Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anus.baswedanAvatar border
TS
anus.baswedan
Berkostum Lakon Wayang, Pepadi ke Bareskrim untuk Laporkan Khalid Basalamah
Berkostum Lakon Wayang, Pepadi ke Bareskrim untuk Laporkan Khalid Basalamah
Pepadi mendatangi Bareskrim untuk melaporkan Khalid Basalamah. (Rakha/detikcom

Jakarta - Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) hendak melaporkan Ustaz Khalid Basalamah soal ucapannya yang menyebut 'wayang haram' ke Bareskrim Polri. Pepadi membuat laporan sambil menggunakan kostum wayang orang.

"Ini saya menggunakan pakaian Kresno beliau ini Betoro Brahama ini ada lakon wayang. Itu adalah dutanya Pandawa untuk meminta haknya atas Hastinapura. Jadi ini adalah perjuangan merebut kemerdekaan dan merebut kedaulatan kami. Jadi simbol kami," ucap Korwil Pepadi Bambang Brata Aji kepada wartawan, Senin (21/2/2022).

Baca juga:
Kontroversi 'Wayang Haram', Keraton Solo hingga Seniman Bereaksi

Menurut Bambang, ucapan Khalid Basalamah telah menghina wayang sebagai budaya masyarakat. Dia menyebut Khalid Basalamah bak menyulut peperangan.

"Khalid Basalamah bagi kami kaum pedalangan telah menghina telah melecehkan budaya yang susah payah kami perjuangkan. Tapi ketika mengatakan harus dihilangkan ini sudah nantang perang dan pantang kami tolak," papar Bambang.

Selain itu, Bambang menilai permintaan maaf yang sebelumnya sudah disampaikan Khalid Basalamah itu tidak cukup. Sebab, Khalid Basalamah dinilai tidak menunjukkan rasa penyesalannya.

"Tapi klarifikasi itu tidak menunjukkan penyesalannya, tidak menunjukkan dia telah menistakan kami. Ini nanti hukum yang membuktikan," ucapnya.

Baca juga:
Vira!l Dalang Hajar Wayang Berpeci saat Pentas di Ponpes Gus Miftah

Bambang melaporkan Khalid Basalamah ke Bareskrim Polri. Dia membawa sejumlah bukti untuk dilampirkan ke penyidik.

"Nah kita lihat laporan diterima atau tidak, kami sudah siapkan sebagian alat bukti dan tentu saya juga siap sebagai saksi pelapor," pungkasnya.


Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bandung, Wawan Dede Amung Sutarya berkenaan dengan ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung wayang dimusnahkan.

"Apa yang jadi kesalahan kami? Wayang itu budaya adiluhung yang sudah ada sejak dulu. Jadi kalau harus dimusnahkan, wayang ini salahnya dari mana?" kata wawan.

Dengan sejarah panjang wayang untuk siar agama Islam, Wawan menilai sudah selayaknya budaya tersebut tetap ada. Apalagi tidak ada penyimpangan dari cerita pewayangan yang selama ini dipentaskan.

Di tempat sama, Jurubicara Pepadi Bandung, Adi Taruna menyesalkan pemahaman seorang ahli agama yang menyebut wayang haram dan sebaiknya dihilangkan.

Pemahaman tersebut sangat berbahaya karena jika dibiarkan, maka kebudayaan wayang bisa benar-benar hilang di Indonesia.

Dia meminta kepada siapa pun yang tak berkecimpung dalam pewayangan tidak mengganggu kebudayaan tanah air. Karena bisa saja ada orang yang pikirannya dangkal kemudian menyebarkan isu tersebut membuat banyak pengikutnya jadi mengharamkan wayang.

"Maka semua itu perlu pemahaman. Kami meminta jangan lagi diusik kebudayaan kami," kata dia.

Sementara Seniman wayang Banyumasan, Sutarno menuturkan, siar Islam dalam seni pewayangan sudah ada sejak dulu ketika Wali Songo ikut menyebarkan ajaran ke berbagai daerah.

Maka, ketika ada orang atau kelompok tertentu yang menyebut wayang itu haram dalam Islam dan agar dimusnahkan, harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

Sutarno dan para seniman lain merasa terusik dengan sebutan haram untuk wayang. Meski demikian, ia memastikan para dalang tidak akan tinggal diam dan siap melakukan kegiatannya kembali meski polemik ini masih berkembang.

"Harapannya jangan sampai seni budaya ini diadu domba. Kami akan tetap eksis dan konsiten dengan seni budaya. Jangan budaya diadu domba dengan urusan agama, diskriminasi etnis budaya dan ujaran kebencian memusnahkan wayang seperti itu bisa merusak persatuan di masyarakat bahkan mengarah disintegrasi bangsa," tandas Sutarno.

Kronologi video ceramah Ustaz Khalid Basalamah meminta dalang bertobat dan wayang dimusnahkan, memicu kontroversi di jagad maya. Beragam tanggapan muncul dari berbagai kalangan hingga membuat Khalid Basalamah muncul memberikan penjelasan dan meminta maaf. Begini duduk perkaranya.

"Kalau wayang itu memang peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu. Tapi kan bukan itu harus dilakukan, sementara di dalam Islam dilarang, harusnya kita tinggalkan. Harus taubat nasuha dan dimusnahkan," ucapnya.

Ceramah diunggah di YouTube, kini tak bisa diakses

Video ceramah berjudul 'Wayang Haram' ini diunggah oleh akun Yarif.TV di kanal YouTube. Pantauan detikJateng, video yang diunggah sekitar setahun lalu itu telah ditonton hingga 45 ribu tayangan dengan 2,5 ribu komentar. Namun, saat ini video tersebut tidak bisa diakses.

