ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Pendeta Tanpa Kepala

Pada tahun 1945, di León Viejo, Guatemala dua bersaudara Hernando dan Pedro disuruh oleh ibu mereka untuk merencanakan pembunuhan uskup Fray Antonio Valdivieso. Fray Antonio Valdivieso adalah seorang pembela masyarakat adat dan juga orang yang dekat dengan pemerintahan serta para misionaris lainnya. Diyakini bahwa Fray Antonio Valdivieso dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya, yang setelah itu mereka membagi harta dan tanah miliknya.

Ikatan Cinta, Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II

Fray Antonio Valdivieso adalah orang pertama dari banyaknya pendeta yang dibunuh demi menguasai harta benda miliknya pada masa kolonial di Amerika Selatan. Setelah kasus pembunuhan pendeta tersebut, desas-desus mengatakan bahwa arwah pendeta Fray Antonio Valdivieso gentayangan dan dia berubah menjadi hantu tanpa kepala yang terlihat melewati pintu-pintu gereja dan melayang di jalanan depan gereja.

Dalam waktu lama gereja tersebut tidak mempunyai imam. Dan beberapa waktu kemudian diutus seorang pendeta untuk menjadi imam di gereja tersebut. Seorang pendeta yang diutus untuk menggantikan Antonio Valdivieso akhirnya tiba di gereja. Perjalanan yang panjang untuk sampai ke sana, jadi dia tidak sabar untuk mengetahui tempat tersebut. Begitu dia meletakkan barang-barangnya, dia memutuskan untuk berkeliling sebentar di gereja itu.


Gereja itu cukup besar, yang memiliki beberapa asrama di sebelahnya. Dia berjalan melewati halaman, sampai akhirnya dia mencapai tangga spiral yang menuju ke menara lonceng. Dia kagum dengan rasa ketentraman dan ketenangan di tempat itu. Ada sebuah taman besar dengan banyak bunga, pohon dan burung. Lingkungan itu begitu indah dan tenang, sehingga dia memutuskan untuk duduk di sebuah bangku untuk menghirup udara segar.

Akibat kelelahan dia memejamkan matanya. Dia merasa sangat tenang, namun tiba-tiba saja, ada sebuah suara yang menyentaknya. Dia membuka matanya, mengira dia melihat sesosok makhluk di kejauhan. Matahari mulai terbenam, jadi dia tidak bisa melihat dengan jelas dari kejauhan apa sosok tersebut. Dia masih memfokuskan pandangannya mencoba untuk mengidentifikasi apa yang bersembunyi di balik semak-semak tetapi itu tidak mungkin, dia tidak bisa melihat dengan jelas.


Jadi, dia memfokuskan pendengarannya, karena dia masih bisa mendengar suara aneh itu. Suara itu terdengar seperti erangan. Dia memutuskan untuk mengikuti suara itu dan melihat apa sebenarnya itu, jadi dia bangun dan mulai berjalan. Namun, dia harus berjalan berhati-hati, karena tempat itu mulai tampak lebih gelap dari beberapa menit sebelumnya. Dia maju meraih cabang-cabang pohon agar tidak tersandung, sampai dia tidak lagi merasakan tumbuh-tumbuhan dan malah menabrak semacam kain. Kain tersebut robek dan usang, tetapi dia tidak bisa melihat apa atau siapa yang memakainya.

Tiba-tiba, ada cahaya redup yang menyinarinya dari arah depan. Tampaknya ada seseorang yang mengenakan jubah. Namun, ketika ada cahaya yang menerangi orang itu sepenuhnya, pendeta baru itu merinding. Sosok yang ada di depannya tidak mempunyai kepala. Pendeta itu mau tidak mau berteriak sekuat tenaga dan pada saat itu, dia merasakan bagaimana seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Dan begitu dia sadar, dia berlari tanpa arah.


Yang dia inginkan hanyalah melarikan diri dari makhluk mengerikan yang berjubah dengan kepala terpenggal yang melayang ke arahnya, seolah-olah kakinya tidak menyentuh tanah. Pendeta tanpa kepala itu terus mengerang  dan saat itulah pendeta baru itu bisa mengerti apa yang dia katakan, Dia ingin mengembalikan kepalanya.

Legenda Pendeta Tanpa Kepala memiliki banyak variasi cerita tergantung pada tempat di mana diceritakannya, bahkan bisa berbeda-beda di negara yang sama. Meksiko, Guatemala, Nikaragua, Kosta Rika, Panama, Kuba, Kolombia, Peru... mereka semua memiliki versi legendanya masing-masing. Namun, satu ciri umum dalam semua versi cerita adalah bahwa pendeta tanpa kepala itu pada awalnya adalah seorang imam katolik dari zaman kolonial.


Pada zaman kolonial di kebanyakan negara Amerika Selatan, banyak pendeta dibunuh oleh pemilik tanah, yang ingin membebaskan masyarakat adat dari kepercayaan agama dan tidak ingin perilaku mereka dipengaruhi oleh orang lain. Versi lain mengatakan bahwa Pendeta Tanpa Kepala adalah seorang imam yang hidup dalam dosa dan mati mendadak, sebelum dapat mengakui perbuatan dosanya.


Dikatakan bahwa dia akan muncul pada hari Jumat, di pintu masuk gereja pada waktu larut malam, dan biasanya, pada malam bulan baru. Beberapa orang yang mengaku telah melihatnya, mengatakan bahwa dia dapat melewati pintu gereja meskipun itu terkunci. Semua orang mengatakan bahwa dia tidak bermaksud jahat, Yang dia inginkan hanyalah mengembalkan kepalanya, itulah sebabnya dia mati-matian gentayangan meminta pertolongan.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 24-02-2022 07:42
6666661234
garpupatah
provocator3301
provocator3301 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.9K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.