Singkawang

Pernikahan dengan pria asing dianggap jadi jalan keluar bagi Amoy Singkawang keluar dari jurang kemiskinan. Namun, harapan kadang tak sesuai dengan kenyataan.

Faktor ekonomi ditengarai menjadi pemicu banyaknya Amoy Singkawang yang menikah dengan pria dari negeri seberang seperti Taiwan, Hong Kong hingga Vietnam. Bayangan hidup di negeri orang dan mudah mendapatkan uang, ternyata tidak selamanya bisa jadi kenyataan.

Nico Kant, pria yang berprofesi sebagai Moinyin atau penghulu adat China sudah banyak membantu Amoy Singkawang menikah dengan pria asing. Namun pernikahan itu terkadang kandas di tengah jalan karena banyak persoalan.

Salah satunya soal kebohongan dari pihak mempelai pria. Kebanyakan kasus yang terjadi, pihak mempelai pria bilang punya toko, ternyata hanya bekerja sebagai pelayan saja.

"Kadang begini, biasanya mereka datang ke sini ditanya kerja apa, buka toko besar. Sampai ke sana, rupanya cuma penjaga toko.Hmm, banyak lah seperti itu," kisah Nico kepada detikTravel.



"Paling banyak lah. Yang cewek kan merasa tertipu. Sakit hatilah, pulang nggak mau balik lagi. Sudah selesai," dia menambahkan.

Jika sudah seperti itu, perceraian jadi sebuah jawaban. Kebanyakan sang suami tidak akan berani menyusul istrinya pulang kampung karena takut dengan amarah keluarga besar istri yang merasa sudah tertipu.

Pernikahan antara Amoy Singkawang dengan pria dari luar negeri juga bisa menjurus ke arah Trafficking. Sesampainya di kampung halaman suami, mereka malah disuruh bekerja. Banyak juga kasus yang seperti itu.


Belum lagi soal sindikat perdagangan organ tubuh manusia, Nico pernah mendengar ada kasus semacam itu. Dia pun sampai bergidik ngeri dan berharap jangan sampai ada Amoy Singkawang yang mengalaminya.

"Apalagi sekarang ada banyak, mereka kayaknya ada misi khusus. Nikah dengan cewek sini, sampai sana dibius, ambil organnya, dijual lah. Saya dengar ada begini, hati-hati lho," Nico meminta.


Namun Nico juga menambahkan, bahwa tidak semua pria dari luar negeri yang mencari istri Amoy Singkawang itu bohong soal latar belakang ekonomi maupun sosialnya. Ada juga yang memang berniat tulus untuk mencari istri.

"Ndak semua bohong. Di Taiwan, mereka lebih banyak kerja. Mau pacaran tak ada waktu. Mungkin di sana cewek permintaannya tinggi-tinggi, ndak sanggup mereka. Daripada susah-susah, luar negeri juga jadi lah. Lebih murah daripada menikah dengan cewek di tempat mereka," kata Nico.

Banyak juga Amoy Singkawang yang telah menikah dengan pria asing, justru memilih menjadi warga negara sana dan hidup bahagia bersama suami.

"Di sana mereka kimpoi tetap, terus buka usaha. Biasanya dengan orang dari negara luar, Taiwan atau Hong Kong," ujar warga Singkawang bernama Ari.


Nico pun berpesan kepada para Amoy Singkawang untuk mengingat sebuah pepatah yang sangat relevan dalam menggambarkan kondisi ini.

"Biarpun hujan batu di negeri sendiri, hujan emas di negeri orang, masih nyaman di negeri sendiri. Jangan mudah tergiur," Nico berpesan.

"Di otak mereka, kalau aku menikah, aku dapat duit banyak, bisa kirim balik buat keluarga. Ya kalau mulus seperti dipikirkan? Makanya jadi orang punya pikiran harus berwawasan luas," kata dia.

sumurr


gile, bukannya dapat duit malah diharvest organ dalamnya