Belakangan, ceramah Ustaz Khalid Basalamah ini memantik reaksi dari masyarakat. Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Eks Karesidenan Banyumas, berencana melaporkan pendakwah Khalid Basalamah terkait ceramah itu ke Bareskrim Mabes Polri.

"Bagi kami biasa wayang disebut bid'ah atau wayang barang haram, itu kadang kita biasa saja. Tapi ketika ada kalimat itu sebaiknya dimusnahkan, waduh ini kalau dalam istilah pewayangan ini, 'sedumuk batuk senyari bumi' ini sudah nantang perang," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Pepadi Eks Karesidenan Banyumas, Bambang Barata Aji saat dihubungi detikJateng, Senin (14/2).

Dia mengatakan jika wayang merupakan produk seni budaya yang ditemukan pada berbagai kelompok etnik di nusantara dengan berbagai ekspresi, mulai dari wayang purwa, wayang golek, wayang orang, wayang beber dan lain lain. Bambang yang juga merupakan anak dalang senior di Banyumas atau Dalang Sawan, ini ingin terus melestarikan budaya wayang.

Bambang menyebut dirinya sudah berkoordinasi dengan Pepadi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun pihaknya masih akan memberikan kesempatan agar Khalid Basalamah meminta maaf secara terbuka sebelum melaporkan isi ceramah soal wayang haram tersebut ke Bareskrim Mabes Polri.

"Jadi bagi kami kaum budayawan sebenarnya sudah sangat marah, tapi kami masih kasih kesempatan setelah berdiskusi dengan banyak teman, tidak hanya Jawa Tengah, saya juga sudah bicara dengan teman teman di Jawa timur, salah satunya Ki Jati Kusumo. Artinya mereka semuanya mendukung," ucapnya.

Bambang menyebut sebelum melangkah ke jalur hukum, dia memberi kesempatan Khalid Basalamah untuk minta maaf 2x24 jam terhitung sejak 13 Februari kemarin. Selain itu, dia juga memberikan sejumlah syarat lain.

"Saya akan membuktikan bahwa itu serius tidak hanya permintaan maaf. Saya minta tambahan persyaratan tiga hal, satu nonton wayang Purwo di Jawa Tengah, dua nonton wayang orang bharata di Jakarta, ketiga untuk melihat perjuangan serius tentang wayang, bukan hanya urusan teknis tapi juga urusan penghidupan, datanglah ke perajin wayang atau perajin gamelan di Yogyakarta. Itu persyaratannya, kalau tidak dalam waktu 14x24 jam artinya dua minggu kita akan ke Bareskrim Polri tanggal 1 Maret," bebernya.

Bambang memastikan jika permintaan itu tidak dijalankan, pihaknya bakal melapor ke Mabes Polri.

Dewan Kesenian Solo angkat bicara

Dewan Kesenian Solo (DKS) turut menanggapi pernyataan penceramah kondang itu. Ketua DKS Blacius Subono mengingatkan adanya sosok Sunan Kalijaga yang merupakan tokoh penyebaran Islam di Jawa. Menurutnya, Sunan Kalijaga berhasil menyebarkan Islam melalui budaya, termasuk wayang.

"Jelas dari sisi sejarah kan ada sosok Sunan Kalijaga yang penyebaran agamanya melalui budaya wayang. Sudah jelas sejarahnya," kata Subono saat dihubungi detikJateng, Senin (14/2).

Menurutnya, wayang memang pada awalnya datang dari India dan dekat dengan agama Hindu-Buddha. Namun oleh Sunan Kalijaga, wayang tetap dipakai untuk menyebarkan Islam.

"Memang sejak masa sebelumnya, sebetulnya wayang juga digunakan untuk penyebaran agama, kan berasal dari India. Tapi yang mencolok di era Sunan Kalijaga," katanya.

Terkait pernyataan Ustaz Khalid Basalamah, Subono memilih menghargai setiap pendapat orang. Namun dia yakin masyarakat sudah bisa menilai. "Kita hargai saja, biar orang menilai. Orang kan bisa menilai pendapat itu seperti apa," pungkasnya.

Baca juga:Viral Video Wayang Haram, DKS Ingatkan Khalid Basalamah Sosok Sunan Kalijaga

Baca juga:Viral Wayang Dibilang Haram, Dosen ISI Solo: Media Dakwah Para Wali

Dosen ISI Solo singgung wayang media dakwah para Wali

Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Sugeng Nugroho menjelaskan kisah wayang era Wali Songo sudah disesuaikan dengan agama Islam. Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Solo itu menjelaskan wayang sebetulnya sudah ada sejak zaman prasejarah. Kemudian wayang digunakan untuk penyebaran Hindu.

"Jelas wayang itu sudah digunakan para wali untuk dakwah Islam. Meskipun sebenarnya wayang sudah ada sejak zaman animisme-dinamisme," kata Sugeng saat dihubungi detikJateng, Senin (14/2).

"Kemudian wayang digunakan untuk menyebarkan agama karena mudah beradaptasi. Ketika Hindu masuk, dipakai Hindu. Karena sudah mengakar di hati masyarakat Jawa, maka itu dipakai para wali. Dan itu berhasil," imbuh mantan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Solo tersebut.

Terkait pernyataan kontroversial Ustaz Khalid Basalamah, Sugeng memilih enggan menanggapi. "Kalau saya biarkan saja orang ngomong. Seperti orang mengklaim reog, mengklaim wayang sebagai budayanya, biarkan saja," pungkasnya.

https://news.detik.com/berita/d-5951...alid-basalamah
Diubah oleh anus.baswedan 21-02-2022 09:15
pilotugal2an541
muhamad.hanif.2
samsol...
samsol... dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.