua di Odessa, lalu lainnya tersebar di beberapa kota lain," ujarnya.

https://cirebon.tribunnews.com/2022/...rang-dunia-iii



nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.1K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.